Jesus Our Yearning!

31 Oktober 2015

Sabtu Pekan Biasa XXX (H)

Bacaan Pertama
Rom 11:1-2a.11-12.25-29

"Jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka berarti lain daripada hidup dari antara orang mati?"

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, mungkinkah Allah menolak umat-Nya? 
Sekali-kali tidak! 
Sebab aku sendiri pun orang Israel, 
dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
Allah tidak menolak umat-Nya yang telah Dia pilih. 
Maka aku bertanya: 
Apakah bangsa Israel tersandung dan harus jatuh? 
Sekali-kali tidak! 
Tetapi karena pelanggaran mereka 
keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, 
supaya membuat mereka menjadi cemburu.
Jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, 
dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, 
apalagi kesempurnaan mereka.

Saudara-saudara, hendaknya kalian mengetahui rahasia ini, 
agar jangan menganggap dirimu pandai. 
Sebagian dari bangsa Israel telah menjadi tegar hati 
sampai segenap bangsa lain masuk.
Dengan demikian akhirnya seluruh Israel akan diselamatkan, 
seperti ada tertulis, 
"Dari Sion akan datang Penebus. 
Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari Yakub.
Inilah perjanjian-Ku dengan mereka, 
apabila Aku menghapuskan dosa mereka."

Mengenai Injil, orang-orang Israel adalah musuh Allah 
oleh karena kalian, 
tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah 
oleh karena nenek moyang.
Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 94:12-13a.14-15.17-18,R:14a

Refren: Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.

*Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, 
yang Kauajari Taurat-Mu; 
hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.

*Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, 
dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan, 
sebab hukum akan kembali kepada keadilan, 
dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.

*Jika bukan Tuhan yang menolong aku, 
sudah lama aku merunduk di tempat sunyi.
Ketika aku berpikir, "Kakiku goyang" 
kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku.


Bait Pengantar Injil
Mat 11:29ab

Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, 
sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.


Bacaan Injil
Luk 14:1.7-11

"Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan;  
dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat 
Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi 
untuk makan di situ. 
Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, 
Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, 
"Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, 
janganlah duduk di tempat kehormatan. 
Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. 
Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, 
'Berilah tempat itu kepada orang ini.' 
Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! 
Tetapi apabila engkau diundang, 
duduklah di tempat yang paling rendah. 
Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, 
'Sahabat, silakan duduk di depan.' 
Dengan demikian engkau mendapat kehormatan 
di mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; 
dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."


Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

(Luk. 14:11)



Rendah Hati
Happy Saturday! Happy Weekend! Oh, Happy day!
Hai sobat Kristus, bagaimana mood Anda saat ini? Kemungkinan sebagian besar dari Anda sedang dalam keadaan yang senang karena saatnya untuk bermalam minggu ria bersama orang-orang tersayang. Orang tersayang tidak harus pacar, guys! Bagi yang jomblo, tenang saja. Malam minggu yang menyenangkan bisa juga berkumpul bersama keluarga atau teman, saling sharing, atau bercanda gurau bersama. Hal-hal sederhana seperti ini bisa menjadi alternatif bagi kita untuk menghabiskan waktu di malam minggu, sehingga menjadi lebih menyenangkan.

Yapp! Sekilas saya mencoba untuk menghibur Anda, yang selalu merasa kesepian, khususnya di hari weekend seperti ini, karena masih mencari teman hidup yang setia. Hmm tapi, yang saya mau katakan disini, teman hidup yang Anda cari, sebenarnya tidak jauh dari Anda. Teman hidup yang selalu menemani dalam suka dan suka, selalu mendengar curahan hati Anda, dan selalu ada untuk Anda. Siapakah Dia? Dialah Yesus Kristus, Putera Allah, yang ada di dalam hati kita yang beriman kepada-Nya. Yesus diutus Allah untuk menyelamatkan kita, termasuk orang Israel yang diselamatkan dalam bacaan hari ini. 

