Jesus Our Yearning!

31 Mei 2015

HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS (P)

Bacaan I: Ul 4:32-34.39-40
32 Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.
33 Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup?
34 Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?
39 Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain.
40 Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya."

Mazmur 33:4-5.6.9.18-19.20.22 | R: 12b

R Berbahagialah bangsa, yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri!

* 4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. 5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

* 6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.

* 9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

* 18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, 19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

* 20 Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!

* 22 Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan II: Rom 8:14-17
14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Injil: Mat 28:16-20
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Renungan
“Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.”
(Mat 28:17)


Happy Sunday guys….

“Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” (Mat 28:17)
Keraguan adalah sesuatu yang dialami oleh hampir setiap orang di titik-titik tertentu dalam hidup kita masing-masing,contohnya ketika hari minggu kita memilih untuk tidur dan nonton di rumah atau pergi memuji Tuhan, memilih membalas sms teman atau mendengarkan sabda Tuhan saat mengikuti misa,dll. Sobat,tak banyak dari kita yang mampu dengan mantap keluar dari zona keragu-raguannya ini dan mengambil keputusan yang lebih baik, karena setiap keputusan yang kita pilih mempunyai masing-masing konsekuensinya. Sadar atau tidak, Iman kitalah yang telah membantu kita keluar dari zona itu dan Roh Kudus yang mendampingi kita melewati zona tersebut. Tak bisa kita pungkiri pula, ternyata banyak juga yang masih terperangkap dalam keragu-raguan ini,contohnya dalam menentukan masa depan, memilih mengerjakan tugas atau pergi hura-hura,dll.Dalam pergumulan kita setiap hari ada sesuatu yang tanpa ragu-ragu kita harus lakukan seperti menolong sesama, mendoakan sesama,memaafkan sesama dsb.
Pada injil Mat 28:17 terbagi dua kelompok orang yang masih ragu-ragu dan orang-orang yakin akan kehadiran Yesus Kristus.Termasuk di kelompok manakah anda?orang yang ragu-ragu atau orang-orang yakin akan kehadiran Yesus Kristus. Kali ini Yesus kembali datang untuk membawa saya dan anda keluar dari keragu-raguan kita dengan kuasaNya. Kita telah beriman kepadaNya, mengapa ketika Yesus secara hadir kita masih ragu-ragu?Yesus ingin kita dengan penuh keyakinan membawa kabar gembira dan menjadikan bangsa muridNya. Pada hari ini Injil Matius juga menyebut tiga pribadi Allah: Bapa, Putera dan Roh Kudus. Kita semua yang sudah dibaptis dalam nama Tritunggal, dan bersatu dalam ikatan Allah Tritunggal itu. Hari ini gereja merayakan Tritunggal Mahakudus, Merayakan Misteri Tritunggal ini kita diingatkan dan patut bersyukur kepada Tuhan, sebab sejak dibaptis kita dapat mengalami kasih Allah Bapa dan bimbingan Roh-Nya seperti yang dapat kita alami dalam kasih Kristus Putera-Nya. Ketiga Pribadi Allah itu hadir dan bekerja di dalam hidup diri kita masing-masing. So, jangan biarkan keraguan itu meliputi hidup rohani kita dan membuat kita jauh daripadaNya,karena Allah Bapa,Allah Putra dan Allah Roh Kudus selalu menyertai kita hingga akhir zaman.

Ya,Bapa yang Maha Penyayang tuntulah kami untuk tidak ragu-ragu dalam mengimani Engkau dan dengan penuh kepercayaan mengikuti Engkau.Amin

(DRL)


30 Mei 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Sir 51:12-20
12 Maka dari itu aku hendak bersyukur kepada-Mu serta memuji Engkau dan memuji nama Tuhan.
13 Ketika aku masih muda dan sebelum mengadakan perjalananku, maka kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku.
14 Di depan Bait Allah telah kupohonkan dan sampai akhir hidup akan kukejar.
15 Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur yang masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya.
16 Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku.
17 Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku.
18 Sebab aku berniat melakukannya, dengan rajin kucari apa yang baik dan aku tidak dikecewakan.
19 Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke sorga, dan aku menyesal karena kurang tahu akan dia.
20 Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dengan kemurnian hati telah kutemukan. Sejak awal mula kuikatkan hatiku padanya, dan karenanya aku tidak ditinggalkan.

