Jesus Our Yearning!

8 Desember 2015

HR S.P. Maria Dikandung Tanpa Dosa (P)


Bacaan Pertama
Kej 3:9-15.20

"Aku akan mengadakan permusuhan 
antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Pada suatu hari, di Taman Eden, 
setelah Adam makan buah pohon terlarang, 
Tuhan Allah memanggil manusia itu 
dan berfirman kepadanya, "Di manakah engkau?" 
Ia menjawab, 
"Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, 
aku menjadi takut, karena aku telanjang; 
sebab itu aku bersembunyi." 
Lalu Tuhan berfirman, 
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu 
bahwa engkau telanjang? 
Apakah engkau makan dari buah pohon, 
yang Kularang engkau makan itu?" 
Manusia itu menjawab, 
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, 
dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, 
maka kumakan." 
Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu:, 
"Apakah yang telah kauperbuat ini?" 
Jawab perempuan itu, 
"Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." 
Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, 
"Karena engkau berbuat demikian, 
terkutuklah engkau di antara segala ternak 
dan di antara segala binatang hutan! 
Dengan perutmulah engkau akan menjalar, 
dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! 
Aku akan mengadakan permusuhan 
antara engkau dan perempuan ini, 
antara keturunanmu dan keturunannya. 
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, 
dan engkau akan meremukkan tumitnya." 

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, 
sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. 

Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan
Mzm 98:1.2-3ab.3c-4,R:1ab

Refren: Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, 
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.

*Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, 
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; 
keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, 
oleh lengan-Nya yang kudus. 

*Tuhan telah memperkenalkan keselamatan 
yang datang dari pada-Nya. 
Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. 
Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. 

*Segala ujung bumi telah melihat keselamatan 
yang datang dari Allah kita. 
Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, 
bergembiralah dan bermazmurlah!


Bacaan Kedua
Ef 1:3-6.11-12

"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita."

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus: 

Saudara-saudara, 
terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus 
yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita 
segala berkat rohani di surga. 
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita 
sebelum dunia dijadikan, 
supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. 
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula 
untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus, 
sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, 
supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, 
yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. 
Aku katakan "di dalam Kristus", 
karena di dalam Dialah 
kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, 
yakni kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu 
sesuai dengan maksud Allah, 
yang di dalam segala sesuatu 
bekerja menurut keputusan kehendak-Nya. 
Dengan demikian kami, 
yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, 
ditentukan-Nya supaya menjadi pujian bagi kemuliaan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Luk 1:28

Salam, hai engkau yang dikaruniai, 
Tuhan menyertai engkau.


Bacaan Injil
Luk 1:26-38

"Salam, hai engkau yang dikaruniai, 
Tuhan menyertai engkau."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Dalam bulan yang keenam 
Allah mengutus malaikat Gabriel 
ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, 
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang 
bernama Yusuf dari keluarga Daud; 
nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, 
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, 
Tuhan menyertai engkau." 
Maria terkejut mendengar perkataan itu, 
lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 
Kata malaikat itu kepadanya, 
"Jangan takut, hai Maria, 
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 
Sesungguhnya engkau akan mengandung 
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, 
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 
Ia akan menjadi besar 
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. 
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya 
takhta Daud, bapa leluhur-Nya. 
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub 
sampai selama-lamanya, 
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 
Kata Maria kepada malaikat itu, 
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, 
karena aku tidak bersuami?" 
Jawab malaikat itu kepadanya, 
"Roh Kudus akan turun atasmu 
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; 
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu 
akan disebut kudus, Anak Allah. 
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, 
ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, 
dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 
Maka kata Maria, 
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; 
jadilah padaku menurut perkataanmu itu." 
Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
(Luk 1:38)
 

Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.  (Luk 1:38)
Apa sih maksud dari Maria dikandung tanpa dosa?Saya ingin berbagi sedikit mengenai hal  tersebut. Semua manusia lahir di dalam belenggu dosa asal yang diwariskan Adam dan Hawa. Oleh karena itu, semua manusia dinyatakan "berdosa" sejak lahir. Oleh karena warisan dosa asal itu melekat erat pada kemanusiaan kita, kita tampaknya lebih cenderung mudah untuk berdosa dan melakukan kejahatan daripada melakukan kebajikan-kebajikan. Kita kelihatan lamban sekali melakukan kebajikan-kebajikan. Kita lebih cenderung menjauhi Tuhan daripada mendekatiNya untuk menikmati kebaikan dan cintaNya. "Pada hari ini terbitlah setangkal tunas dari akar Jesse, pada hari ini pun Maria dikandung tanpa cela dosa", demikian bunyi antifon Magnifikat. Gereja merayakan "perkandungan Maria tanpa noda dosa" untuk mengingatkan kepada seluruh umat betapa luhurnya martabat Maria adalah satu-satunya manusia yang dikecualikan Allah dari warisan Adam itu. Sesungguhnya darah murni ini adalah manusia biasa sama seperti kita, ia juga keturunan Adam. Sebagaimana kita, ia pun hidup di dalam dunia yang penuh dosa ini. Namun ia punya keistimewaan yang tidak dimiliki siapa pun juga. Ia sudah sejak kekal ditentukan Allah untuk menjadi Bunda PuteraNya, Sang Penebus dunia. Ia ditentukan untuk melahirkan Yesus, Anak Allah, dan karena itu sejak awal hidunya, ia dipersiapkan untuk mengemban tugas luhur ini. Melalui dialah, Tuhan menyalurkan rahmat penyelamatanNya kepada manusia. Tuhanlah sumber rahmat, sedang Maria adalah hanyalah "saluran"nya. Sebagai saluran rahmat Allah bagi manusia, maka sudah selayaknya Maria itu penuh rahmat dan suci tak bercela. Demikian ia ditebus dengan cara yang paling sempurna: diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela di hadapan Allah. Dalam rahim Maria, Perawan yang murni, Allah menemukan singgasana yang pantas bagi puteraNya. Melalui Maria kutuk dosan diganti dengan berkat bagi manusia. Oleh karena itu, pada hari raya ini patutlah kita berdoa; "Ya Maria, dengan senang hati kami merenungkan rahasia kepilihanmu menjadi Bunda Penebus. Engkau telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa yang telah dibebaskan Allah dari kutuk dosa  yang telah menimpa umat manusia. Jiwamu diperkaya dengan rahmat Allah dan memancarkan semarak kemuliaan Allah. Ya Maria yang dikandung tanpa dosa, doakanlah kami yang berlindung kepada."

Pada bacaan pertama dikisahkan manusia pertama jatuh kedalam dosa setelah memakan buah terlarang akibat bujuk rayuan iblis/setan dalam rupa ular. Bacaan injil dikisahkan mengenai Maria yang menerima kabar gembira bahwa ia akan mengandung. Bagi seorang wanita hal ini merupakan salah satu anugerah terbesar.Selain itu anak yang ia kandung adalah Sang Mesias, yang tidak lain penyelamat dunia. Kabar menggembirakan itu tidak membuatnya langsung menjadi sombong, melainkan tetap rendah hati dan sederhana dalam menjalani hari-harinya. Melalui bacaan hari ini kita dapat melihat bahwa Allah telah merancang segala sesuatunya dengan indah. Ketika manusia jatuh kedalam dosa Allah memilih cara lain dengan mengutus putraNya ke dunia dan hidup seperti manusia pada umumnya. Intinya, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya sekalipun ia jatuh kedalam dosa. TanganNya selalu terbuka menerima kita untuk datang kepadaNya. Ia selalu menyediakan banyak jalan untuk kembali kedalam dekapanNya.

Perayaan Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda mau mengajarkan kepada umatNya bahwa Maria bukanlah wanita biasa. Tuhan telah menandainya sejak dalam rahim ibunya. Kesuciannya terbukti dari cara hidupnya yang selalu mengutamakan kehendak Tuhan daripada kehendak pribadinya. Wajarlah kalau Bunda Maria menjadi salah satu figur dalam Gereja Katolik karena ia berani menyerahkan diri seutuhnya pada kehendak Tuhan. Bagaimana dengan sobat muda?Apakah lebih mengutamakan kehendak Tuhan atau kehendak pribadi?Jawaban ada pada diri anda. So, Mari kita persiapkan hati untuk menyambut Sang Raja Damai. Kedatangannya semakin dekat.

(DRL)