Jesus Our Yearning!

1 Januari 2016

Hari Raya Santa Maria Bunda Allah (P)

Bacaan Pertama
Bil 6:22-27
Mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel;
maka Aku akan memberkati mereka.

Pembacaan dari Kitab Bilangan:

Sekali peristiwa Tuhan berfirman kepada Musa,
"Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya:
Beginilah harus kamu memberkati orang Israel,
katakanlah kepada mereka:
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;
Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya
dan memberi engkau kasih karunia;
Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu
dan memberi engkau damai sejahtera.
Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang Israel;
maka Aku akan memberkati mereka."

Mazmur
Mzm 67:2-3.5.6.8 | R:2a

Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita.

* Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita,
kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya,
kiranya jalan-Mu dikenal di bumi,
dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

* Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai,
sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil,
dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.

* Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah,
kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Allah memberkati kita;
kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya!

Bacaan Kedua
Gal 4:4-7
Allah mengutus Anak-Nya
yang lahir dari seorang perempuan.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia:

Saudara-saudara,
setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya,
yang lahir dari seorang perempuan
dan takluk kepada hukum Taurat.
Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat,
supaya kita diterima menjadi anak.
Dan karena kamu adalah anak,
maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita,
yang berseru: "Abba, ya Bapa!"
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak;
dan kalau kamu anak,
maka kamu juga menjadi ahliwaris-ahliwaris, oleh karena Allah.

Bait Pengantar Injil
Ibr 1:1-2
Dahulu kala
dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita
dengan perantaraan para nabi,
Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita
dengan perantaraan Anak-Nya.

Bacaan Injil
Luk 2:16-21
Mereka mendapati Maria, Yusuf dan Si Bayi.
Pada hari ke delapan Ia diberi nama Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia,
para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem,
dan mendapati Maria dan Yusuf
serta Bayi yang terbaring di dalam palungan.
Ketika melihat Bayi itu,
para gembala memberitahukan
apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Dan semua orang yang mendengarnya
heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu.
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hati
dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu
sambil memuji dan memuliakan Allah
karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat;
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Ketika genap delapan hari umurnya,
Anak itu disunatkan,
dan Ia diberi nama Yesus,
yaitu nama yang disebut oleh malaikat
sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Setelah genap waktunya, Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

(Gal 4:4)

Maria Bunda Allah
Happy New Year, guys. And Happy 1st Anniversary Blog Renungan JOY!
Yups, ga terasa hari ini genap 1 tahun Blog Renungan JOY hadir di dunia maya untuk menyajikan permenungan-permenungan sesuai iman Gereja Katolik yang kudus, namun tetap bercita rasa anak muda. Ketika menciptakan blog ini memang hanya ada sebuah mimpi sederhana untuk memperkenalkan Sabda Allah dan ajaran-ajaran Gereja Katolik. Puji Tuhan, meski harus melewati aneka pengalaman jatuh-bangun, blog ini ternyata boleh bertahan, bahkan pelan-pelan berkembang dengan kehadiran para anggota Team Penulis. Saya percaya, inilah bukti nyata bahwa Allah menyertai dan merestui karya kecil ini. So, selamat untuk para penulis dan pembaca setia Renungan JOY. Semoga kita semua tidak pernah menyerah dalam mendalami serta merenungkan Sabda Tuhan setiap hari, sehingga hidup kita juga semakin diberkati sekaligus menjadi bagi orang-orang di sekitar kita.

Back to the topic! Pada hari ini selain merayakan Tahun Baru, Gereja Katolik juga memperingati Pesta Maria Bunda Allah. Setiap kali mendoakan doa Salam Maria, kita sebenarnya juga menyebut Maria dengan sebutan Bunda Allah. Kalau tidak percaya, coba ucapkanlah doa Salam Maria dengan penuh perhatian. Bagaimana? Sudah ketemu dengan bagian yang dimaksud itu?
Guys, sejak abad ke-5, Gereja Katolik yang kita cintai mengajarkan bahwa Maria itu tidak hanya Bunda Yesus, tapi ia juga adalah Bunda Allah. Ajaran ini lahir sebagai tanggapan Gereja atas berbagai ajaran sesat bidaah Nestorianisme yang berpendapat bahwa Maria itu hanyalah Bunda Kristus (Christotokos), tetapi bukan Bunda Allah (Theotokos). Dengan kata lain, Maria dianggap hanya melahirkan Yesus-manusia, tetapi tidak melahirkan Yesus-Allah.

