Jesus Our Yearning!

30 Juni 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Kej 19:15-29
15 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini."
16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
27 Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.

Mazmur 26:2-3.9-10.11-12 | R: 3a

Mataku tertuju pada kasih setia-Mu

* 2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. 3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

* 9 Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau hidupku bersama-sama orang penumpah darah, 10 yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan yang tangan kanannya menerima suapan.

* 11 Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. 12 Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji TUHAN dalam jemaah.

Injil: Mat 8:23-27
23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Renungan


“....Ia berkata kepada mereka: Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”
(Mat 8:26)

Our Superhero [sumber: https://www.pinterest.com]
“SUPERHERO” – kata tersebut pasti tidak asing di telinga teman-teman apalagi buat kalian-kalian yang menyukai film-film berbau superhero. Yups, Superhero adalah sekolompok orang yang mempunyai kekuatan super dan mereka ini punya misi yang sangat mulia, yakni menyelamatkan masyarakat dari segala kejahatan yang terjadi. Contohnya, Ultraman, Superman, Ironman, Spiderman, dan lain sebagainya.
Saat kita menonton film tentang pahlawan super, ada banyak musuh yang harus dia musnahkan dan dia pun juga harus menyelamatkan penduduk yang diserang. Dan umumnya, mereka akan datang menyelamatkan pada detik-detik terakhir sebelum bahaya menghancurkan mereka. Dan hal tersebut pasti membuat kita jadi geregetan saat kita menonton film tersebut, betul kan? Saat dia menyelamatkan orang tersebut, pahlawan super tadi biasanya memberikan petunjuk kepada orang tersebut agar tetap bersembunyi atau tidak mendekat pada lokasi penyerangan. Namun, tak sedikit dari mereka yang melanggarnya karena penasaran. Akhirnya, mereka diserang oleh musuh yang jahat dan mereka yang mengikuti petunjuk tadi tetap selamat.
Cerita di atas kurang lebih sama dengan kedua bacaan hari ini dimana Allah bertindak sebagai “SUPERHERO” kita. Dalam bacaan pertama, Allah hadir untuk menyelamatkan Lot beserta istri dan anaknya dari bencana yang akan terjadi dengan bantuan Malaikat Tuhan. Bacaan Injil juga bercerita tentang kisah penyelamatan dimana Yesus mampu mengalahkan si jahat dengan menghardik angin dan danau di saat murid-Nya ketakutan. Dari kedua bacaan hari ini, Tuhan ingin menegaskan kembali kepada kita kalau Tuhan senantiasa menolong kita yang terkena ancaman, kesusahan, dan berbagai persoalan hidup lainnya asalkan kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya dan terus mengikuti petunjuk yang Tuhan berikan pada kita. Jangan sampai kita seperti istri Lot yang menjadi tiang garam karena ia menoleh ke belakang di saat Tuhan melarang mereka agar tidak berbalik.
Jadi, kita tak perlu takut akan segala ancaman yang akan menhancurkan diri kita karena Allah PASTI akan datang menolong kita, seperti kisah-kisah SUPERHERO yang biasa kita tonton. Kita cukup mengikuti petunjuk berikut ini: Berdoa, percaya, dan kuatkan Iman akan Kasih Bapa dan Tuhan Yesus Kristus dalam diri kita.

Tuhan Yesus Memberkati!


[BRNDT] 

29 Juni 2015

HARI RAYA ST PETRUS dan ST PAULUS (M)

Bacaan I: Kis 12:1-11
1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."

Mazmur 34:2-3.4-5.6-7.8-9 | R: 5

R Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku

* 2 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. 3 Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

* 4 Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! 5 Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

* 6 Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. 7 Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

* 8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. 9 Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan II: 2Tim 4:6-8.17-18
6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Injil: Mat 16:13-19
13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Renungan
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Matius 16: 15

Sebelum menulis renungan hari ini, saya bertanya kepada sahabat-sahabat saya, "Siapa Yesus bagimu?". Seorang menjawab, "Yesus adalah sahabat saya." Seorang lagi menjawab, "My one and only love." Keduanya memberi jawaban yang berbeda, tetapi sama-sama merujuk pada 'orang yang istimewa'.