Mazmur 19:8.9.10.11 | R: 9a

Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati

* 8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

* 9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

* 10 Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,

* 11 lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

Injil: Mrk 11:27-33
27 Lalu Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua,
28 dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.
30 Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku jawabnya!"
31 Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?
32 Tetapi, masakan kita katakan: Dari manusia!" Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.
33 Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

Renungan


“…Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?”
(Mrk 11:28)

Martin Luther King Jr.
Sahabat di dalam Kristus, menurut Anda apa itu kebijaksanaan? Mengapa saya tanyakan demikian, karena bacaan hari ini berkaitan dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan dari kata dasar bijaksana (bijak), biasanya identik dengan suatu sikap seorang pemimpin yang diidam-idamkan oleh rakyatnya. Saya pernah bertanya kepada teman-teman saya, apa yang terlintas dalam benak mereka ketika mendengar kata “BIJAKSANA” atau “BIJAK”. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bijaksana adalah orang yang bisa memberi solusi yang tidak memihak, orang yang bisa memutuskan sesuatu dengan adil. Ada pula yang berpendapat bahwa orang yang bijak itu tahu mana yang baik dan mana yang buruk, serta tahu mengambil keputusan yang tepat.  
Menurut kawan-kawan, siapakah sosok yang bijaksana itu? Yang bisa memberi solusi yang tepat, yang tidak memihak, yang adil, yang ideal? Tak perlu kita berpikir jauh-jauh. Dia sangat dekat dengan kita, tetapi kita terkadang jauh dari-Nya. Dialah Yesus Kristus, Sang Penebus kita! Dialah sosok yang sangat bijaksana yang patut kita teladani. Dalam Injil, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua, bertanya kepada Yesus: “…Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Dengan bijak, Yesus menjawab, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.” Perkataan Yesus ini tidak berarti bahwa Ia lari dari pertanyaan yang diajukan kepada-Nya, atau bukan berarti Yesus tidak mau menjawabnya. Tetapi apa? Yesus berpikir sebelum bertindak dan ini merupakan salah satu ciri seorang yang bijak. Ia tidak serta-merta memberikan jawaban untuk memenuhi pertanyaan ahli Taurat, tetapi justru balik bertanya kepada mereka.
Guys, orang muda biasanya mengambil keputusan dengan cepat tanpa pikir panjang. Kita terkadang tidak memikirkan konsekuensi yang ada ketika kita mengambil sebuah keputusan. Dan ketika sesuatu yang tidak kita pikirkan sebelumnya terjadi, kita menyesal telah menentukan keputusan yang kurang tepat. Jika ada yang berkipir sebelum bertindak, mungkin hanya sebagian kecil dari antara kita. Berusahalah bersikap bijaksana, terlebih khusus untuk dirimu sendiri dan untuk orang lain di sekitarmu pada umumnya. Semoga permenungan kita hari ini tidaklah sia-sia.

Allah Bapa di dalam surga, tuntunlah kami untuk menjadi seorang yang bijaksana seperti Yesus Kristus, Putera-Mu, Sang Guru sejati. Amin.

“The hope of a secure and livable world lies with disciplined nonconformists who are dedicated to Justice, Peace and Brotherhood.”
(Martin Luther King Jr.)

[BCO]





29 Mei 2015

Hari biasa (H)



Bacaan I: Sir 44:1.9-12

1 Dan sekarang kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para nenek moyang kita menurut urut-urutannya.
9 Tetapi juga ada yang tidak diingat lagi, melainkan lenyap seolah-olah tidak pernah ada; mereka menjadi seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikianpun nasib anak-anak mereka sesudahnya.
10 Tetapi yang berikut ini adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa;
11 semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka.
12 Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak merekapun demikian pula keadaannya.

Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b | R: 4a



TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga




* 1 Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh. 2 Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!




* 3 Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! 4 Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.




* 5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka! 6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka




* 9b Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya.


Injil: Mrk 11:11-26
11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.
21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!
23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
25 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
26 [Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.]