Dalam Konsili Efesus tahun 431, Gereja Katolik mengutuk ajaran Nestorianisme ini. Pada saat yang sama, para Bapa Gereja menyatakan ajaran yang benar bahwa Yesus itu sungguh Allah sungguh manusia. Sebagai konsekuensinya, Maria tidak hanya menjadi Bunda Kristus, tetapi ia juga sekaligus merupakan Bunda Allah.

Teman-teman yang baik, di awal tahun baru 2016 ini, marilah kita syukuri bahwa Allah yang setia telah berkenan menjaga dan memelihara kita selama setahun silam. Selain itu marilah kita juga mempersembahkan diri kita kepada Allah, sambil kita memohon doa serta penyertaan Bunda Maria agar perjalanan hidup kita di tahun yang baru ini dapat berkenan kepada Allah.

Sancta Maria, ora pro nobis

[Wsn]

26 desember 2015

Pesta S. Stefanus, Martir Pertama (M)


Bacaan Pertama
Kis 6:8-10;7:54-59

"Aku melihat langit terbuka."

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:

Sekali peristiwa, 
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, 
mengadakan mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. 
Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi 
yang disebut jemaat orang Libertini. 
-- Anggota jemaat ini adalah 
orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. -- 
Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi 
dari Kilikia dan dari Asia. 
Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, 
tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus 
dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. 

Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, 
para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. 
Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; 
ia melihat kemuliaan Allah, 
dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.  
Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka, 
dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 

Maka berteriak-teriaklah mereka, 
dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 
Mereka menyeret dia ke luar kota, 
lalu melemparinya dengan batu. 
Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka 
di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 
Sementara dilempari, Stefanus berdoa, 
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16b.17,R:6a

Refren: Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, 
kuserahkan nyawaku.

*Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, 
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; 
oleh karena nama-Mu 
Engkau akan menuntun dan membimbing aku.

*Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; 
Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, 
sebab Engkau telah menilik sengsaraku.

*Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku 
dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! 
Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, 
selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!


Bait Pengantar Injil
Mzm 118:26a.27a

Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! 
Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.


Bacaan Injil
Mat 10:17-22

"Bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, 
"Waspadalah terhadap semua orang! 
Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; 
dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 
Karena Aku, 
kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja 
sebagai suatu kesaksian bagi mereka 
dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 

Apabila mereka menyerahkan kamu, 
janganlah kamu kuatir 
akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, 
karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 
Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; 
Dia yang akan berbicara dalam dirimu. 

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; 
demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. 
Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya 
dan akan membunuh mereka. 
Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; 
tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya 
akan selamat."

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat."
(Mat 10:22)

Santo Stephanus
Halo teman-teman semua, selamat merayakan hari Raya Natal. Senang sekali dalam suasana bahagia dan penuh kegembiraan ini bisa kembali bermenung bersama teman-teman semua. Bagaimana hari Natal kalian semua, pasti penuh dengan sukacita dan bahagia bukan? Semua bergembira bersama keluarga atau teman yang ada di sekitar kita. Hari ini kita akan merenungkan kehidupan santo pertama dalam Gereja kita yaitu Santo Stepanus. Kisahnya bisa kita baca dalam Kisah Para Rasul. Kemudian bacaan Injil kita hari ini berbicara bagaimana bagaimana pengikut ajaran Yesus akan hidup.

Kedua bacaan ini sangat berkaitan karena saling melengkapi satu sama lain. Mengapa demikian? Bacaan Injil menjelaskan bagaimana hidup orang-orang yang percaya kepada Allah. Hidup pengikut Yesus Kristus ternyata tidak mudah, bahkan bisa dibilang membawa beban yang sangat berat karena taruhannya adalah nyawa mereka sendiri. Siapa yang tidak ciut karena itu? Kalau teman-teman sekarang yang ada di dalam posisi mereka bagaimana? Pasti sebagian besar teman-teman tidak akan mau mengikuti ajaran baru yang membahayakan nyawa. Lalu mengapa para pengikut Yesus ini mau menerima risiko yang begitu besar? Tidak lain dan tidak bukan semua itu adalah karunia yang diterima dari Roh Kudus, Roh Allah sendiri. Kisah Stepanus dalam bacaan pertama menjadi bukti nyata bagaimana kehidupan pengikut Kristus yang nyata. Demi memberitakan kabar sukacita Stepanus merelakan nyawanya sendiri. Stepanus mati konyol? Mungkin bagi mereka yang tidak percaya hal itu sudah pasti, tetapi bagi kita hidup Santo Stepanus merupakan contoh hidup yang perlu menjadi pedoman dalam kehidupan manusia pada zaman ini.

