Jesus Our Yearning!

7 April 2015

HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH (P)

Bacaan I: Kis 2:36-41
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Mazmur 33:4-5.18-19.20.22 | R: 5b

Bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.

* 4 Sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. 5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia TUHAN.
* 18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, 19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
* 20 Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita!
* 22 Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Injil: Yoh 20:11-18
11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Renungan

"Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
(Yoh 20:17)
St. Yohanes Baptista de la Salle
Halo teman-teman, suasana paskah pasti masih terasa di hati teman-teman. Kita bersukacita karena Tuhan Yesus telah bangkit dan mengalahkan maut demi menebus dosa-dosa kita. Lalu, setelah kita ditebus apa yang harus kita lakukan? Apakah cukup dengan bersukacita karena dosa kita telah ditebus? Tentulah tidak. Setelah kita merasakan kasih Tuhan itu, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah 'mewartakan' penebusan dan kebangkitan Tuhan itu, kepada siapa saja, semua orang. Terutama kepada orangtua, saudara, sahabat, dan orang-orang terdekat kita. Mewartakan penebusan dan kebangkitan Tuhan jauh lebih penting daripada sekedar bersukacita merayakan kebangkitan Tuhan kita.
Teman-teman, mewartakan penebusan dan kebangkitan Tuhan, adalah perintah Tuhan Yesus sendiri. Mari kita membaca kembali bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus menyuruh Maria Magdalena untuk mewartakan kebangkitanNya kepada saudara-saudaraNya. Yesus pun meminta kita sebagai pengikutNya untuk mewartakan kebagkitanNya kepada saudara-saudaraNya. Nah, siapa saja saudara-saudara Yesus? Tentu, orang-orang yang dekat denganNya. Para rasul? Pasti. Tetapi bukan cuma para rasul saja saudara-saudara Yesus, kita juga adalah saudara-saudara Yesus, orangtua kita, sahabat kita, sesama kita lainnya pun saudara-saudara Yesus. Jadi, marilah kita mewartakan penebusan dan kebangkitanNya kepada mereka.
Nah, sekarang teman-teman, bagaimana cara kita mewartakan kebangkitan Tuhan? Contoh konkretnya bisa kita baca pada bacaan pertama hari ini, di mana Pertus mewartakan kebangkitan Tuhan kepada orang banyak dan mempertobatkan mereka. Namun pasti sulit bagi kita melalukan pewartaan yang persis sama dengan apa yang dilakukan Petrus. Kita bisa mewartakan kebangkitan dan penebusan Tuhan dengan cara yang lebih sedehana. Dengan berbuat baik kepada sesama, peduli kepada sesama, menjadi teladan yang baik bagi sesama, itu semua sudah menunjukkan bahwa kita telah mewartakan kebangkitan dan penebusan Tuhan.
Salah satu teladan kita dalam mewartakan adalah St. Yohanes Baptista de la Salle, yang peringatannya kita rayakan hari ini. Dia adalah seorang pastor yang saleh. Dia mendirikan banyak sekolah dan mengajar anak jelata bersama para bruder ordonya. Banyak kesulitan yang dia hadapi. Namun, berkat doa serta matiraganya, Tuhan memberkati segala karyanya sehingga terus berkembang dan tersebar luas. Meskipun kesehatannya selalu buruk, itu tidak menghalanginya untuk terus mewartakan hingga akhir hayatnya.
Semoga teladan yang ditunjukkan St. de la Salle menginspirasi kita. Amin.
"Aku mengagungkan cara Tuhan bertindak dalam segala hal yang dilakukan-Nya bagiku." St. Yohanes Baptista de la Salle.
[TW]