Renungan
ANTARA GEREJA DAN IMAN


Selamat pagi teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus. Selamat menjalani hari Jumat dengan penuh sukacita serta semoga rahmat dari Allah senantiasa turun atas kita semua dan menjadikan semuanya baik.
Renungan kita hari ini yang diambil dari Mrk. 11 : 11-26 tidak lepas dari kata "gereja". Pertama gereja sebagai bangunan fisik atau tempat ibadah, dan kedua yakni Gereja sebagai umat Allah, dalam hal ini berfokus kepada diri kita sendiri.
Gereja sebagai umat Allah adalah diri kita, iman kita, kepercayaan kita akan Allah yang menyelamatkan. Gereja yang dimaksud adalah Gereja yang bersifat rohani, yakni diri kita, jiwa kita dimana Allah bekerja di dalamnya. Sedangkan gereja sebagai bangunan adalah tempat suci, atau sarana yang memudahkan kita untuk dekat dengan Allah dengan perwujudan sebagai rumah. Dimana di dalamnya kita berdoa, berliturgi dan melakukan kegiatan dalam relasi antara manusia dengan manusia lain dengan Tuhan sebagai pemersatu.
Maka dari itu Yesus sangat murka karena Bait Allah dialihfungsikan menjadi pasar hewan kurban dan penukaran uang, sehingga hakikat awal gereja sebagai tempat pemersatu umat dalam keyakinan akan Allah menjadi ternodai dengan adanya pasar itu. Mereka tidak menghargai Allah yang ada di dalam gereja, mereka lebih fokus kepada hal duniawi dibandingkan beribadah.
Ayat berikutnya kemudian menyinggung akan pohon ara yang terkutuk, yang menggambarkan kita sebagai umat Allah yang tidak berbuah meski telah diberi kesempatan. Kadang iman kita seperti pohon ara, waktu baru tunas ia hijau dan warnanya segar. Lalu kemudian saat iman itu telah bertumbuh tinggi dan besar, banyak angin menerpa iman menjadi layu. Memang masih ada yang hijau, tapi tidak semua bukan? Diantara beratus daun pohon, selalu ada beberapa daun kering.
Semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Peribahasa ini agaknya pas buat renungan buat hari ini sebagai pengingat akan iman kita. Apakah iman kita masih hijau segar seperti tunas bertumbuh atau seperti pohon jati yang menggugurkan daunnya saat kemarau tiba. sebab iman yang kuat dan percaya membuat Gereja menjadi kuat sehingga otomatis gereja juga menjadi kuat oleh karena didasari oleh iman dan kepercayaan itu.

Lindungi kami sepanjang hari ini Ya Tuhan. Dan terima kasih untuk semua rahmat dan karuniaMu bagi kami semua.


Happy Friday guys !!!!

God Bless.


(AS)

28 Mei 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Sir 42:15-25
15 Pekerjaan Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala pekerjaan Tuhan dijadikan dengan firman-Nya.
16 Matahari bercahaya memandang segala sesuatunya dan ciptaan Tuhan itu penuh dengan kemuliaan-Nya.
17 Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala buatan-Nya yang mengagumkan, yang telah ditentukan Tuhan alam semesta, supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya.
18 Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencananya diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman.
19 Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya dan juga apa yang datang, dan bekas dari apa yang tersembunyipun disingkapkan-Nya.
20 Tidak ada pikiran satupun yang terluput dari pada Tuhan dan perkataan manapun tak tersembunyi bagi-Nya.
21 Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya rapih diatur oleh-Nya, oleh karena dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatupun yang dapat ditambahkan atau diambil dari padanya dan Ia tidak membutuhkan seorangpun sebagai penasehat.
22 Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah apa yang nampak.
23 Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selama-lamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya.
24 Segala-galanya berpasang, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatupun yang diciptakan-Nya kurang lengkap.
25 Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah kenyang-kenyang memandang kemuliaan Tuhan?

Mazmur 33:2-3.4-5.6-7.8-9 | R: 6a

R Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan.

* 2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! 3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!

* 4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. 5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

* 6 Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. 7 Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah.

* 8 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! 9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Injil: Mrk 10:46-52
46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.
47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Renungan

Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"

(Mrk 10:48)