Nah saya rasa saya perlu menceritakan bagaimana sukacita Perayaan Hari Natal yang saya alami di tempat saya. Ada beberapa hal yang sangat menggugah hati saya dalam Natal tahun ini. Yang pertama ialah homili dari pastor. Dalam homili pastor memberi pencerahan. Natal akan menjadi Natal yang sesungguhnya ketika kita bisa membuat orang yang ada disekitar kita bahagia serasa surga. Maksudnya bahwa Natal sendiri seharusnya memebuat kita peka dan memerhatikan semua orang yang ada dalam kehidupan kita. Mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan hidup. Kemudian manusia harus belajar untuk merasa cukup akan apa yang dimiliki, tetap memegang cara hidup yang sederhana dan rendah hati. Kemudian ada satu hal lagi yang saya pelajari dari Natal kali ini. Hidup toleransi dalam perbedaan. Perbedaan agama sudah menjadi hal yang biasa dalam suatu wilayah khususnnya di Indonesia. Tapi dalam praktek kehidupan toleransi mungkin belum bisa dijalankan oleh semua masyarakatnya. Tetapi saya ingin menunjukkan bagaimana toleransi itu begitu indah. Dalam perayaan misa Natal di gereja stasi saya, penjagaan dilakukan oleh aparat keamanan dan juga remaja masjid. Yang membuat saya tergugah bahwa ada perhatian yang diberikan oleh saudara-saudara yang memiliki perbedaan agama. Toleransi, bahkan lebih dari toleransi apa yang telah mereka lakukan. Suatu bentuk perhatian, kasih dan pelayanan yang datang dari saudara yang memiliki perbedaan namun tidak menghalangi kebersamaan. Itulah hal yang sangat mengugah saya dalam Perayaan Natal saya tahaun ini. Tentu teman-teman juga punya hal-hal yang bisa direfleksikan dalam merayakan Natal tahun ini. Semoga kita semua merasakan bagaimana kasih Allah selalu menyertai kita, sekali lagi selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati, feliz navidad teman-teman.

[GAS]


sumber gambar: https://sangsabda.files.wordpress.com/2010/04/stefanus-dirajam-dengan-batu.jpg

24 Desember 2015

Kamis Pekan Adven IV (Misa Pagi) (U)


Bacaan Pertama
2Sam 7:1-5.8b-12.16

"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan Tuhan."

Pembacaan dari Kitab Kedua Samuel:

Pada masa itu
Raja Daud telah menetap di rumahnya,
dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan
terhadap semua musuh di sekeliling,
Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan,
"Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras,
padahal tabut Allah diam di bawah tenda."
Lalu berkatalah Natan kepada raja,
"Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu,
sebab Tuhan menyertai engkau."

Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan,
"Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud:
Beginilah firman Tuhan:
Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami?
Akulah yang mengambil engkau dari padang,
ketika engkau menggiring kambing domba!
Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel.
Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani,
dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu.
Aku membuat besar namamu
seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,
sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri
dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas
oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel.
Aku mengaruniakan kepadamu keamanan
terhadap semua musuhmu.

Juga diberitahukan Tuhan kepadamu:
Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu.
Apabila umurmu sudah genap
dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu,
maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian,
anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya
di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 89:2-3.4-5.27.29,R:2a

Refren: Kasih setia-Mu, ya Tuhan, 
hendak kunyanyikan selama-lamanya.

*Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya,
hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun.
Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;
kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

*Engkau berkata,
"Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,
Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
Aku hendak menegakkan anak cucumu Untuk selama-lamanya,
dan membangun takhtamu turun-temurun."

*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau,
Allahku dan gunung batu keselamatanku."
Untuk selama-lamanya
Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia,
dan perjanjian-Ku denganya akan Kupegang teguh.