Terkadang kita tidak menyadari kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Kita terlalu sombong dengan segala kepunyaan kita. Bacaan Injil hari ini sangat baik untuk kita ingat selalu dalam hidup ini, terutama pada ayat berikut, “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”. Apakah Anda ingin ditinggikan? Ataukah direndahkan? Saya yakin tidak ada dari antara kita yang ingin direndahkan. Akan tetapi, untuk menjadi seseorang yang tidak direndahkan, kita harus tahu diri. Kita tidak harus menunjukkan kepada orang lain bahwa kita adalah orang terpandang, orang penting, atau lain sebagainya. Kita sama-sama manusia. Di berbagai pasang mata, ada banyak penilaian yang diajukan untuk kita, tetapi di mata Tuhan, kita semua sama, ciptaan-Nya. Menjadi pribadi yang rendah hati tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan menjadi pribadi yang sombong dan ingin dipandang orang lain. Kita harus seperti padi yang makin berisi, makin merunduk. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, kita hendaknya selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong. Semoga demikian, Amin. 


[BCO]



30 Oktober 2015

Jumat Pekan Biasa XXX (H)


Bacaan Pertama
Rom 9:1-5

"Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, 
demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak berdusta. 
Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, 
bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
Bahkan aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus 
demi saudara-saudaraku, 
kaum sebangsaku menurut daging. 
Sebab mereka itu adalah orang Israel. 
Mereka telah diangkat menjadi anak, 
telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian, 
hukum Taurat, ibadat, dan janji-janji.
Mereka itu keturunan bapa-bapa leluhur, 
yang menurunkan Mesias sebagai manusia, 
yang mengatasi segala sesuatu. 
Dialah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 147:12-15.19-20,R:12a

Refren: Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.

*Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, 
pujilah Allahmu, hai Sion!
Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, 
dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

*Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu 
dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik.
Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; 
dengan segera firman-Nya berlari.

*Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, 
ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.
Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, 
dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.


Bait Pengantar Injil
Yoh 10:27

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; 
Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.


Bacaan Injil
Luk 14:1-6

"Siapakah yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, 
tidak segera menariknya ke luar meski pada hari Sabat?"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat 
Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi 
untuk makan di situ. 
Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air 
dan berdiri di hadapan Yesus. 

Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, 
"Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
Tetapi mereka semua diam saja. 
Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya, 
serta menyuruhnya pergi.

Kemudian Ia berkata kepada mereka, 
"Siapakah di antara kalian 
yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, 
tidak segera menarik ke luar, 
meskipun pada hari Sabat?"
Mereka tidak sanggup membantah-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan





Selamat pagi !!

Sebelum memulai akivitas kita di pagi yang cerah ini, marilah kita menepi sejenak, kita bersama merenungkan sabda Tuhan yang dikutip dari Luk 14:1-6.


"Lihat itu bu Rini, kemarin dia tidak pergi ke Gereja. Tapi dia malah pergi ke acara nikahan anaknya bu Sumarni. Istri ketua depas kok begitu, seharusnya dia utamakan Gereja. Ishh." gosip sekumpulan ibu-ibu di pagi-pagi buta.

"Tau darimana jeng?" tanya ibu yang satu.

"Tau dong. Kan kemarin saya juga sempat hadir disana." jawab si ibu tadi

"Loh? kalo begitu ibu sama saja dengan bu Rini dong? Sama-sama tidak ke gereja kan?" akhirnya si tukang sayur menjawab.

"Iya juga sih. Hehe" si ibu tadi menjawab sambil tersenyum simpul.


Teman-teman terkasih, Injil pada hari ini berisi tentang nasihat kehidupan, suatu hal yang sering kita lakukan tanpa menyadari dimana letak keganjilannya dalam diri kita.

Di dunia sekarang ini, dimana kesempurnaan adalah harga mati, mengkritik dan dikritik, menghina dan dihina adalah hal yang lumrah saja dilakukan. Dalam berbagai kesempatan kita berusaha mencari celah dimana kita dapat memojokkan orang lain, dan menimbulkan kesan bahwa kita adalah orang yang baik/sempurna. Pencitraan adalah hal biasa.

Maka dari itu, bacaan hari ini hadir sebagai bentuk teguran kepada diri kita semua, karena sengaja atau tidak dalam beberapa kesempatan kita pasti juga melakukan pencitraan diri, dan hal inilah yang menjadikan kita sebagai manusia yang munafik. Selalu ingin dilihat yang baiknya saja. Dan sikap munafik adalah sikap yang sangat tidak disukai oleh Yesus.


Teman-teman terkasih, yang Yesus inginkan dalam diri kita adalah sikap dan sifat yang sederhana, dalam artian bahwa kita berkarya dengan apa yang kita punya, apabila dalam proses berkarya itu ada terjadi kesalahan, kita juga siap untuk dikoreksi dan siap pula untuk berubah. Dia menginginkan kita menjadi benar-benar diri kita apa adanya, karena Dia yakin dengan sikap terbuka dan apa adanya, kita memudahkan jalannya Roh Kudus untuk masuk dan berkarya di dalam diri kita. Kita tidak usah malu menunjukkan kekurangan kita, karena kekurangan kita bisa menjadi kekuatan kita di saat saat tertentu. 