Yesus menyembuhkan Bartimeus
Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini, bisa dikatakan berbicara tentang satu tema: MELIHAT. Yups, melihat memang sebuah tindakan yang amat penting bagi kita sebagai manusia. Tindakan melihat membuat kita bisa melakukan berbagai aktivitas, misalnya: makan, menonton televisi, menulis, berolahraga, bekerja dan sebagainya. Tindakan melihat juga memampukan kita untuk berjalan menuju ke suatu tempat serta untuk menentukan pilihan-pilihan. Akhirnya tindakan melihat juga membantu kita untuk menghindari bahaya-bahaya yang bisa mengancam keselamatan kita, misalnya karena ada lubang atau jurang yang dalam di hadapan kita. Itulah sebabnya ketika seseorang mengalami gangguan penglihatan, seperti mata saya sendiri yang menderita rabun jauh, maka kegiatan sehari-hari bisa terhambat jika mata ini tidak segera memperoleh pertolongan, entah dengan kacamata atau obat-obatan tertentu.
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar kisah tentang Bartimeus, seorang pengemis buta, yang disembuhkan oleh Yesus. Saya yakin Bartimeus menjadi pengemis bukan karena kemauannya, melainkan karena cacat pada matanya menyebabkan dia tidak bisa bekerja mencari nafkah sebagaimana orang yang normal. Tapi bagi saya sendiri yang menarik dari pribadi Bartimeus ini adalah kepercayaannya yang penuh kepada Tuhan Yesus. Itulah sebabnya ketika ia mendengar bahwa Yesus akan lewat di dekatnya, tanpa ragu-ragu Bartimeus mulai berseru: "Yesus, anak Daud, kasihanilah aku!" Ia tidak peduli dengan orang-orang yang menegurnya, bahkan ia malah berseru semakin keras untuk menarik perhatian Tuhan Yesus. Akhir dari cerita ini sendiri sudah kita ketahui, Tuhan Yesus kemudian menyembuhkan Bartimeus hanya dengan berkata, "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
Guys, dari bacaan Injil hari ini, saya merefleksikan bahwa sebagai anak-anak muda, kebanyakan kita bukanlah penderita tunanetra seperti yang dialami Bartimeus. Meski demikian, bisa jadi secara kepribadian kita adalah orang-orang yang buta, karena kita tidak mampu melihat berbagai hal baik yang diberikan Allah di dalam hidup kita. Sebagai contoh, banyak anak muda zaman sekarang ini yang mengisi hidupnya dari bangun pagi sampai istirahat malam, hanya dengan keluhan, kejengkelan, atau kemarahan semata. Banyak pula anak muda yang tidak tahu harus bikin apa dengan hidup ini. Itulah sebabnya mereka hidup sekedarnya saja, tanpa motivasi maupun rencana serta prioritas. Dan tingkat kebutaan yang paling parah adalah orang-orang yang tidak lagi bisa merasakan kasih di dalam hidupnya, sehingga mereka pun menjadi pribadi-pribadi yang tidak mampu mengasihi. Kira-kira bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah kamu termasuk salah seorang penderita "kebutaan" tadi?
Sebagai anak-anak muda, kita perlu belajar dari figur Bartimeus yang menaruh kepercayaan penuh bahwa Tuhan Yesus sanggup menyembuhkannya. Kita pun diajak melakukan yang sama, berpaling kepada Tuhan Yesus dan memohon kepada-Nya agar Dia berkenan menyembuhkan segala kebutaan yang mendera hidup kita. Karena jika kita terus bersandar pada kekuatan diri sendiri, semuanya itu semakin menunjukkan bahwa kita ini buta dan perlu segera disembuhkan. Padahal kuasa untuk menyembuhkan dan melenyapkan kebutaan kita hanya ada dalam Tuhan Yesus. So, what are you waiting for?
Sebagai orang beriman, kita percaya pula bahwa Tuhan telah menciptakan hidup ini dengan sedemikian indahnya. Semua ciptaan berada di bawah penyelenggaraan ilahi, yang mengatur apa yang terbaik bagi mereka. Itulah sebabnya dalam Bacaan I, penulis Kitab Putra Sirakh memuji-muji Allah dengan rasa kagum dan gembira. Pertanyaannya sekarang bagi kita adalah: Mampukah kita melihat keindahan alam ciptaan sebagaimana penulis Kitab Putra Sirakh telah menggambarkannya? Mampukah kita melihat keindahan hidup ini? Mudah-mudahan jawaban yang keluar dari hatiku kita, bukanlah kata: "Tidak!"
Sebagai penutup renungan kali ini, saya ingin mengutip sebuah nasehat lama yang pernah saya dengar: Segala yang terjadi hanyalah perkara melihat. Kalau kita mampu melihat hal-hal baik di dalam segala yang kita alami, maka kita akan berbahagia. Sebaliknya, kalau kita hanya melihat hal-hal negatif di dalam hidup ini, maka bersiap-siaplah untuk menjalani hidup yang penuh derita. Sobat, pilihan kini ada di dalam genggamanmu. Manakah yang akan kamu pilih?  

[Wsn]

27 Mei 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Sir 36:1.4-5a.10-17

1 Kasihanilah kami hai Penguasa, Allah semesta alam, dan pandangilah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu ke atas segala bangsa.
4 Maka Engkau akan diketahui mereka seperti telah kami ketahui, bahwa tidak ada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan.
5a Hendaklah membaharui tanda dan mengulang mujizat
10 Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala.
11 Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel yang telah Kausamakan dengan anak sulung.
12 Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu.
13 Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan Bait-Mu dengan kemuliaan-Mu.
14 Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhluk-Mu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu.
15 Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu.
16 Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu.
17 Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah kekal.

Mazmur 79:8.9.11.13 | R: Sir:1b

R Pandangilah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu ke atas segala bangsa.


* 8 Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemah kami.