Joyers, pertanyaan yang sama sudah pernah ditanyakan pada zaman Yesus. Seperti yang diceritakan dalam bacaan injil hari ini. Jawaban menarik berasal dari Simon Petrus, ia berkata, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup." Menarik apanya? Jikalau kita perhatikan, orang lain menjawab pertanyaan 'Siapakan Anak Manusia itu?' dengan membandingkan Yesus dengan manusia lainnya, entah itu para nabi maupun Yohanes Pembaptis. Tetapi, jawaban Petrus menghubungkan Yesus dengan Allah. Ini menunjukkan bahwa Petrus telah memiliki keyakinan terhadap Yesus.

Hari ini gereja merayakan hari raya St. Petrus dan St. Paulus. Keduanya adalah rasul yang dianggap sebagai sokoguru gereja. Matius 16:18-19, berbunyi: "Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Petrus diberi tugas menjadi pemimpin para rasul dan gembala orang beriman.

JOYers, dalam hidup yang semakin modern ini, manusia semakin individualis dan egosentrisme meningkat. Manusia perlu menyadari bahwa hidup tidak hanya tentang kompetisi. Hidup tidak boleh hanya mengandalkan diri sendiri. Manusia perlu menyadari dan menghormati campur tangan Tuhan dalam hidupnya. Teladan yang baik di sini adalah Petrus. Masih ingat ketika Yesus menyuruh Petrus untuk bertolak ke tempat yang dalam menebarkan jalanya? Menurut logika Petrus, itu tidak akan memberikan hasil karena mereka telah bekerja keras sepanjang malam tapi tidak mendapat apa-apa. Meski logikanya meragu, ia tetap melaksanakan perintah tersebut. Ada rasa percaya pada kata-kata-Nya. Berbagai kutipan kitab suci menceritakan bahwa Petrus meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus. Hal yang mencerminkan bahwa Ia berserah kepada-Nya.

Semoga kita pun bisa memiliki iman yang tidak mudah goyah dan sikap penyerahan diri seutuhnya kepada Yesus. Dengan demikian, kita membiarkan diri kita menjadi alat karya agung Tuhan di dunia. Amin.

Selamat memulai pekan yang baru!
(LJB)

28 Juni 2015

Hari Minggu Biasa XIII (H)

Bacaan I: Keb 1:13-15;2:23-24
1 Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia, hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati!
13 Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap.
14 Sebaliknya Ia menciptakan segala-galanya supaya ada, dan supaya makhluk-makhluk jagat menyelamatkan. Di antaranyapun tidak ada racun yang membinasakan, dan dunia orang mati tidak merajai bumi.
15 Maka kesucian mesti baka.
23 Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.
24 Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.

Mazmur 30:2.4.5-6.12a.13b | R: 2a

R Untuk selama-lamanya kasih setia TUHAN.

* 2 Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.

* 4 TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

* 5 Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! 6 Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.

* 12a Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.

* 13b TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan II: 2Kor 8:7.9.13-15
7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."

Injil: Mrk 5:21-43
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Renungan

Memang maut tidak dibuat oleh Allah, dan Iapun tak bergembira karena yang hidup musnah lenyap.
(Keb 1:13)

Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus
Selamat hari Minggu, teman-teman yang baik!
Setelah pada Minggu lalu kita diajak merenungkan tentang kuasa Yesus atas angin topan yang melanda perahu yang ditumpangi para rasul, maka hari ini kita diajak merenungkan kuasa Yesus dalam bentuk lain. Yups, Tuhan Yesus ternyata berkuasa pula untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati.
Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan dua kisah mukjizat yang dibuat Yesus secara berurutan. Pertama, Ia menyembuhkan seorang wanita yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Kedua, Ia membangkitkan anak perempuan Yairus yang sudah mati.
Apa yang menarik dari kisah mukjizat pertama? Dalam budaya Yahudi pada zaman Yesus, darah yang keluar dari tubuh manusia merupakan salah satu sumber kenajisan. Oleh sebab itu wanita yang menderita pendarahan juga dicap sebagai orang najis dan wajib dijauhi, karena ia bisa menajiskan orang-orang atau benda-benda yang bersentuhan dengannya. Wanita ini tentu sangat menderita akibat penyakitnya, sebab selain menderita secara fisik, ia pun dijauhi, dikucilkan dan tidak boleh beribadat di Bait Allah. Dengan kata lain, relasinya dengan Tuhan dan sesama benar-benar terputus.
Tapi kepercayaan wanita ini akan kuasa Yesus ternyata sangat kokoh. Kepercayaan itulah yang kemudian terwujud dalam suatu sikap nekat: ia berani menyentuh jubah Yesus. Hasilnya, wanita itu sembuh total. Menurut pandangan budaya Yahudi, wanita itu sebenarnya telah membuat Yesus menjadi najis, sebab ia telah menyentuh-Nya. Namun sebagai 100% Allah 100% manusia, Yesus ternyata tidak bisa ternoda oleh kenajisan itu. Bahkan justru kenajisan itu yang kalah ketika berhadapan dengan kuasa yang dimiliki Yesus. Dengan cara demikian, wanita itu bukan saja disembuhkan dari sakitnya, tetapi juga dipulihkan relasinya baik dengan Allah maupun dengan sesama. Di akhir kisah mukjizat pertama ini, Yesus memberikan pesan penuh pengharapan bagi wanita itu, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Dalam kisah mukjizat kedua, kita diajak merenungkan situasi pelik yang tengah dialami oleh seorang bernama Yairus: anak perempuannya sakit dan hampir mati. Itulah sebabnya Yairus pergi kepada Yesus, tersungkur di depan kaki-Nya dan memohon pertolongan-Nya. Ini jelas merupakan sikap yang sangat berani, sebab Yairus adalah kepala rumah ibadat. Ia termasuk dalam golongan orang-orang Yahudi yang selalu curiga dan menentang Yesus. Sikap Yairus yang meminta pertolongan Yesus ini pasti menuai banyak kecaman dan hinaan dari kelompoknya, tapi ternyata ia tidak peduli. Sebab baginya, keselamatan sang anak adalah yang utama. Orang tua (normal) manapun pasti juga akan mengusahakan yang sama.
Kisah pun berlanjut. Yesus rupanya agak terlambat. Anak perempuan Yairus sudah mati. Itulah sebabnya orang dari keluarga Yairus datang membawa pesan, "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tapi yang menarik dari kisah mukjizat kedua ini adalah tanggapan Yesus atas berita tersebut. Ia berkata kepada Yairus, "Jangan takut, percaya saja." Dengan perkataan itu, Yesus hendak meneguhkan iman Yairus yang sudah susah payah memohon bantuan-Nya. Dari perkataan Yesus itu seolah bergema suatu pesan indah: kamu sudah meminta pertolongan-Ku, maka sekarang percayalah, sebab Aku pasti akan menolongmu dan akan memberikan yang terbaik untukmu. Iman dan harapan Yairus berbuah manis. Anak perempuannya bangkit dari mati.
Teman-teman yang baik, apa yang diperbuat Tuhan Yesus melalui kedua mukjizat yang diperbuat-Nya menunjukkan bahwa Allah tidak menghendaki manusia mengalami kematian dan kebinasaan. Bahkan menurut bacaan I hari ini, Allah tidak pernah menciptakan maut, dan Ia tidak bergembira atas lenyapnya kehidupan (lih. Keb 1:13). Lalu kenapa ada maut dan kematian di atas bumi ini, jika Allah memang tidak pernah menghendakinya? Alasannya sederhana, karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu (Keb 1:24). Setan menghendaki manusia binasa, dan ia akan menggunakan berbagai cara serta tipu muslihat untuk menggoda manusia supaya memilih maut. Tapi sekali lagi, Allah tidak tinggal diam. Itulah sebab-Nya Ia mengutus Putra tunggal-Nya untuk menjadi Penyelamat umat manusia, lewat sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Sebab hanya dengan cara demikianlah, maut bukan menjadi suatu kebinasaan, melainkan menjadi pintu gerbang menuju hidup abadi bersama dengan Allah.
Guys, lalu pesan apa yang bisa kita petik dari Sabda Allah hari ini? Sekalipun saat ini kita tinggal di zaman yang serba canggih, pada kenyataannya masih banyak loh saudara-saudari di sekitar kita yang menderita. Mereka menderita karena penyakit, kemiskinan, persoalan hidup, serta keterasingan akibat dijauhi atau dikucilkan sesamanya. Mereka itu seumpama "wanita yang mengalami pendarahan" atau "anak perempuan Yairus yang hampir mati". Lebih ironis lagi, di sekitar kita ternyata ada orang-orang yang seringkali menjadi penyebar kematian. Contohnya, para pengedar narkoba yang terus-menerus mencari "konsumen" baru, teristimewa di kalangan anak-anak muda. Berhadapan dengan situasi buruk ini, apakah kita hanya diam saja? Tidak! Kita harus berbuat sesuatu. Allah kita adalah Allah yang mencintai kehidupan, maka kita pun seharusnya menjadi penebar kehidupan, bukan kematian. Caranya bagaimana? Pertama, dengan berdoa memohon pertolongan Allah bagi mereka, sebagaimana Yairus yang memohon pertolongan Yesus bagi anak perempuannya. Kedua, dengan melakukan pelayanan kasih, sebagaimana yang dikatakan oleh rasul Paulus dalam bacaan II. Pelayanan kasih itu bisa kita mulai dengan membuka telinga dan hati kita untuk mendengarkan keluh-kesah sesama; membuka bibir kita untuk menyampaikan kata-kata yang meneguhkan dan menggembirakan; serta membiarkan tangan maupun kaki kita untuk bergerak menolong sesama.
Tuhan memberkati kita!