Just be yourself, and let God do the best in your life and yourself.



Have a nice day.
GBU






AS

29 Oktober 2015

Kamis Pekan Biasa XXX (H)


Bacaan Pertama
Rom 8:31b-39

"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita 
dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, 
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, 
tetapi menyerahkan-Nya demi kita sekalian. 
Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan segalanya 
bersama Anak-Nya itu kepada kita?
Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? 
Allah, yang membenarkan mereka! 
Siapakah yang akan menghukum mereka?
Kristus Yesus yang telah wafat? 
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? 
yang juga duduk di sisi kanan Allah? 
yang malahan menjadi Pembela kita?

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? 
Penindasan atau kesesakan? 
Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? 
Bahaya? Atau pedang?
Seperti ada tertulis, 
'Karena Engkaulah kami berada dalam bahaya maut sepanjang hari 
dan dianggap sebagai domba sembelihan.'
Tetapi dalam segalanya itu 
kita akan menang oleh Dia yang mengasihi kita. 

Sebab aku yakin, 
baik maut maupun hidup, 
malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, 
baik yang ada sekarang maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa baik yang di atas maupun yang di bawah, 
ataupun suatu makhluk lain mana pun, 
takkan dapat memisahkan kita dari kasih Allah 
yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 109:21-22.26-27.30-31,R:26b

Refren: Selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan.

*Engkau, ya Allah, Tuhanku, 
bertindaklah kepadaku demi kebesaran nama-Mu, 
lepaskanlah aku karena kasih setia-Mu yang murah! 
Sebab sengsara dan miskinlah aku, 
dan hatiku terluka dalam diriku. 

*Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, 
selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu,
supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, 
bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang telah melakukannya.

*Aku hendak bersyukur nyaring kepada Tuhan dengan mulutku, 
aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak.
Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin 
untuk menyelamatkan dia dari orang-orang yang menghukumnya.


Bait Pengantar Injil
Luk 13:35; Mrk 11:10

Teberkatilah yang datang atas nama Tuhan.
Terpujilah Engkau di Surga.


Bacaan Injil
Luk 13:31-35

"Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi 
dan berkata kepada Yesus, 
"Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, 
karena Herodes hendak membunuh Engkau." 

Jawab Yesus kepada mereka, 
"Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, 
'Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang 
pada hari ini dan esok, 
dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. 
Tetapi hari ini dan esok dan lusa 
Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, 
sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.' 

Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi 
dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! 
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, 
sama seperti  induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, 
tetapi kalian tidak mau.

Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! 
Tetapi Aku berkata kepadamu, 
kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata, 
'Teberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan'."


Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita 
dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."
(Roma 8:38-39)

Roma 8:39
Ketika saya membaca Bacaan hari ini, terkhusus bacaan pertama hari ini, sejenak saya merenungkan bagaimana perjalanan hidup saya bersama Tuhan. Kita mengikuti Tuhan dan ajaran-Nya dan dalam mengikuti perjalanan bersama-Nya, kadang tidak semulus yang kita bayangkan. Berbagai ujian datang silih berganti, Entah kita dicemooh orang lain, atau mendapat musibah dan cobaan lain yang membuat iman kita goyah bahkan sempat membuat kita mengeluh pada Tuhan kenapa kita sampai mendapat cobaan seperti ini. Namun, apa yang membuat saya tetap bertahan? Itu karena CINTA. Yap, Seperti ada pepatah: "Cinta mampu mengalahkan segalanya". Begitulah juga Cinta kita pada Allah dan cinta-Nya pada kita jika dipadukan hasilnya memang luar biasa dan mampu mengalahkan semuanya. 

Rasul Paulus sendiri memberitahukan kita agar terus bertahan dengan Allah, kenapa? Karena dari situlah Cinta Kasih Allah akan terpancar penuh untuk kita. Seberapa pun cobaan yang kita dapatkan, teruslah berpegang teguh pada Tuhan dan teruslah cintai Tuhan. Jangan sampai kita melepaskan diri dari Dia yang memberi kekuatan, karena sesungguhnya kekuatan kasih Allah yang lebih dahsyat dari apapun dan mampu mengalahkan semua pergumulan yang dihadapi. Dengan kata lain, tidak ada yang mampu memisahkan kita dari CINTA KASIH Allah dalam diri Yesus Kristus (Roma 8:39).

