Jesus Our Yearning!

15 September 2015

Peringatan wajib St Perawan Maria Berdukacita (P)


Bacaan Pertama
Ibr 5:7-9

"Kristus telah belajar menjadi taat, 
dan Ia menjadi pokok keselamatan abadi."

Pembacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:

Saudara-saudara,
dalam hidup-Nya sebagai manusia,
Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut.
Dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat;
dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya.
Dan sesudah mencapai kesempurnaan,
Ia menjadi pokok keselamatan abadi
bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20 | R:17b

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, 
oleh kasih setia-Mu.

* Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung,
janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku,
bersegeralah melepaskan daku.

* Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung,
dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku;
oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun
dan membimbing aku.

* Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring
yang dipasang orang terhadap aku,
sebab Engkaulah tempat perlindunganku.
Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;
sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.

* Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya,
aku berkata "Engkaulah Allahku!"
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,
lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.

* Alangkah limpahnya kebaikan-Mu
yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu,
yang telah Kaulakukan di hadapan manusia
bagi orang yang berlindung pada-Mu!


Bait Pengantar Injil

Berbahagialah engkau, Sang Perawan Maria,
sebab di bawah salib Tuhan engkau menjadi martir tanpa menumpahkan darahmu.


Bacaan Injil
Yoh 19:25-27

"Inilah anakmu! - Inilah ibumu!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Waktu Yesus bergantung di salib,
didekat salib itu berdirilah ibu Yesus
dan saudara ibu Yesus,
Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya
dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya,
berkatalah Ia kepada ibu-Nya,
"Ibu, inilah, anakmu!"
Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
"Inilah ibumu!"
Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.

Demikianlah sabda Tuhan.


Renungan


Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya. Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.“Bu, kita! sudah sampai”,kata si anak. Ada perasaan sedih di hati si anak. Entah kenapa dia tega melakukannya. Si ibu , dengan tatapan penuh kasih berkata:”Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.Nak, Ibu tidak ingin kamu nanti pulang tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon, agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan”. Demi mendengar kata-kata ibunya tadi, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan ,merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.

Sahabat Joy yang terkasih,pada hari ini kita memperingati Pesta Santa Perawan Maria yang berdukacita. Dalam bacaan Injil hari ini di ceritakan kepada kita yaitu salah satu perkataan yang Yesus katakan sebelum Yesus wafat di kayu salib, yaitu “Ibu, inilah anakmu!” dan juga Ia berkata kepada muridnya “Inilah Ibumu!” Maria membenamkan dirinya dalam iman.Itulah sebabnya mengapa penulis Kisah Para Rasul mengatakan bahwa Maria adalah salah satu saksi peristiwa Pentakosta.Maria tahu bahwa ini harus dilaluinya.Ia harus kuat dan tangguh.

Sahabat Joy yang terkasih, Yesus berpesan kepada kita, “Inilah ibumu.” Pesan itu bukan hanya untuk Yohanes, tetapi untuk kita semua.Artinya menjadikan maria sebagai salah satu teladan kudus kita.Ia menjadi seorang wanita yang kuat.Ibu yang tangguh.Demikianlah yang diharapkan Yesus dari kita.Seorang Kristen yang kuat dan tangguh menghadapi hidup dan kematian.


(PKMK)