* 9 Tolonglah kami, ya Allah penyelamat kami, demi kemuliaan nama-Mu! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!


* 11 Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!


* 13 Maka kami ini, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian untuk-Mu turun-temurun. 


Injil: Mrk 10:32-45
32 Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,
33 kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
34 dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."
35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Renungan

“...Barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya”.
(Mrk 10:44)

Great Leader
Siapa yang mau menjadi pemimpin? Siapa yang mau menjadi orang yang hebat? Semuanya pasti mau, kan? Eitss, tunggu dulu! Ternyata, menjadi seorang pemimpin atau orang yang terkemuka itu tidak mudah, lho! Ada banyak proses yang kita harus hadapi.
Dalam sebuah organisasi, jika kita ingin menjadi pemimpin atau orang yang hebat dalam sebuah kelompok, kita harus mulai dari “nol”. Diantaranya, mengikuti kegiatan orientasi dalam organisasi kemudian mulai aktif dalam berbagai kegiatan, Itupun baru menjadi anggota yang hanya menjalankan tugas. Saya yakin, teman-teman pasti merasa bosan dan jenuh jika hanya menjadi anggota yang disuruh lakukan ini dan itu. Tapi dari situlah kita akan dinilai oleh anggota dan pengurus organisasi tersebut. Bagaimana cara kita menjalankan tugas, membantu orang lain, bersikap rendah hati pada orang lain, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut tentunya akan tampak dari diri kita seiring berjalannya waktu. Dan teman-teman patut bangga kalau ternyata kalian dianggap memiliki nilai-nilai tersebut karena kalian pantas disebut pemimpin yang baik! Kita ambil contoh lain, Presiden kita, Bapak Jokowi. Dia dulu adalah orang biasa, bukan dari keluarga bangsawan seperti pejabat-pejabat tinggi lainnya. Tapi dia bisa menjadi orang nomor 1 di Indonesia karena sifatnya yang mau melayani dan turun tangan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah secara langsung dalam berbagai masalah di sekitar lingkungan masyarakat. Sehingga tak heran jika banyak masyarakat yang menyenangi bahkan sampai mengidolakan Bapak Jokowi. Hebat, kan?
Well, teman-teman coba buka kembali injil hari ini! Dari bacaan Injil hari ini, Yesus mengajak kita bagaimana menjadi orang yang hebat dan berguna bagi sesama. Seperti yang dikatakan Yesus: “barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya” (lih. Mrk 10:44). Dari ayat tersebut, Yesus sebenarnya ingin mengajak kita untuk terus berbuat kebaikan: melayani dan membantu sesama yang tentunya berlandaskan cinta kasih. Dan ingat! kita lakukan semuanya itu harus TULUS dan TANPA PAMRIH! Kita tak perlu mengharapkan balas jasa yang akan kita dapatkan. Jika kita sudah melakukan hal tersebut, maka otomatis upah akan kita terima, salah satunya menjadi orang terkemuka, pemimpin yang baik, dan menjadi panutan bagi orang lain. Itulah bonus yang akan kita dapatkan di dunia! Belum lagi bonus yang menjadi tujuan hidup kita: melayakkan diri agar bisa masuk ke dalam Surga.

Jadilah pemimpin yang baik dengan melayani sesama! God Bless You!

(BRNDT)


26 Mei 2015

Peringatan Wajib St. Filipus Neri (P)

Bacaan I: Sir 35:1-12
1 Barangsiapa memenuhi hukum Taurat mempersembahkan banyak korban, dan orang yang memperhatikan segala perintah menyampaikan korban keselamatan.
2 Orang yang membalas kebaikan mempersembahkan korban sajian dan yang memberikan derma menyampaikan korban syukur.
3 Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan, dan menolak kelaliman merupakan korban penghapus dosa.
4 Jangan tampil di hadirat Tuhan dengan tangan yang kosong, sebab semuanya wajib menurut perintah.
5 Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi.
6 Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.
7 Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan.
8 Sertakanlah muka yang riang dengan segala pemberianmu, dan bagian sepersepuluh hendaklah kaukuduskan dengan suka hati.
9 Berikanlah kepada Yang Mahatinggi berpadanan dengan apa yang Ia berikan kepadamu, dengan murah hati dan sesuai dengan hasil tanganmu.
10 Sebab Dia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat.
11 Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak diterima-Nya, dan janganlah percaya pada korban kelaliman!
12 Sebab Tuhan adalah Hakim, yang tidak memihak.

Mazmur 50:5-6.7-8.14.23 | R: 23b

Siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya.

* 5 "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!" 6 Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim.

* 7 "Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! 8 Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku?

* 14 14 Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!