Bait Pengantar Injil

Oh Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan,
datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.


Bacaan Injil
Luk 1:67-79

"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus,
lalu bernubuat, katanya,
"Terpujilah Tuhan, Allah Israel,
sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya
dan membawa kelepasan baginya,
Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita
di dalam keturunan Daud, hamba-Nya,
seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala
lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus,
untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita
dan dari tangan semua orang yang membenci kita;
untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita,
dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham,
bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
supaya kita, terlepas dari tangan musuh,
dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya
seumur hidup kita.
Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;
karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan
untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan
yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita,
dengan mana Ia akan mengunjungi kita:
Surya pagi dari tempat yang tinggi,
untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut
untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya."

(Luk 1:68)

Kidung Zakharia
Hello guys, apa kabar? Puji Tuhan, pada hari ini akhirnya kita akan menutup Masa Adven. Sebab nanti malam kita akan merayakan Malam Natal, tirakatan kelahiran Tuhan. Dan besok, kita akan merayakan Hari Raya Natal.

Tapi sebelum merayakan perayaan penuh sukacita tersebut, bacaan Kitab Suci hari ini, teristimewa bacaan Injil, masih mengajak kita untuk merenungkan tentang karya Allah yang terjadi dalam keluarga Zakharia. Setelah kita mendengarkan kisah kelahiran St Yohanes Pembaptis pada hari Minggu lalu, hari ini kisah berlanjut dengan kisah bagaimana Zakharia memuji dan bersyukur kepada Allah, karena telah memberikannya seorang putra pada masa tuanya. Lebih lanjut, ia juga percaya bahwa anak ini merupakan pemenuhan janji Allah yang ingin menyelamatkan umat-Nya. Lewat anaknya, dunia akan dipersiapkan untuk menyambut sang Emmanuel, Penyelamat umat manusia. Itulah sebabnya dengan gembira Zakharia menyampaikan pujiannya kepada Allah sekaligus nubuatnya bagi sang putra dengan berkata, "Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya" (Luk 1:76).

Teman-teman yang baik, pesan Injil hari ini mengajar kita untuk tahu memuji Tuhan sekaligus bersyukur kepada-Nya atas segala anugerah yang kita terima. Sebab kenyataan menunjukkan bahwa doa-doa yang kita panjatkan seringkali lebih banyak diwarnai dengan permohonan atau permintaan. Ucapan syukur dan pujian kepada Tuhan seolah menjadi suatu hal langka di dalam hidup kita. Semoga bacaan Injil hari ini menyemangati kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang tahu dan mau berterima kasih atas segala kebaikan Tuhan yang kita terima.

Selamat mempersiapkan diri untuk merayakan Malam Natal!

[Wsn]

23 Desember 2015

Rabu Pekan Adven IV (U)


Bacaan Pertama
Mal 3:1-4;4:5-6

"Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."

Pembacaan dari Nubuat Maleakhi:

Beginilah firman Tuhan semesta alam, 
"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, 
supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! 
Dengan mendadak 
Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! 
Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, 
sungguh, Ia datang! 
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? 
Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? 
Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam 
dan seperti sabun tukang penatu.
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; 
dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, 
menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, 
supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan 
kurban yang benar kepada Tuhan.
Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem 
akan berkenan di hati Tuhan 
seperti pada hari-hari dahulu kala, 
dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.

Sesungguhnya, Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu 
menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu.
Maka ia akan membuat 
hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya, 
dan hati anak-anak kepada bapanya, 
supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 25:4-5b.8-9.10.14,R:Luk 21:28

Refren: Bangkitlah dan angkatlah mukamu, 
sebab penyelamatanmu sudah dekat.

*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, 
tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, 
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku. 

*Tuhan itu baik dan benar; 
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, 
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja. 

*Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran 
bagi orang yang berpegang pada perjanjian 
dan peringatan-peringatan-Nya.
Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, 
dan perjanjian-Nya ia beritahukan kepada mereka.


Bait Pengantar Injil


Oh Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, 
datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.


