Jesus Our Yearning!

30 Mei 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Sir 51:12-20
12 Maka dari itu aku hendak bersyukur kepada-Mu serta memuji Engkau dan memuji nama Tuhan.
13 Ketika aku masih muda dan sebelum mengadakan perjalananku, maka kebijaksanaan telah kucari dengan sungguh dalam sembahyangku.
14 Di depan Bait Allah telah kupohonkan dan sampai akhir hidup akan kukejar.
15 Hatiku bersukacita atas kebijaksanaan, karena bunganya yang bagaikan buah anggur yang masak. Kakiku melangkah di jalan yang lurus, dan sejak masa mudaku telah kuikuti jejaknya.
16 Hanya sedikit saja kupasang telingaku, lalu mendapatinya, dan memperoleh banyak pengajaran bagi diriku.
17 Aku maju di dalamnya, dan kuhormati orang yang memberikan kebijaksanaan kepadaku.
18 Sebab aku berniat melakukannya, dengan rajin kucari apa yang baik dan aku tidak dikecewakan.
19 Hatiku memperjuangkan kebijaksanaan, dan dengan teliti kulaksanakan hukum Taurat. Tanganku telah kuangkat ke sorga, dan aku menyesal karena kurang tahu akan dia.
20 Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dengan kemurnian hati telah kutemukan. Sejak awal mula kuikatkan hatiku padanya, dan karenanya aku tidak ditinggalkan.

Mazmur 19:8.9.10.11 | R: 9a

Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati

* 8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

* 9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

* 10 Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,

* 11 lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

Injil: Mrk 11:27-33
27 Lalu Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua,
28 dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"
29 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.
30 Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku jawabnya!"
31 Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?
32 Tetapi, masakan kita katakan: Dari manusia!" Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.
33 Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

Renungan


“…Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?”
(Mrk 11:28)

Martin Luther King Jr.
Sahabat di dalam Kristus, menurut Anda apa itu kebijaksanaan? Mengapa saya tanyakan demikian, karena bacaan hari ini berkaitan dengan kebijaksanaan. Kebijaksanaan dari kata dasar bijaksana (bijak), biasanya identik dengan suatu sikap seorang pemimpin yang diidam-idamkan oleh rakyatnya. Saya pernah bertanya kepada teman-teman saya, apa yang terlintas dalam benak mereka ketika mendengar kata “BIJAKSANA” atau “BIJAK”. Ada yang beranggapan bahwa orang yang bijaksana adalah orang yang bisa memberi solusi yang tidak memihak, orang yang bisa memutuskan sesuatu dengan adil. Ada pula yang berpendapat bahwa orang yang bijak itu tahu mana yang baik dan mana yang buruk, serta tahu mengambil keputusan yang tepat.  
Menurut kawan-kawan, siapakah sosok yang bijaksana itu? Yang bisa memberi solusi yang tepat, yang tidak memihak, yang adil, yang ideal? Tak perlu kita berpikir jauh-jauh. Dia sangat dekat dengan kita, tetapi kita terkadang jauh dari-Nya. Dialah Yesus Kristus, Sang Penebus kita! Dialah sosok yang sangat bijaksana yang patut kita teladani. Dalam Injil, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua, bertanya kepada Yesus: “…Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Dengan bijak, Yesus menjawab, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.” Perkataan Yesus ini tidak berarti bahwa Ia lari dari pertanyaan yang diajukan kepada-Nya, atau bukan berarti Yesus tidak mau menjawabnya. Tetapi apa? Yesus berpikir sebelum bertindak dan ini merupakan salah satu ciri seorang yang bijak. Ia tidak serta-merta memberikan jawaban untuk memenuhi pertanyaan ahli Taurat, tetapi justru balik bertanya kepada mereka.
Guys, orang muda biasanya mengambil keputusan dengan cepat tanpa pikir panjang. Kita terkadang tidak memikirkan konsekuensi yang ada ketika kita mengambil sebuah keputusan. Dan ketika sesuatu yang tidak kita pikirkan sebelumnya terjadi, kita menyesal telah menentukan keputusan yang kurang tepat. Jika ada yang berkipir sebelum bertindak, mungkin hanya sebagian kecil dari antara kita. Berusahalah bersikap bijaksana, terlebih khusus untuk dirimu sendiri dan untuk orang lain di sekitarmu pada umumnya. Semoga permenungan kita hari ini tidaklah sia-sia.

Allah Bapa di dalam surga, tuntunlah kami untuk menjadi seorang yang bijaksana seperti Yesus Kristus, Putera-Mu, Sang Guru sejati. Amin.

“The hope of a secure and livable world lies with disciplined nonconformists who are dedicated to Justice, Peace and Brotherhood.”
(Martin Luther King Jr.)

[BCO]