[Wsn]

Foto sumber: https://mylordkatie.files.wordpress.com/2014/03/jesus-raises-jairus-daughter.jpg

27 Juni 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Kej 18:1-15
1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
3 serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
4 Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
5 biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
9 Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

Mazmur Tanggapan: Luk 1:46-47.48-49.50.53.54-55

R Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya

* 46 "Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,

* 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

* 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

* 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

* 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

Injil: Mat 8:5-17
5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.
17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Renungan
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

(Mat. 8:17)

Hai, pemuda-pemudi Katolik!
Kitab Kejadian hari ini mengisahkan pengulangan janji seorang anak laki-laki dari Allah kepada Abraham. Setiap pasang suami istri pasti menginginkan kehadiran sang buah hati. Namun, tidak semua pasangan langsung diberkahi seorang anak oleh Tuhan, seperti kisah nyata berikut.
Ada sepasang suami istri. Sudah 11 tahun mereka menantikan seorang anak, tapi Tuhan memberikan jalan lain dan mungkin belum waktunya. Suatu hari mereka mengikuti ziarah rohani. Sebelum misa dimulai, mereka memasukkan ujud doa yang sangat mereka mohonkan kepada Tuhan, yakni ingin memiliki anak. Kuasa Tuhan memang benar terjadi! Karena iman yang teguh kepada Tuhan, 3-4 minggu setelah mengikuti ziarah itu, sang ibu akhirnya hamil. Hingga saat ini mereka telah dikaruniai 4 orang anak.
Dalam bacaan diceritakan bahwa Sara tertawa dan seakan tidak percaya bahwa Allah menjanjikan seorang anak laki-laki kepadanya dan Abraham. Setelah Allah kembali setahun kemudian, Sara mempunyai seorang anak laki-laki dan dia menyangkal apa yang telah ia lakukan setahun yang lalu (tertawa) karena ia takut. Tetapi tidak bisa dipungkiri, Allah tahu apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi!
Jika dalam kitab Kejadian tadi dikisahkan mengenai janji Allah, dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Putera Allah, Yesus Kristus, yang melakukan mukjizat penyembuhan. Telah banyak mukijzat yang dilakukan oleh Yesus, seperti yang dilakukan dalam Injil hari ini, yakni Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira, Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus, dan orang-orang lain.
Telah banyak kisah yang kita dengar tentang penyembuhan. Saya pernah mendengar kisah seorang ibu yang menderita penyakit kanker payudara. Ibu ini telah melalui beberapa proses penyembuhan, seperti kemoterapi yang menyebabkan rambutnya berguguran sehingga dia menjadi botak. Karena kokohnya iman akan Tuhan yang ia miliki, penyakit yang telah menggerogoti tubuhnya tidak menjadi penghalang baginya untuk terus berusaha agar bisa sembuh. Tidak hanya berusaha, tak henti-hentinya ia juga berdoa, berdevosi, dan memohon kekuatan dari Tuhan. Ia tidak pernah menyerah. Berbagai cara telah ia lakukan. Sampai pada akhirnya, mukjizat Tuhan terjadi! Tuhan menyembuhkan dia dan membebaskan daripadanya penyakit yang telah ia derita.
Sahabat Kristus, dua kisah di atas tak lepas dari IMAN dan KUASA TUHAN! Bagi kita mungkin ada suatu hal yang mustahil untuk terjadi, tetapi bagi Tuhan yang memberikan kehidupan kepada segala ciptaan-Nya, tak ada yang mustahil! Tuhan benar-benar memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita!