* 23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Injil: Mrk 10:28-31
28 Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
29 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya,
30 orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Renungan


"Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." 
(Mrk 10:31)


Bangga menjadi anak Allah
Teman-teman terkasih, Allah itu begitu baik. Kita semua pasti telah merasakan kasih Allah itu dalam pengalaman dan kesaksian hidup kita masing-masing. Satu hal yang pasti, kita tidak akan pernah merasa sia-sia menjadi anak-anak Allah. Walaupun pasti, konsekuensi menjadi anak-anak Allah itu ada. Dan konsekuensi itu yang harus kita hadapi. Konsekuensi itu antara lain cobaan dan godaan yang berat dalam kehidupan, hinaan dan cercaan yang ditujukan kepada kita sebagai orang Kristen, bahkan mungkin kita disiksa dan dianiaya. Tetapi percayalah, Tuhan akan membalas semua penderitaan kita dengan kebahagiaan abadi, yakni hidup yang kekal. Tentu hidup yang kekal adalah dambaan kita semua, bukan? 
Namun, Tuhan dengan tegas mengatakan, "Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Artinya Tuhan tidak membeda-bedakan kita, apakah kita lebih duluan dibaptis, apakah kita lebih duluan menerima Sakramen Krisma, apakah kita lebih duluan meninggal, semua sama di mata Tuhan. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke dalam surga. Sehingga yang terakhir menjadi yang terdahulu dan sebaliknya itu bisa terjadi. 
Karena itu teman-teman marilah kita berlomba-lomba menjadi yang terdahulu masuk dalam Kerajaan Surga, dengan senantiasa berbuat baik dan melaksanakan semua konsekuensi dari pilihan kita menjadi anak-anak Allah. Tuhan akan mengembalikan semua pengorbanan kita 100 kali lipat. Percayalah!!


[TW]

25 Mei 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Sir 17:24-29
24 Namun untuk orang yang menyesalpun Tuhan membuka jalan kembali, dan orang yang kehilangan ketabahan hati dilipur oleh-Nya.
25 Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosa, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina.
26 Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat benci kepada kekejian.
27 Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi, sebagai pengganti orang yang hidup dan yang mempersembahkan pujian?
28 Dari orang mati lenyaplah pujian seperti dari yang tiada sama sekali, sedangkan barangsiapa yang hidup dan sehat memuji Tuhan.
29 Alangkah besarnya belas kasihan Tuhan serta pengampunan-Nya bagi semua yang berpaling kepada-Nya!

Mazmur 32:1-2.5.6.7 | R: 11a

R Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar

* 1 Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! 2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

* 5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a

* 6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.

