Jesus Our Yearning!

6 April 2015

HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH (P)

Bacaan I: Kis 2:14.22-32
14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
25 Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
26 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram,
27 sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
28 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu.
29 Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.
30 Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.
31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

Mazmur 16:1-2a.5.7-8.9-10.11 | R: 1

R Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.

* 1 Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. 2 Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
* 5 Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
* 7 Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. 8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
* 9 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; 10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
* 11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

Injil: Mat 28:8-15
8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Renungan
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Mat 28:10

Serial drama Korea, Pinokio, pernah menjadi trending topic di kalangan remaja. Drama ini bercerita mengenai kehidupan seorang wanita yang cegukan bila berbohong (sindrom pinokio) yang bercita-cita menjadi seorang reporter. Kisahnya dikemas dengan unsur-unsur romantis dan komedi. Dari film itu, kita bisa melihat 'sisi keras' dari berprofesi sebagai reporter. Mengapa? Karena dalam membuat berita, mereka mengumpulkan informasi dari berbagai sumber sehingga kemungkinan mereka melihat 'apa yang sebenarnya terjadi' besar. Seringkali informasi yang mereka peroleh penting sekali dalam pemecahan sebuah kasus. Jika terungkap ke media massa, informasi tersebut akan menguntungkan suatu pihak dan merugikan pihak lainnya. Di saat seperti inilah para reporter merasa dilema. Mereka sulit memutuskan apakah akan menerbitkan informasi tersebut atau tidak.
Teman-teman yang terkasih, mungkin kita juga pernah merasakan dilema semacam itu dalam kehidupan sehari-hari. Kita mengetahui suatu kenyataan yang tidak diketahui orang lain. Bila kita menyebarluaskan fakta tersebut akan ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan. Misalnya, si A bersahabat dengan si B dan si C adalah teman sekelas mereka. Suatu kali si C menyontek jawaban tugas si B dan si A melihat si C mengambil lembar jawaban tersebut dengan paksa. Guru mereka menyadari kesamaan jawaban tersebut dan mengadili mereka berdua. Selama proses peradilan si B pandai bersilat lidah dan memutar balikkan kenyataan.   Sanksi pun dijatuhkan kepada si B. Si A yang mengetahui kejadian sebenarnya memiliki pilihan apakah ingin menjadi saksi atau tidak. Jika si A adalah kamu, apa yang akan kamu lakukan?
Untuk menjawabnya, marilah melihat kembali ke bacaan hari ini. Dalam bacaan injil disampaikan bahwa Maria Magdalena dan Maria Ibu Yakobus yang datang mengunjungi makam Yesus merasa takut dan sukacita. Mungkin fakta bahwa Yesus telah bangkit begitu mengejutkannya dan belum dapat dicerna oleh akal sehatnya. Kemudian Yesus menampakkan diri dan meminta mereka untuk menyebarluaskan kabar berikut. Ternyata kabar kebangkitan Kristus ini telah sampai pula ke telinga imam-imam besar yang dengan segera menyusun rencana licik. Sebelumnya, Yesus telah berpesan kepada Maria Magdalena dan Maria Ibu Yakobus agar tidak takut dalam memberikan kesaksian. Kata-Nya, "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Nah, teman-teman yang terkasih, hendaklah kita senantiasa berani menjadi saksi Kristus. Artinya, kita selalu mau, tidak lengah dan tidak menyerah dalam mewartakan kabar sukacita dari-Nya. Namun, kesaksian tentang Kristus tidak hanya sekedar berbicara mengenai Tuhan, melainkan termasuk berperan aktif dalam menjunjung tinggi kebenaran.
Selamat Paskah! Selamat Hari Senin!
(LJB)