Perjalanan hidup di dunia ini memang sangat berat, terutama di masa muda kita. Jadi, teruslah bertahan, tetap cintai Tuhan agar kekuatan cinta kita dan Tuhan saling menyatu dan pada akhirnya, tak ada yang mampu memisahkan kita dari Dia!

[BRNDT]

sumber gambar: https://onewords.files.wordpress.com/2012/05/wpid-1_463127514l.jpg?w=500

28 Oktober 2015

Pesta S. Simon dan Yudas, Rasul

Bacaan Pertama
Ef 2:19-22

"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:

Saudara-saudara, 
kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, 
melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. 
Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, 
dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, 
yang rapi tersusun, 
menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan.
Di atas Dia pula kamu turut dibangun 
menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 19:2-3.4-5,R:5a

Refren: Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.

*Langit menceritakan kemuliaan Allah, 
dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya;
hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, 
dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya 
kepada malam berikut.

*Meskipun tidak berbicara, 
dan tidak memperdengarkan suara, 
namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, 
dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.


Bait Pengantar Injil


Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan.
Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.


Bacaan Injil
Luk 6:12-19

"Yesus memilih dari antara murid-murid-Nya
dua belas orang yang disebut-Nya rasul."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa, 
Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. 
Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Keesokan harinya, ketika hari siang, 
Ia memanggil murid-murid-Nya, 
lalu memilih dari antara mereka 
dua belas orang yang disebut-Nya rasul.
Mereka itu ialah: 
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, 
Andreas saudara Simon, 
Yakobus dan Yohanes, 
Filipus dan Bartolomeus,
Matius dan Tomas, 
Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
Yudas anak Yakobus, 
dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Yesus turun bersama mereka 
dan berhenti pada suatu tempat yang datar. 
Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, 
dan banyak orang lain 
yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, 
dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia 
dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; 
juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, 
karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, 
dan semua orang itu disembuhkan-Nya.


Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah"
(Ef 2:19)
 

 
Patutlah kita berbangga karena kita merupakan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah. Untuk itulah Yesus kembali menegaskan bahwa kita bukanlah orang asing atau pendatang. Sebelum dunia ini dijadikan, Allah telah memilih saya dan anda menjadi anggota keluarga Allah. Bagaimana dengan sobat muda sekalian?Apakah kita telah menjadikan Allah sebagai kawan dalam hidup kita?Sampai sejauh manakah? Jawabannya pun bervariasi ada yang jarang-jarang,sering/biasa, dan selalu. Masuk dikategori manakah anda?
    Yesus menegaskan saya dan anda sebagai kawan sewarga dengan maksud agar kita dapat tumbuh dalam iman yang tersusun rapi dan menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan sehingga hati kita menjadi tempat kediaman Allah dalam roh. Itu semua dapat kita wujudkan dalam hidup bermasyarakat,sebagaimana kita memperlakukan sesama kita seperti kawan dalam Yesus Kristus tanpa membedakan. Sehubungan bacaan injil hari ini, Yesus pun  memilih rasulnya. RasulNya dipilih agar menjadi kawan Yesus dalam mewartakan keselamatan yang asalNya hanya dari Allah agar sampai ke seluruh dunia. Meskipun pada akhirnya akan ada yang menghianatiNya. Sebelum Yesus memilih rasulNya, Ia berdoa kepada Allah memohon rahmatNya. 1 hal lagi yang kita dapatkan dari Yesus, yaitu sebelum melakukan sesuatu, Ia selalu mengawaliNya dengan doa memohon rahmat dari Allah. Inilah salah satu hal yang mudah dilakukan dan kadang dianggap sepeleh khususnya diantara kalangan kaum muda. Kita kebanyakan mengandalkan kekuatan kita masing-masing. Kita lupa asal dari semuaNya itu adalah Allah, tanpanya kita hanyalah debu. Saya ingin berbagi cerita singkat dari buku Doa Sang Katak. Seseorang tersesat di padang pasir. Kemudian, ketika ia menggambarkan kebingungannya kepada teman-temannya, ia berkata, dalam keputus-asaan ia berlutut dan mohon bantuan kepada Tuhan. "Apakah Tuhan menjawab doamu?" tanya orang. "Oh tidak! Sebelum ia dapat menjawab, seorang penyelidik nampak dan menunjukkan jalan kepadaku." Melalui cerita singkat tadi kita dapat melihat rahmat yang diterima dari seseorang yang tersesat. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan selama ia berkehendak. 


