18 Maret 2018
Hari biasa Pekan IV Prapaskah (U)
Bacaan I: Yes 49:8-15
8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.
10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
11 Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.
12 Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim."
13 Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.
14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Mzm 145:8-9,13cd-14,17-18 | R: 8a
R TUHAN itu pengasih dan penyayang
* 8 TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. 9 TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
* 13cd TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. 14 TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
* 17 TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. 18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Injil: Yoh: 5:17-30
17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
20 Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Renungan
Shalom guys, apa kabar dirimu hari ini? Semoga kalian selalu sehat, penuh sukacita dan mampu merasakan bahwa Allah menyayangi kalian. Yups, cinta kasih Allah memang amat besar kepada kita, umat manusia ini. Kalau tidak percaya, cobalah kamu menghitung berapa banyak berkat yang diberikan Allah kepada kita setiap hari, sejak kita bangun di pagi hari sampai kita kembali beristirahat di malam hari. Saya yakin hal itu tidak akan mudah untuk dilakukan, sebab dalam setiap detik hidup kita, Allah mencurahkan berkat yang tidak terhitung banyaknya bagi kita. Dan yang lebih hebat lagi adalah segala berkat itu dianugerahkan Allah dengan cuma-cuma alias gratis, semata-mata karena Dia begitu mengasihi kita.
Bacaan I hari ini juga berbicara tentang tema yang sama, yaitu tentang kasih sayang Allah kepada manusia. Bahkan Nabi Yesaya menubuatkan bahwa kasih sayang Allah kepada manusia itu melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya (bdk. Yes 49:15). Bayangkan teman-teman, kalau kasih sayang seorang ibu saja sudah demikian kuatnya, bagaimana ya kira-kira kasih sayang Allah kepada kita? Pasti, jauh lebih kuat lagi! Di samping itu, dalam mengasihi umat-Nya, Allah ternyata kerapkali bertindak layaknya orang tua mendidik anak-anaknya. Maksudnya, Allah terkadang mengizinkan dan membiarkan sejenak umat-Nya menghadapi kesulitan atau derita, supaya mereka bisa belajar sesuatu yang berharga dari pengalaman berat itu. Dengan demikian, diri mereka akan semakin dimurnikan dari hal-hal duniawi, sekaligus mereka juga bisa lebih merindukan kehadiran Allah di dalam hidup mereka. Tapi ini tidak berarti bahwa Allah akan terus diam saja, melihat kita mengalami kesusahan dan penderitaan. Percayalah guys, Allah tidak akan pernah mem-PHP-kan kita. Dia pasti akan menolong kita—dengan catatan, yakni sejauh keinginan atau pertolongan yang kita harapkan tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya Allah berkata: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau" (Yes 49:8a). Maka benarlah kata-kata dalam sebuah lagu rohani yang pernah saya dengar: "Tuhan selalu punya rencana dan semua akan indah pada waktu-Nya."
So guys, belajar dari Sabda Tuhan hari ini, marilah kita terus berusaha percaya dan berserah diri kepada Allah dalam keadaan apapun, bahkan meski situasi hidup yang dihadapi memberi kita banyak alasan untuk semata-mata mengikuti kemauan sendiri sekaligus mengandalkan kemampuan sendiri. Mari kita juga meneladani sikap Tuhan Yesus yang menjalani hidup semata-mata untuk satu tujuan, yaitu melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Sebab Bapa ingin supaya semua manusia memiliki hidup, bukan hanya di dalam dunia ini tetapi juga kelak di dalam keabadian. Dan persis itulah yang dilakukan Yesus hingga dengan rela menderita sampai wafat di salib, yakni untuk memberikan hidup bagi manusia. Pertanyaan yang pantas kita refleksikan sekarang adalah: Jika Allah sudah memberikan kehidupan kepada kita secara cuma-cuma walau dengan harga yang amat mahal, maka kira-kira akan kita pakai untuk apa hidup kita ini?
[Wsn]
Bacaan I: Yes 49:8-15
8 Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,
9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka.