Bacaan Injil
Luk 1:57-66 

"Kelahiran Yohanes Pembaptis."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, 
dan ia melahirkan seorang anak laki-laki.
Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar 
bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, 
bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan 
untuk menyunatkan anak itu, 
dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. 
Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, 
"Jangan, ia harus dinamai Yohanes!"
Kata mereka kepadanya, 
"Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."

Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya 
untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya 
kepada anak itu.
Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: 
Namanya adalah Yohanes. 
Dan mereka pun heran semuanya.

Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, 
dan terlepaslah ikatan lidahnya, 
lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, 
dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur 
di seluruh pegunungan Yudea.
Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, 
"Menjadi apakah anak ini nanti?" 
Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!"
(Mal 3:1)

Keep Calm, Jesus is coming
Halo, JOYers! Sekarang ini pohon natal dan pernak-pernik natal sudah menghiasi rumah kita, gereja pun juga semakin ramai karena banyaknya latihan dan persiapan sebelum merayakan natal, dan itu berarti Tuhan tak lama lagi akan turun ke dunia! Bacaan-bacaan hari ini memberitahu kita bahwa Karya terbesar Allah akan segera dimulai, dan persiapan-Nya untuk menurunkan mesias ke dunia semakin mantap.

Baik Bacaan pertama maupun bacaan kedua menceritakan bagaimana Allah menjalankan persiapan sebelum sang penyelamat datang ke dunia. Tuhan ingin memberikan jalan dengan bantuan beberapa orang yang diutusnya, diantaranya Nabi Elia dan Yohanes Pembaptis. Mereka berdua mendapat peran untuk mempersiapkan jalan kedatangan Tuhan dengan mempersiapkan hati umat manusia agar mau kembali ke jalan yang benar sebelum pada akhirnya Tuhan akan datang.

Masa Adven akan segera berakhir, apakah kita sudah persiapkan jalan kedatangan Tuhan dalam hati kita? Tuhan sebentar lagi akan datang, maka mari kita sambut Dia dengan penuh sukacita!

[BRNDT]


sumber gambar: http://sd.keepcalm-o-matic.co.uk/i/keep-calm-wait-jesus-is-coming.png

22 Desember 2015

Selasa Pekan Adven IV (U)


Bacaan Pertama
1Sam 1:24-28

"Hana bersyukur atas kelahiran Samuel."

Pembacaan dari Kitab Pertama Samuel:

Sekali peristiwa, 
setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, 
ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, 
dan bersama dia dibawalah 
seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, 
satu efa tepung dan sebuyung anggur. 
Waktu itu Samuel masih kecil betul. 
Setelah menyembelih lembu, 
mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli. 
lalu Hana berkata kepada Eli, 
"Mohon bicara tuanku! 
Demi Tuanku hidup, 
akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan. 
Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, 
dan Tuhan telah memberikan kepadaku 
apa yang kuminta dari pada-Nya. 
Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; 
seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." 
Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd,R:1a

Refren: Hatiku bersukaria karena Tuhan, penyelamatku.

*Hatiku bersukacita karena Tuhan, 
aku bermegah-megah karena Allahku.
Mulutku mencemoohkan musuhku,
aku bersukacita karena pertolongan-Mu.

*Busur para pahlawan telah patah, 
tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan.
Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah,
tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. 
Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, 
tetapi orang yang banyak anaknya menjadi layu.

*Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, 
Ia berkuasa menurunkan ke alam maut
dan mengangkat dari sana.
Tuhan membuat miskin dan membuat kaya,
Ia merendahkan, dan meninggikan juga.

*Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, 
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 
untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, 
dan memberi dia kursi kehormatan.


Bait Pengantar Injil


Oh Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, 
datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kau-bentuk dari tanah.


Bacaan Injil
Luk 1:46-56 

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Dalam kunjungannya kepada Elisabet, 
ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, 
"Jiwaku memuliakan Tuhan,
dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. 
Sesungguhnya, mulai sekarang 
segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 
karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, 
dan nama-Nya adalah kudus.
Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, 
dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, 
dan meninggikan orang-orang yang rendah; 
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, 
dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 
Ia menolong Israel, hamba-Nya, 
karena Ia mengingat rahmat-Nya, 
seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, 
kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." 

Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, 
lalu pulang ke rumahnya. 