Allah yang Mahakudus, kuasa-Mulah yang berkuasa atas hidup kami. Kokohkanlah iman kami kepada-Mu agar selalu percaya bahwa tidak ada yang mustahil bagi Engkau. Amin.
[BCO]

26 Juni 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Kej 17:1.9-10.15-22
1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
22 Setelah selesai berfirman kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.

Mazmur 128:1-2.3.4-5 | R: 4

Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.

* 1 Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! 2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

* 3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!

* 4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. 5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Injil: Mat 8:1-4
1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."

Renungan




YOU = THAT IS IMPOSSIBLE !!!
GOD = OF COURSE IT POSSIBLE !!!


Selamat pagi !!!
"Tak ada yang mustahil bagi Allah", kalimat ini saya rasa merupakan kalimat yang paling pas untuk menggambarkan kedua Firman Tuhan yang kita baca pada pagi hari ini. Bacaan pertama yang diambil dari Kej : 17 : 1.9-10.15-22 mengenai perjanjian Allah dengan Abraham yang ditandai dengan kehamilan Sarai pada masa tuanya yang kelak melahirkan Ishak dan Yesus yang menyembuhkan orang yang sakit kusta.

Dari kedua kisah ini, titik kesamaannya adalah kemustahilan yang menjadi nyata, dimana Allah menyatakan kuasaNya dan Dia menjadikan segala sesuatunya menjadi baik. Secara biologis, pada masa itu Sarai, istri Abraham sudah tidak memungkinkan lagi untuk hamil dan melahirkan seorang anak. Dia sudah berumur 90 tahun, oleh karena itu Abraham menjadi sedikit ragu dengan keputusan Allah memilih memberikannya seorang anak ketimbang memberkati Ismael, anak Abraham dari budak Sarai. Kelahiran Ishak pun menjadi perjanjian turun temurun antara Allah dengan manusia, simbol kecintaan Allah akan manusia ciptaanNya.

Lain halnya dengan orang yang sakit kusta yang disembuhkan oleh Yesus. Orang kusta pada zaman Yesus adalah orang yang terpinggirkan dari masyarakat, dikucilkan karena penyakit kusta adalah penyakit yang menular. Kusta pada masa itu adalah simbol kehinaan dan dianggap sebagai kutukan atau hukuman dari Allah akan dosa-dosanya.Lalu muncul pertanyaan, dengan situasi banyak orang yang mengerubungi Dia, mengapa Yesus malah menyembuhkan si kusta? Mengapa bukan orang lain? Jawabannya simpel, IMAN. Dari sekian banyak orang yang mengerubungi Yesus hanya si kusta yang berani memasrahkan diri seutuhnya dan percaya bahwa Yesus benar-benar Anak Daud, yang dapat melakukan segala sesuatu. Selainnya nihil, hanya mengikuti untuk tahu siapa itu Yesus dan mengapa begitu terkenal.

Dalam hidup kita sehari-hari, seringkali kita mendapatkan situasi dimana kita sudah bingung untuk mengambil langkah, kita terhenti di sebuah persimpangan hidup yang membingungkan. Atau sebut saja masalah yang dalam pikiran kita mustahil namun tidak bagi Allah. 