* 7 Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

 Injil: Mrk 10:17-27
17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Renungan
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mrk 10:21
Dalam hidup ini terdapat banyak pertanyaan yang sulit kita jawab. Ada pula pertanyaan yang bisa kita jawab tapi jawabannya selalu berubah dari waktu ke waktu. Misalnya apa? Pertanyaan tentang cita-cita. “Kalau besar nanti mau jadi apa?” atau “nanti mau jadi apa? Cita-citanya apa?” adalah pertanyaan yang seringkali ditanyakan orang lain atau bahkkan diri kita sendiri. Ketika ditanya demikian, Joyers, apa jawabanmu?
Aku ingat sekali jawabanku semasa kecil dulu. Ingin jadi dokter gigi, dokter hewan, hakim, pengacara, menteri ekonomi, pokoknya segala macam profesi kusebutkan bergantian dari waktu ke waktu. Sekarang ini, jika bertanya pada orang-orang sekitar mengenai cita-cita mereka, jawaban yang banyak kuterima adalah “mau jadi orang sukses.” Jawaban yang singkat, tapi maknanya terlalu luas. Lalu bagaimana masyarakat kita memandang arti sukses itu? Coba tanyakan pada mereka lagi. Mungkin jawaban mayoritas dari mereka adalah “punya uang banyak, financial freedom, kerjaan bagus, rumah mewah, mobil mahal, bisa keliling dunia.” Sukses dideskripsikan dengan kekayaan duniawi. Maka tak heran jika manusia identik dengan kompetisi dan keserakahan, karena cita-cita mereka memang terlalu finansial.
Kenapa jarang sekali orang menjawab bahwa ia bercita-cita menjadi penghuni Surga? Lebih jarang lagi kita temui jawaban, “saya bercita-cita menjadi pengikut Kristus yang setia.” Nyaris semuanya menjawab hal-hal duniawi, padahal kalau dipikir-pikir lagi, memangnya hal duniawi membawa kebahagiaan? Contoh, kamu berhasil menjadi investor yang kaya raya, hartamu berlimpah, kamu memiliki saham di banyak perusahaan. Uang yang kamu miliki membuat kamu mampu mengganti mobil mewah setiap tahun. Namun, setiap malam kamu dilingkupi kekhawatiran bilamana harga saham anjlok, rupiah melesuh dan berbagai hal lain yang dapat membuat perusahaanmu bangkrut. Setiap malam kamu tidur tidak nyenyak. Apakah kamu merasa tenang? Dengan memiliki semua itu, kesenangan sesaat bisa jadi ada, tapi tidak untuk kebahagiaan kekal. Kebahagiaan kekal hanya kita dapatkan dari Allah.
Jika untuk menjadi dokter, pengacara, guru dan profesi lainnya bisa kita pelajari caranya, bagaimana dengan menjadi pengikut Yesus? Ilmu-ilmu sosial dan eksak bisa diperoleh di kelas. Tetapi, apakah para guru dan dosen mampu menyediakan informasi untuk menjadi Pengikut Kristus yang Setia? Menjadi pengikut-Nya tidak pernah menjadi hal yang mudah.
Seperti dalam bacaan Injil hari ini, ada seseorang yang mencari cari untuk hidup kekal. Ia pun bertanya kepada Yesus bagaimana caranya. Perintah Yesus seperti jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, menghormati ayah dan ibu, semuanya telah ia lakukan. Lalu apa kekurangannya? Ia belum menjual dan mebagikan harta miliknya. Inilah hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan oleh manusia. Bila dibandingkan dengan cita-cita menjadi ‘orang sukses’, maka cita-cita menjadi ‘Penikmat Harta Surgawi’ adalah hal yang sulit dicapai. Yesus sendiri menyatakan bahwa lebih mudah unta masuk ke lubang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Surga.
Jadi, sahabat muda, apa cita-citamu?
Bapa dalam Surga, tuntunlah kami dalam menentukan dan meraih impian kami. Semoga segala hal yang kami lakukan di dunia ini bisa mengantarkan kami pada kehidupan kekal di Surga. Amin

(LJB)

24 Mei 2015

HARI RAYA PENTAKOSTA (M)

Bacaan I: Kis 2:1-11
1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Mazmur 104:1ab.24ac.29c-30.31.34 | R: 30

R Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

* 1ab Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar!

* 24ac Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. 

* 29c Apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. 30 Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

* 31 Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!

* 34 Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.

Bacaan II: Gal 5:16-25
16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Injil: Yoh 15:26-27; 16:12-15
26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

Renungan

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

(Gal 5:22-23)