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah kudus."
(Luk 1:49)

The Magnificat
Hallo sahabat JOY!
Dalam hidup kita, Tuhan senantiasa berkarya. Baik itu terlihat kecil atau pun besar di mata kita, karya Tuhan tetaplah ada. Hanya saja kita sering kurang menyadarinya, sehingga tanggapan kita terhadap karya Tuhan itu biasa-biasa saja alias tidak bersyukur.

Bacaan pertama hendaknya bisa mengerakkan hati kita agar selalu bersyukur atas karya Tuhan. Dalam bacaan pertama, ketika Tuhan telah menjawab doanya, Hana, sebagai bentuk syukurnya ia tidak tanggung-tanggung untuk mempersembahkan anaknya kepada Tuhan. Sekarang, bisakah kita mempersembahkan yang terbaik, yang terindah, yang paling berharga dalam hidup kita untuk Tuhan sebagai syukur kita?

Begitu pula dalam bacaan Injil. Bunda Maria mengucapkan kidung syukur kepada Tuhan, karena Tuhan selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan besar bagi dia dan bangsanya. Sekarang coba kita refleksikan hidup kita. Apakah kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan dengan tulus hati? Atau kita hanya mengucap syukur di bibir saja? Atau mungkin kita sama sekali tidak bersyukur atas semua karya Tuhan dalam hidup kita? Mari bermenung.


[TW]

21 Desember 2015

Senin Pekan Adven IV (U)


Bacaan Pertama
Kid 2:8-14

"Lihatlah, kekasihku datang, melompat-lompat di perbukitan."

Pembacaan dari Kidung Agung:

Dengarlah! Itulah kekasihku! 
Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung-gunung, 
meloncat-loncat di atas perbukitan. 
Kekasihku laksana kijang atau anak rusa. 
Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, 
sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, 
dan melihat dari kisi-kisi. 

Kekasihku agkat bicara, katanya kepadaku, 
"Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! 
Lihatlah, musim dingin telah lewat, 
hujan telah berhenti dan sudah berlalu. 
Di ladang telah nampak bunga-bunga, 
tibalah sudah musim memangkas; 
bunyi tekukur terdengar di tanah kita. 
Pohon ara mulai berbuah, 
dan bunga pohon anggur semerbak baunya. 
Bangunlah, Manisku! Jelitaku, marilah! 
Merpatiku di celah-celah batu, 
dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, 
perlihatkanlah wajahmu, 
perdengarkanlah suaramu! 
Sebab suaramu sungguh merdu, 
dan jelita nian parasmu!"

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 33:2-3.11-12.20-21,R:1a.3a

Refren: Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! 
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!

*Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, 
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! 
Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; 
petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak- dan sorai. 

*Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, 
rancangan hati-Nya turun-temurun. 
Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, 
suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! 

*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. 
Dialah penolong kita dan perisai kita. 
Ya, karena Dia hati kita bersukacita, 
sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.


Bait Pengantar Injil


Oh Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum.  
Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami.


Bacaan Injil
Luk 1:39-45 

"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, 
bergegaslah Maria ke pegunungan 
menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. 
Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, 
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, 
dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, 
lalu berseru dengan suara nyaring, 
"Diberkatilah engkau di antara semua wanita, 
dan diberkatilah buah rahimmu. 
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, 
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, 
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana." 

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu." 
(Luk 1:42)

Luk 1:42
Bulan Desember merupakan bulan yang spesial dan identik dengan kebahagiaan serta kegembiraan. Bulan ini kemudian sering disebut Desember Ceria. Mengapa? Mungkin karena Desember erat kaitannya dengan nuansa natal yang penuh kedamaian. Atmosfer natal melalui pemasangan pohon natal dan lampunya serta pernak pernik lainnya bisa kita rasakan di mall, rumah ibadat, sekolah dan di tempat lainnya. Semuanya itu biasanya berbalut warna merah, hijau dan sedikit percik keemasan.

Dari nuansa yang tercipta, orang-orang dari berbagai penjuru dunia nampaknya sangat menantikan kelahiran Sang Juru Selamat yang dikandung oleh seorang wanita tak bernoda, Maria. Berbicara tentang Maria, maka kita berbicara tentang seorang wanita yang ideal. Ia adalah perawan suci. Sosoknya yang sangat menarik dan misterius ini menjadi topik yang diangkat oleh Majalah National Geographic edisi bulan Desember 2015. Tulisan utama tersebut menceritakan sosok Maria dari sudut pandang masyarakat mancanegara. Intinya, di mana pun Maria adalah teladan bagi orang beriman. Banyak orang yang berdoa kepada Yesus melalui perantaranya. Maria merupakan wanita pilihan Allah. Bagi saya sendiri, Maria adalah figur ibu yang penuh kasih sayang yang mengajari saya untuk berserah pada kehendak Bapa.

