Jesus Our Yearning!

21 April 2015

21 April 2015
Hari biasa Pekan III Paskah (P)

Bacaan I: Kis 7:51-8:1a
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
52 Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh.
53 Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya."
54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.
55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
1a Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.

Mazmur 31:3c-4.6ab.7b.8a.17.21ab | R: 6a

Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku

* 3c Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku! 4 Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku. 

* 6a Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; 6b Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah yang setia.

* 7b tetapi aku percaya kepada TUHAN.

* 8a Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu

* 17 Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

* 21a Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap perbantahan lidah.

Injil: Yoh 6:30-35
30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?
31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."
32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.
33 Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."
34 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa."
35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

Renungan

"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." 
(Yoh 6:35)

Roti Hidup
Hallo sobat-sobat Kristus, hari ini Tuhan kita bersabda, "Akulah roti hidup". Sabda Tuhan ini mengingatkan saya ketika saya akan menerima komuni pertama. Sebelum menerima komuni untuk pertama kalinya pastor berkata kepada saya, "Apa yang kamu sambut ini bukanlah roti biasa, tetapi Tubuh Tuhan, sungguh-sungguh Tubuh Tuhan! Kalau kamu tidak percaya kamu tidak layak menerima-Nya. Apa kamu percaya?"
Nah, teman-teman, saya rasa sebelum menerima Komuni pertama, teman-teman pun mendapat pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan pastor tadi. Dan kita semua saat itu dengan lantang menjawab, "Percaya!" Namun, jika pertanyaan ini kembali diajukan pada kita, masihkah kita menjawab 'Percaya!' dengan lantang? Semoga saja iya, atau bahkan semakin semangat. 
Sobat-sobat Kristus, sebagai pengikut-Nya,  seharusnya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk meragukan sabda Tuhan ini. Tuhan Yesus bersabda, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yoh 6:35). Jadi, jika kita percaya sungguh-sungguh bahwa Yesus adalah roti hidup dimana kita tidak akan lapar dan haus lagi. Lapar dan haus yang dimaksud Yesus ini tentu bukan tidak lapar dan haus secara duniawi tetapi kita tidak akan lapar dan haus secara rohani. Inilah jaminan yang diberikan Tuhan kepada kita. Inilah bentuk kasih Tuhan yang tiada taranya bagi kita. 
Santo Stefanus dalam bacaan pertama hari ini, sungguh percaya bahwa Yesus adalah roti hidup. Ia tidak ragu sama sekali. Hal inilah yang menuntunnya berani bersaksi di hadapan Mahkamah Agama tentang Yesus. Stefanus tentu tahu konsekuensi duniawinya, ia dihukum mati, tapi lebih dari itu, ia tau konsekuensi surgawi yang ia peroleh, hidup abadi. Tentunya Tuhan tidak hanya memberikan hidup abadi kepada Stefanus, tetapi kepada kita juga yang sungguh-sungguh percaya pada-Nya dan bersaksi tentang Dia dalam kehidupan kita. 
Semoga kita termasuk bilangan orang-orang yang menerima hidup Abadi. Amin.


[TW]