Jesus Our Yearning!

20 Juni 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: 2Kor 12:1-10
1 Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
2 Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -- entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya -- orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
3 Aku juga tahu tentang orang itu, -- entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya --
4 ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
5 Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Mazmur 34:8-9.10-11.12-13 | R: 9a

R Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!

* 8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. 9 Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

* 10 Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! 11 Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatu pun yang baik.

* 12 Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu! 13 Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

Injil: Mat 6:24-34
24 Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Renungan
”Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

(Mat 6:34)

”Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."  (Mat 6:34)Sobat muda terkasih, Seberapa seringkah anda cemas akan hari esok?Selalu,sering,kadang-kadang,jarang atau bahkan tidak pernah. 

Hari ini Injil Matius  kembali mengingatkan kita tentang penyakit yang sering hadir dalam kehidupan kita yaitu kecemasan. Ketika kita berada posisi ini sering kali kita ragu untuk menentukan langkah hidup kita. Kecemasan adalah hal yang tidak bisa kita hilangkan dalam hidup ini, melainkan bagaimana kita melalui dan mengatasinya. Sebagai putra-putriNya kita diajak untuk tidak perlu cemas akan hari esok karena Tuhan telah merencanakan yang terbaik bagi saya dan anda. Tuhan telah menciptakan hari ini, berarti sesuatu yang baik telah disiapkan bagi kita. Bukankah burung-burung dilangit tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung namun diberi makan oleh Bapa? Bukankah kita jauh melebihi burung-burung tersebut? 

Saya ingin mensharingkan salah satu pengalaman iman yang dialami oleh hamba Tuhan. Tengah malam, seorang pastor datang ke rumah sakit untuk memberikan Sakramen Perminyakan Suci kepada seorang pemuda yang menderita kanker ganas. Wajahnya cerah penuh keceriaan sehingga membuat pastor tersebut tidak mengira kalau ia sedang bergumul dengan penyakit yang mematikan. Ia berumur 27 tahun. Ia menjadi tulang punggung keluarganya setelah 6 tahun silam ayahnya dipangggil Sang Pencipta. Selama ini ia berusaha menyembunyikan rasa sakit itu agar dapat bekerja demi kedua adiknya. Ketika rasa sakit itu datang, ia sering mengatakan bahwa sakit maagnya sedang kambuh. Hal ini ia lakukan semata-mata untuk menghilangkan kecemasan ibunya. Ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa biaya yang seharusnya untuk pengobatan baginya lebih baik digunakan untuk biaya sekolah adik-adiknya. Ia bekerja disalah satu perusahaan milik teman sekelasnya. Ketika ia harus berbaring di rumah sakit, adiknya yang pertama telah menyelesaikan pendidikannya sedangkan adiknya yang kedua mendapat beasiswa sampai perguruan tinggi karena prestasinya. Ia bangga dan bahagia yang tak terhingga pengorbanannya tidak sia-sia. Dengan tersenyum kepada siapa saja, mau menunjukkan bahwa ia sangat menghargai berkat dari persoalan ini. Ia pun tidak cemas dalam menghadapi ketidakpastiaan masa depan. Prinsip hidupnya : “Jangan cemas dengan kehidupan, jangan menyerah pada kesulitan, tetapi majulah terus karena Tuhan menunggu disana!” Melalui sharing kepada pastor membuatnya bahagia. Sebelum pulang pastor memberikan rosario kepada pemuda tersebut seperti kebiasaan-kebiasaan bagi orang sakit yang pastor kunjungi. Pemuda tersebut langsung mengalungkan rosario itu sambil berkata;”Terima kasih Tuhan dan terima kasih pastor, Bundaku sekarang ada di dadaku.” Keesokan harinya pukul 17.00 ia menghadap Allah Bapa dengan kedua tangan memegang salib Rosario yang terkalung di dada. Mendengar berita duka tersebut pastor langsung menuju rumah duka. Ketika mendoakan ibu dan adik-adiknya, mereka menangis sambil membisikkan beberapa kalimat yang mengesankan. Mereka menangis bukan hanya karena perginya orang yang menjadi andalan keluarga, tetapi karena pesannya beberapa saat sebelum menghembuskan nafas terakhir; ”Jangan cemas dalam melanjutkan kehidupan karena Tuhan pasti memelihara”.

Semoga melalui pengalaman iman tersebut, iman kita makin bertambah, maka kecemasan akan lari tunggang langgang dari gelanggang kehidupan. Saat perasaan hati kita tertekan oleh tantangan hidup hari ini, mari bawa hal itu menjadi doa.

Ya,Bapa bantulah kami untuk bisa tegar dan tangguh dalam melewati hari ini, karena kami yakin anda rencana yang lebih indah bagi kami. Amin

(DRL)