Ketidakmustahilan mendapatkan jalan pernah terjadi pada sebuah keluarga, dimana sang Ayah yang mengidap penyakit kanker telah divonis oleh dokter bahwa umurnya tinggal 3 bulan lagi. semua keluarga merasa sedih namun mereka tidak putus asa, mereka tetap mendoakan kesembuhan dari sang Ayah sambil menghitung mundur waktu vonis dokter. Pada akhirnya memang sang Ayah kembali kepada pangkuan Bapa namun setidaknya Ia mampu melewati masa vonis dokternya dan hidup lebih lama, dia masih hidup 4 bulan lewat dari masa vonisnya. Ironis memang namun kejadian ini menyatakan bahwa kuasa Allah yang menentukan, bukan manusia.

Semua orang pernah mengalami kebuntuan, namun jangan sampai kebuntuan itu membuat hati dan iman kita menjadi buntu juga. tetaplah berserah dan percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberikan kepada kita cobaan yang lebih daripada yang dapat kita tanggung. Pernahkah kita sadari, dari setiap masalah yang telah kita alami kita mendapatkan sebuah pengalaman hidup yang mengubahkan diri kita sepenuhnya? Dan atas pengalaman hidup itu, pernahkah kita mengucap syukur karenaNya dan tidak lantas pergi menduakan Tuhan atas semua yang terjadi? Bacaan hari ini mengajarkan kita bahwa TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN, KARYA TUHAN ITU AJAIB YANG MENGUBAHKAN SEGALA SESUATU. Biarkan karya Tuhan mengalir di dalammu dan rasakan rahmatNya yang mengalir tiap waktu yang memberikan kesegaran dan keyakinan teguh.

Selamat menjalani hari.


(AS)

25 Juni 2015

Bacaan I: Kej 16:1-12.15-16
1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan --, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.

Mazmur 106:1-2.3-4a.4b-5 | R: 1a

R Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!

* 1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. 2 Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?

* 3 Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu! 4a Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, 

* 4b perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu, 5 supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.

Injil: Mat 7:21-29
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

Renungan



“Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”

(Mat 7:25)



“Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”  (Mat 7:25)
Saya dan anda bagaikan rumah, dimana sang arsitekturnya tidak lain adalah Bapa. Ia telah mendesain dan merancang sedemikian rupa hidup kita. Dalam membangun rumah salah satu aspek yang penting adalah dasar atau pondasi yang dibangun dari awal. Selain itu model,perpaduan warna dan interior didalamnya sebagai pelengkap dan pendukung. Hati kita pun tak jauh bedanya dengan bangunan rumah, bagaimana Bapa mau membentuk pribadi kita dan kita pun siap dan menerima untuk dibentuknya. Senantiasa mengarahkan hidup kita kepada kehendakNya agar hidup terasa bermakna. Tinggal bersama Tuhan berarti hidup di dalam kasihNya. Sehingga, ketika sesuatu yang dinamakan gelombang kehidupan menerpa diri saya dan anda, Rumah alias hati kita tidak mudah rubuh melainkan tetap berdiri tegak. 

Untuk menjadi bangunan yang kokoh, tidaklah cukup hanya dengan beriman kepadaNya, relasi kita kepada sesama dan lingkungan pun ikut membantu membentuk kita entah ke arah yang positif atau negatif. Tidak perlu melakukan sesuatu yang wah! tetapi memulai dari hal-hal yang kecil dengan hati yang tulus. Realita yang terjadi banyak kaum muda zaman sekarang ini sok sibuk dan tidak peduli sehingga kehilangan banyak waktu untuk melayani mereka yang membutuhkan kekuatan dari Tuhan melalui sesama. Konsisten dalam hidup, konsisten mengikuti Yesus sangat membantu kita untuk menjadi pribadi yang tangguh melawan segala godaan dan tantangan hidup. Yakinlah ketika kita telah meneguhkan dan percaya kepada Yesus sebagai teman hidup, kita tidak akan mudah rubuh diterpa badai kehidupan sekalipun.

Bapa,temanilah kami ini dalam membangun diri kami dan membangun hati kami sebagai kediaman yang kokoh, tidak mudah goyah bila dihadapkan dengan masalah dan melihat masalah sebagai sarana untuk mendewasakan diri dan semakin dekat kepadaMu.