10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.
11 Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.
12 Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim."
13 Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.
14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Mzm 145:8-9,13cd-14,17-18 | R: 8a
R TUHAN itu pengasih dan penyayang
* 8 TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. 9 TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
* 13cd TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. 14 TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
* 17 TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. 18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Injil: Yoh: 5:17-30
17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."
18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.
19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
20 Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.
21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.
26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.
27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.
28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,
29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Renungan
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
(Yes 49:15)
Shalom guys, apa kabar dirimu hari ini? Semoga kalian selalu sehat, penuh sukacita dan mampu merasakan bahwa Allah menyayangi kalian. Yups, cinta kasih Allah memang amat besar kepada kita, umat manusia ini. Kalau tidak percaya, cobalah kamu menghitung berapa banyak berkat yang diberikan Allah kepada kita setiap hari, sejak kita bangun di pagi hari sampai kita kembali beristirahat di malam hari. Saya yakin hal itu tidak akan mudah untuk dilakukan, sebab dalam setiap detik hidup kita, Allah mencurahkan berkat yang tidak terhitung banyaknya bagi kita. Dan yang lebih hebat lagi adalah segala berkat itu dianugerahkan Allah dengan cuma-cuma alias gratis, semata-mata karena Dia begitu mengasihi kita.
Bacaan I hari ini juga berbicara tentang tema yang sama, yaitu tentang kasih sayang Allah kepada manusia. Bahkan Nabi Yesaya menubuatkan bahwa kasih sayang Allah kepada manusia itu melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya (bdk. Yes 49:15). Bayangkan teman-teman, kalau kasih sayang seorang ibu saja sudah demikian kuatnya, bagaimana ya kira-kira kasih sayang Allah kepada kita? Pasti, jauh lebih kuat lagi! Di samping itu, dalam mengasihi umat-Nya, Allah ternyata kerapkali bertindak layaknya orang tua mendidik anak-anaknya. Maksudnya, Allah terkadang mengizinkan dan membiarkan sejenak umat-Nya menghadapi kesulitan atau derita, supaya mereka bisa belajar sesuatu yang berharga dari pengalaman berat itu. Dengan demikian, diri mereka akan semakin dimurnikan dari hal-hal duniawi, sekaligus mereka juga bisa lebih merindukan kehadiran Allah di dalam hidup mereka. Tapi ini tidak berarti bahwa Allah akan terus diam saja, melihat kita mengalami kesusahan dan penderitaan. Percayalah guys, Allah tidak akan pernah mem-PHP-kan kita. Dia pasti akan menolong kita—dengan catatan, yakni sejauh keinginan atau pertolongan yang kita harapkan tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Itulah sebabnya Allah berkata: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau" (Yes 49:8a). Maka benarlah kata-kata dalam sebuah lagu rohani yang pernah saya dengar: "Tuhan selalu punya rencana dan semua akan indah pada waktu-Nya."
So guys, belajar dari Sabda Tuhan hari ini, marilah kita terus berusaha percaya dan berserah diri kepada Allah dalam keadaan apapun, bahkan meski situasi hidup yang dihadapi memberi kita banyak alasan untuk semata-mata mengikuti kemauan sendiri sekaligus mengandalkan kemampuan sendiri. Mari kita juga meneladani sikap Tuhan Yesus yang menjalani hidup semata-mata untuk satu tujuan, yaitu melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Sebab Bapa ingin supaya semua manusia memiliki hidup, bukan hanya di dalam dunia ini tetapi juga kelak di dalam keabadian. Dan persis itulah yang dilakukan Yesus hingga dengan rela menderita sampai wafat di salib, yakni untuk memberikan hidup bagi manusia. Pertanyaan yang pantas kita refleksikan sekarang adalah: Jika Allah sudah memberikan kehidupan kepada kita secara cuma-cuma walau dengan harga yang amat mahal, maka kira-kira akan kita pakai untuk apa hidup kita ini?
[Wsn]