Keistimewaan Maria bukanlah sesuatu yang baru terasa sekarang. Dalam Injil Lukas hari ini, Elisabet pun menunjukkan keistimewaan Maria itu. Setelah Maria memberi salam, bayi dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan. Bagaimana denganmu, Joyers? Apa yang kamu rasakan saat mendengar Salam Maria? Bagaimana pandanganmu terhadap Maria, Ibu Yesus?

[LJB]

20 Desember 2015

Minggu Adven IV (U)


Bacaan Pertama
Mi 5:2-5a

"Dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel."

Pembacaan dari Nubuat Mikha:

Beginilah firman Tuhan Allah,
"Hai Betlehem di wilayah Efrata,
hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,
dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala,
yang sudah ada sejak dahulu kala.
Ia akan membiarkan mereka
sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan;
lalu saudara-saudaranya yang masih ada
akan kembali kepada orang Israel.

Maka ia akan bertindak,
dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan,
yaitu dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya.
Mereka akan tinggal tetap,
sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
dan dia menjadi damai sejahtera.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19,R:4

Refren: Ya Allah, pulihkanlah kami,
buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

*Hai gembala Israel, pasanglah telingamu,
Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar.
Bangkitkanlah keperkasaan-Mu,
dan datanglah menyelamatkan kami.

*Ya Allah semesta alam, kembalilah,
pandanglah dari langit, dan lihatlah!
Tengoklah pohon anggur ini,
lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!

*Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu,
anak manusia yang telah Kauteguhkan.
Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu;
biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.


Bacaan Kedua
Ibr 10:5-10

"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."

Pembacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,
ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata,
"Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki!
Sebagai penggantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.
Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa
Engkau juga tidak berkenan.
Maka Aku berkata:
Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku,
sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku ."

Jadi mula-mula Yesus berkata,
'Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki,
kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa
Engkau tidak berkenan'
-- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat; --
dan kemudian Ia berkata,
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
Jadi yang pertama Ia hapuskan
untuk menegakkan yang kedua.
Dan karena kehendak Allah inilah
kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Luk 1:38

Aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu.


Bacaan Injil
Luk 1:39-45

"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel,
bergegaslah Maria ke pegunungan,
menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.
Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria,
melonjaklah anak yang di dalam rahimnya,
dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
lalu berseru dengan suara nyaring,
"Diberkatilah engkau di antara semua wanita,
dan diberkatilah buah rahimmu.
Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku,
anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana."

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Happy Sunday guys, jangan lupa semua ke gereja yaa...! :-)
Sahabat JOy yang terkasih, di dunia perfilman sekarang ini tentu kita sudah banyak mengetahui beberapa macam super hero yang ada, di antaranya : Hulk, Iron Man, Captain America dan masih banyak lagi superhero yang lainnya. Seperti yang kita ketahui superhero itu bertugas untuk menumpas kejahatan yang ada di muka bumi ini dan menegakkan kebenaran serta keadilan.

Sahabat Joy yang terkasih dalam Kristus, bacaan kedua pada hari Minggu ini mau menceritakan kepada kita mengenai Yesus sang Juru Selamat kita. Yang datang kedunia melakukan kehendak Bapa-Nya di surga. Salah satu buktinya yang palig real adalah menyembuhkan orang-orang dari sakit penyakit, melakukan banyak mujizat, dan rela wafat di kayu salib demi menebus dosa manusia.

Sahabat Joy yang terkasih dalam Yesus, patutlah kita selalu senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan perlindungannya kepada kita sampai saat. Dia ibarat "Superhero" bagi kita yang rela wafat di kayu salib demi menebus dosa kita umat-Nya. Salah satu contoh yang paling real dalam hal bersyukur ialah, bersyukur atas nafas kehidupan yang masih bisa kita rasakan sampai saat ini. Oleh karena itu baiklah kita bersyukur dalam segala hal.

(PKMK)