(DRL) 

24 Juni 2015

HARI RAYA KELAHIRAN ST YOHANES PEMBAPTIS (P)

Bacaan I: Yes 49:1-6
1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

Mazmur 139:1-3.13-14ab.14c-15 | R: 13b

Sebab Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku.

* 1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

* 13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. 14ab Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; 

* 14c ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

Bacaan II: Kis 13:22-26
22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.

Injil: Luk 1:57-66.80
57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka pun heran semuanya.
64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Renungan


"Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
(Yes 49:6b)

Santo Yohanes Pembaptis [sumber: http://4.bp.blogspot.com/]
Siapa yang tidak tahu Yohanes Pembaptis? Saya yakin, semuanya tentu tahu siapa dia. Dia adalah seorang Santo yang karyanya sangat luar biasa di dunia. Hari ini kita merayakan hari kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Teman-teman tahu sendiri, Yohanes ini adalah salah satu utusan Allah yang dilahirkan oleh Elisabeth, saudara Maria yang sudah lama menantikan seorang anak hingga memasuki usia lanjut. Yohanes dikenal sebagai pembaptis dengan gayanya yang sangat sederhana. Dia juga merupakan sosok pengajar luar biasa dimana selain membaptis, dia juga mengajar dan menyerukan pertobatan kepada banyak orang agar berbalik pada jalan yang benar. Roh Allah betul-betul nyata dan bekerja dalam dirinya.
Kelahirannya di dunia sudah direncanakan oleh Allah sendiri dengan sedemikian rupa sehingga Yohanes nantinya akan dipakai Allah sebagai pembuka jalan keselamatan Allah setelah sekian lama kaum Israel menanti-nantikan keselamatan itu. Kalau teman-teman membaca kisah hidup Yohanes Pembaptis dalam Kitab Suci, tugas-tugasnya juga hampir sama dengan Nabi lainnya. Perbedaannya, dia betul-betul berperan sebagai Tim Perintis Jalan Keselamatan Allah: pembuka jalur kedatangan Yesus Kristus di dunia. Yohanes berperan sebagai Tim Perintis Jalan Keselamatan Allah agar karya keselamatan Allah BETUL-BETUL sampai ke dunia. 
Jaman sekarang ini kalau kita melihat kehidupan di sekitar kita, ada banyak anak muda jaman sekarang yang mulai jauh dari Tuhan bahkan sampai ada yang lari dari Tuhan, seperti berfoya-foya, hidup dalam pergaulan bebas, atau mementingkan kegiatan luar ketimbang berdoa dan membaca Kitab Suci. Faktornya juga banyak, salah satunya karena kehidupan duniawi yang tentu lebih menggiurkan. Padahal barang-barang duniawi tersebut toh tidak menjamin keselamatan kita di akhirat nanti. Oleh karena itu, kita sebagai kaum muda perlu mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Bagaimana caranya? JADILAH YOHANES PEMBAPTIS MASA KINI! Dimana kita kembali membuka jalan bagi mereka sehingga Terang Kristus akan kembali masuk dan memberikan sukacita yang besar bagi teman-teman kita. Sederhana saja, kita doakan mereka dan menasihati mereka karena kita tahu sendiri: "Teman yang baik itu adalah teman yang mau menegur atas kesalahan teman mereka". Bukan hanya mereka saja, kita pun juga harus berbuat demikian jika kita mulai mengarah pada jalan yang salah. Caranya dengan memperbaiki hati kita dan berdoa agar jalan hati kita terbuka kembali sehingga Roh Allah dapat masuk dan menguasai hati kita. Sesederhana apapun hal yang kita lakukan, asal dilakukan dengan tulus dan murni pasti akan berbuah sangat besar dalam diri kita dan bagi kemuliaan Tuhan.
Jadi, dalam perayaan hari kelahiran Santo Yohanes Pembaptis yang jatuh pada hari ini, kita lahirkan jiwa Santo Yohanes Pembaptis dalam diri kita, agar kita bisa membantu membuka jalan keselamatan dalam hati teman-teman dan sesama, okay? 

God Bless You! ^.^

[BRNDT]