(DRLL)


27 Oktober 2015

Selasa Pekan Biasa XXX(H) 

Bacaan Pertama
Rom 8:18-25

"Seluruh mahluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, aku yakin, 
penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan 
dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Sebab dengan sangat rindu 
seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, 
bukan karena kehendaknya sendiri, 
melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; 
tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, 
sebab makhluk itu sendiri 
juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, 
dan masuk ke dalam kemerdekaan mulian anak-anak Allah.

Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh 
dan merasa sakit bersalin; 
dan bukan hanya mahluk-mahluk itu saja! 
Kita yang telah menerima Roh Kudus 
sebagai kurnia sulung dari Allah, 
kita pun mengeluh dalam hati 
sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, 
yaitu pembebasan tubuh kita.

Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. 
Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. 
Sebab bagaimana orang masih mengharapkan 
apa yang sudah dilihatnya?
Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, 
maka kita akan menantikannya dengan tekun.

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 126:1-6,R:3a

Refren: Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita.

*Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, 
kita seperti orang-orang yang bermimpi.
Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria,
dan lidah kita dengan sorak-sorai. 

*Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa,
"Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!"
Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, 
maka kita bersukacita.

*Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, 
seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, 
akan menuai dengan bersorak-sorai.

*Orang yang berjalan maju dengan menangis 
sambil menabur benih, 
pasti pulang dengan sorak-sorai 
sambil membawa berkas-berkasnya.


Bait Pengantar Injil
Mat 11:25

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, 
sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.


Bacaan Injil
Luk 13:18-21

"Biji itu tumbuh dan menjadi pohon."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, 
"Kerajaan Allah itu seumpama apa? 
Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 
Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, 
yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. 
Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, 
dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya."

Dan Yesus berkata lagi, 
"Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 
Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita 
dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat 

sampai seluruhnya beragi."

Demikianlah sabda Tuhan

Renungan

"Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?"
(Luk 13:18)

Biji Sesawi
Hallo sahabat JOY!
Di kampus saya mahasiswa Kristiani adalah minoritas. Kondisi ini sangat berbeda ketika saya sekolah di SMA yang mayoritas siswanya adalah Kristiani. Kondisi yang sekarang ini, membuat saya harus banyak beradaptasi dengan lingkungan yang 'beda' dengan saya. Untung saja ada komunitas mahasiswa Katolik di kampus saya ini. Komunitas inilah yang menghimpun mahasiswa Katolik yang sedikit jumlahnya itu. Meskipun kecil komunitas ini masih mampu mempertahankan eksistensinya di kampus. Rasa persaudaraan sangat terasa di antara anggota-anggotanya. Setiap minggu sekali diadakan doa bersama dan banyak kegiatan-kegiatan lainnya. Tentunya komunitas ini tidak hanya membina persaudaraan dengan mereka dari beragama lain. Meskipun kecil, komunitas ini telah berkarya dalam banyak kegiatan rohani dan karitatif. Akibatnya komunitas ini dan anggota-anggotanya dikenal sebagai orang-orang yang baik, kompak, dan solider.

Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan mengatakan bahwa Kerajaan Allah itu seumpama biji bagi pohon dan ragi bagi adonan. Biji itu sangat kecil bagi sebuah pohon, tetapi sebuah pohon tidak akan pernah ada jika tanpa biji. Demikian pula ragi sedikit itu, sangatlah dibutuhkan untuk seluruh adonan. Seperti itulah Kerajaan Allah. Ilustrasi di atas juga menggambarkan bagaimana sebuah kelompok minoritas membentuk sebuah komunitas kecil tetapi mampu melakukan hal-hal yang besar. Komunitas kecil yang mampu membagi banyak karya bagi orang lain. 

Kerajaan Allah memang bukanlah suatu hal yang muluk-muluk. Mari kita yang kecil dan lemah ini menajadi biji yang menghasilkan pohon besar dan ragi yang dibutuhkan pada sebuah adonan. 


[TW]

sumber gambar: http://renungan.oyr79.com/wp-content/uploads/2015/03/iman-biji-sesawi.jpg