Jesus Our Yearning!

8 Oktober 2015

Kamis Pekan Biasa XXVII (H)


Bacaan Pertama
Mal 3:13-4:2a

"Hari Tuhan akan datang, menyala seperti api."

Pembacaan dari Nubuat Maleakhi:

Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, 
"Bicaramu tentang Aku kurang ajar. 
Meskipun demikian kalian bertanya, 
'Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?' 
Kalian berkata, 'Sia-sialah beribadah kepada Allah! 
Apakah untungnya 
kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah 
dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam?
Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. 
Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! 
Mereka mencobai Allah, namun luput juga.'

Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, 
'Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita; 
sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya 
bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan 
dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.'
"Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, "
sabda Tuhan semesta alam, 
'pada hari yang Kusiapkan. 
Aku akan mengasihani mereka 
sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.
Maka kalian akan melihat kembali 
perbedaan antara orang benar dan orang jahat, 
antara orang yang beribadah kepada Allah 
dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.

Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. 
Maka semua orang gegabah dan orang fasik 
akan menjadi seperti jerami 
dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu," 
sabda Tuhan semesta alam. 
"Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. 
Tetapi kalian yang takwa, 
bagi kalian akan terbit surya kebenaran 
yang sayapnya membawa kesembuhan."

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 1:1-6,R:40:5a

Refren: Berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan.

*Berbahagialah orang 
yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, 
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, 
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh;
tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, 
dan siang malam merenungkannya.

*Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, 
yang menghasilkan buah pada musimnya, 
dan daunnya tak pernah layu;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.

*Bukan demikianlah orang-orang fasik: 
mereka seperti sekam yang ditiup angin.
Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, 
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.


Bait Pengantar Injil
Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami, 
supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.


Bacaan Injil
Luk 11:5-13

"Mintalah, maka kalian akan diberi."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, 
Yesus bersabda kepada mereka, 
"Jika di antara kalian 
ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat 
dan berkata kepadanya, 'Saudara, pinjamkanlah aku tiga buah roti, 
sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, 
dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;' 
masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, 
'Jangan mengganggu aku; 
pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. 
Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.' 

Aku berkata kepadamu: 
Sekalipun dia tidak mau bangun 
dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, 
namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, 
pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia diperlukan. 

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, 
mintalah, maka kamu akan diberi; 
carilah, maka kamu akan mendapat; 
ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; 
dan setiap orang yang mencari, akan mendapat, 
dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. 
Bapa manakah di antara kalian, 
yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? 
Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? 
Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? 
Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, 
betapa pula Bapamu yang di surga! 
Ia akan memberikan Roh Kudus 

kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya."

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

"Mintalah, maka kamu akan diberi"
(Luk 11:9a)

Halo sahabat JOY, salam sejahtera untuk kita semua. Bagaimana kabar kalian? Semoga semua ada dalam keadaan yang baik. Nah teman-teman pernahkah kalian membaca bacaan-bacaan pertama pada hari ini? Bacaannya diambil dari Kitab Maleakhi yang menceritakan bagaimana perbedaan berkat yang diterima orang yang beribadah kepada Tuhan dan orang yang tidak beribadah serta melupakan Tuhan. Awalnya umat Israel merasa kecewa dan marah karena menganggap bahwa Allah tidak adil. Menurut mereka semua orang mendapat berkat yang sama meskipun orang tersebut mencobai dan tidak tunduk pada Allah. Kecewa? Tentu saja mereka merasa kecewa karena mereka merasa telah dipermainkan oleh Allah sendiri. Makanya mereka melakukan protes. Tapi bagaimana tanggapan nabi Maleakhi? Akan ada perbedaan tentunnya antara orang yang taat dan yang tidak taat. Akan ada penghakiman bagi orang-orang yang tidak tunduk pada Allah dan nabi Maleakhi memastikan itu dalam bacaan.

Injil hari ini melengkapi kepingan dari bacaan pertama yang kita renungkan bersama. Mengapa demikian? Sebelumnya, tentu kita sudah sering mendengar atau membaca sendiri bacaan dari Injil Lukas ini. Bacaan ini melengkapi bacaan pertama karena dalam bacaan ini ditunjukkan bagaimana seharusnya manusia bersikap dalam kepercayaannya kepada Tuhan. Mintalah kepada Bapa yang amat baik maka permintaanmu akan dikabulkan! Itu yang menjadi inti dari bacaan Injil kita. Mungkin teman-teman bertanya-tanya, "Saya sudah sering meminta ketika saya berdoa tapi toh sampai sekarang tidak terkabul-kabul juga?" Permintaan yang teman-teman mohonkan kepada Allah tentulah merupakan hal-hal yang baik di mata teman-teman tapi apakah permintaan kita sudah menjadi permintaan yang benar dan sesuai menurut Allah? Allah adalah pusat hidup kita dan dengan penuh kepercayaan kita mestinya benar-benar berpasrah kepada kehendak Allah. 

Dengan demikian perlu disadari bahwa bukanlah keegoisan dan kesombongan yang menghantarkan doa kita kepada Allah melainkan rasa percaya dan pasrah akan kehendak-Nyalah yang sangat perlu. Seperti yang pernah saya dengarkan ketika mengikuti sebuah seminar rohani bahwa mintalah dengan detail apa yang Anda inginkan. Misalnya ingin disembuhkan dari penyakit kangker, katakanlah kepada Tuhan dalam doa Anda jika anda ingin disembuhkan dari penyakit itu. Jangan mengatakan bahwa Tuhan tahu apa yang Anda butuhkan karena itu adalah suatu bentuk kesombongan diri. Jadi marilah kita menjadi orang-orang yang pasrah dan terus percaya akan kebaikan Allah bahwa doa kita akan dijawab dengan cara yang terbaik menurut Allah kita. Yang menjadi pertanyaan sekarang bisakah kita menjadi orang yang berpasarah dan penuh kesabaran dalam menunggu jawaban dari Allah ? Semoga melalui renungan ini kita semua dibantu untuk menjadi murid yang setia, amin.

[GAS]