Pentakosta
Halo teman-teman, selamat hari Minggu! Sebagaimana sudah kita ketahui, hari ini kita merayakan Hari Raya Pentakosta. Namun saya yakin bahwa masih sedikit dari antara kita, anak-anak muda Katolik ini, yang tahu dan sadar bahwa hari ini juga merupakan hari ulang tahun Gereja. Yups, Gereja memang terlahir tepat pada Hari Raya Pentakosta 2000 tahun silam. Tanggal pastinya kapan itu terjadi memang tidak kita ketahui, dan bisa dibilang juga tidak terlalu penting. Karena yang lebih utama bagi kita adalah bahwa pada peristiwa Pentakosta 2000 tahun lalu itu, Roh Kudus turun ke atas para rasul, setelah mereka bertekun di dalam doa bersama Bunda Maria selama 9 hari sejak kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
Guys, merenungkan tentang Pentakosta memang tidak pernah bisa dilepaskan dari refleksi mengenai Roh Kudus. Sebab tanpa Roh Kudus, maka tidak akan ada Pentakosta. Tanpa peristiwa Pentakosta tidak akan terlahir Gereja. Hal itu nampak secara nyata dalam Bacaan I yang menceritakan tentang apa yang dialami para rasul ketika mereka menerima Roh Kudus. Mereka yang notabene adalah orang-orang biasa dan sederhana seperti kita, dengan segala ketidaktahuan, kelemahan dan kerapuhannya, tiba-tiba menjelma menjadi pribadi yang berani dan penuh semangat mewartakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Tidak hanya itu, mereka juga memperoleh karunia untuk berbicara dalam berbagai bahasa, sekalipun mereka pada kenyataannya tidak pernah belajar bahasa-bahasa itu. Inilah karunia perbedaan yang mempersatukan, sebab meskipun bahasa-bahasa yang diucapkan oleh para rasul saling berlainan, namun semuanya mewartakan hal yang sama, yakni kebaikan Allah. Karunia bahasa inilah yang kemudian membuat pemberitaan mereka dapat dimengerti oleh banyak orang dari berbagai bangsa, sehingga terdorong untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bahkan kalau kita melanjutkan Bacaan I hari ini, kita akan menemukan bahwa pada hari Pentakosta itu ada 3000 orang yang menjadi percaya dan memberi diri untuk dibaptis (Kis 2:41). Itulah alasannya mengapa Pentakosta disebut sebagai hari kelahiran Gereja.
Bacaan I hari ini juga menggambarkan bagaimana ketika Roh Kudus itu turun ke atas para rasul. Dalam hal ini Lukas dalam Kisah Para Rasul mencatat bahwa Roh Kudus turun dalam rupa tiupan angin keras dan lidah-lidah api. Saya percaya bahwa kedua gambaran tadi punya makna yang pantas kita renungkan pada Hari Raya Pentakosta ini, guna memahami bagaimana Roh Kudus bekerja di dalam Gereja serta di dalam hidup kita masing-masing.
Kita semua tahu angin, yaitu udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kita semua memang tidak pernah melihat angin, tapi kita dapat merasakannya. Selain itu, kita juga dapat melihat akibat yang ditimbulkannya. Sebagai contoh, bendera yang berkibar, ranting pohon yang bergoyang, bahkan bangunan bisa hancur karena angin topan. Saya percaya, demikian pulalah Roh Kudus. Kita memang tidak pernah melihat Roh Kudus dengan mata kepala kita sendiri, tapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya serta melihat hasil karya-Nya di tengah-tengah kita. Contoh paling nyata adalah Gereja Katolik dan iman akan Kristus yang bisa bertahan selama sampai detik ini. Saya percaya bahwa itu adalah karya Roh Kudus. Kita pun bisa menjadi anggota Gereja Katolik dan menghayati iman kita di tengah segala tantangan dan cobaan, saya percaya itu juga adalah karya Roh Kudus yang menggerakkan kita dari dalam serta mengarahkan kita ke arah yang Ia kehendaki.
Gambaran kedua yang diberikan oleh Kitab Suci mengenai Roh Kudus adalah seperti lidah-lidah api. Saya yakin kita semua tahu apa dan bagaimana itu api. Api menghasilkan panas yang bisa dipakai untuk membuat air mendidih, membuat sayur menjadi masak, membuat tanah liat menjadi pot, serta menguji kemurnian emas. Selain itu api juga menghasilkan cahaya yang bisa menerangi kita di dalam kegelapan. Demikian pula Roh Kudus bertindak bagaikan api yang mengubah. Dalam hal ini, yang diubah atau dibaharui adalah dunia dan seluruh umat manusia, agar mampu hidup sesuai dengan buah-buah Roh, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Pada saat yang sama, Roh Kudus pun bekerja laksana api yang memberi cahaya, di tengah kegelapan hidup kita.
Guys, melihat begitu besarnya peranan Roh Kudus bagi umat manusia, sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah yang telah mencurahkan Roh itu kepada kita melalui Sakramen Baptis dan disempurnakan dengan Sakramen Krisma. Tapi sayangnya, sebagai orang Katolik, kita ternyata sering melupakan peranan Roh Kudus itu. Contoh paling nyata, yaitu ketika kita berdoa, kita amat jarang meminta karunia dan bimbingan Roh Kudus bagi hidup kita. Kita sering memohon macam-macam kepada Allah, tapi kita hampir tidak pernah meminta hadiah terbesar yang telah disediakan Allah bagi manusia, yaitu Roh Kudus. Oleh karenanya, marilah kita sejak hari Pentakosta ini senantiasa memohon kepada Allah supaya Ia berkenan mengaruniakan Roh Kudus-Nya atas diri kita, agar kita selalu diterangi dan dibentuk menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Allah. Dan tidak hanya berhenti sampai di situ, marilah kita juga mempasrahkan diri kita kepada bimbingan-Nya, karena kita percaya, Ia akan membawa kita kepada semakin dekat dan berkenan kepada Allah.
Akhirnya Sabda Tuhan pada hari Pentakosta ini mengajak kita untuk mewartakan kebaikan Allah, bukan hanya dengan kata-kata kita, tetapi terutama lewat perbuatan kita yang ditandai oleh buah-buah Roh, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Selamat Hari Raya Pentakosta dan Selamat Ulang Tahun bagi seluruh Gereja.

[Wsn]

Catatan:
Hari ini berakhirlah Masa Paskah. Setelah Misa terakhir Lilin Paskah dipindahkan ke kapel pembaptisan dan digunakan dalam setiap upacara Pembaptisan dan Misa Arwah kalau jenazah dibaringkan di gereja.