Jesus Our Yearning!

4 Juni 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Tob 6:10-11;7:1.6.8-13;8:1.5-9
10 Mereka memasuki negeri Media dan sudah sampai di dekat kota Ekbatana.
11 Lalu berkatalah Rafael kepada pemuda Tobia: "Hai saudara Tobia!" Sahutnya: "Ada apa?" Rafael menyambung pula: "Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu dan mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Sara.
1 Ketika mereka tiba di kota Ekbatana berkatalah Tobia kepada temannya: "Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel saudara kami." Iapun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel didapati mereka duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberikan salam dahulu kepadanya dan dibalas oleh Raguel. Katanya: "Banyak-banyak salam, saudara-saudara. Selamat datang!" Mereka dipersilakannya masuk ke rumah.
6 Maka melonjaklah Raguel. Ia memeluk Tobia sambil menangis lalu berkata: "Tuhan memberkati engkau, nak! Engkau adalah anak orang yang mulia dan baik! Alangkah celakanya orang yang benar dan penderma itu menjadi buta!" Iapun mendekap Tobia, saudaranya, sambil menangis.
8 Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya dan disambutnyalah mereka dengan ramah.
9 Setelah mereka mencuci dan membasuh diri dan sudah duduk makan maka berkatalah Tobia kepada Rafael: "Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku."
10 Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu: "Makan dan minumlah dan bersenang-senanglah malam ini. Memang, saudara, tiada seorangpun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya dari padamu. Karena itupun aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku mesti memberitahukan kebenaran!
11 Sudah kuberikan Sara kepada tujuh laki-laki dari antara saudara kita, tetapi pada malam ia mereka hampiri matilah mereka semua. Maka, anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu."
12 Tetapi sahut Tobia: "Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sampai engkau mengambil keputusan tentang diriku." Menjawablah Raguel: "Baiklah! Ia diberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan Kitab Musa. Dari Sorga sudah diputuskan, bahwa ia harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi saudaranya dan iapun menjadi saudarimu pula. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu pada malam ini juga dianugerahi oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas diri kamu."
13 Lalu Raguel memanggil Sara anaknya dan iapun datang kepadanya pula. Tangan Sara dipegang oleh Raguel dan demikian Sara diserahkannya kepada Tobia. Dalam pada itu berkatalah Raguel: "Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam Kitab Musa kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di Sorga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua."
1 Selesai makan minum mereka mau pergi tidur semua. Pemuda itu diantar ke luar untuk masuk ke kamar tersebut.
5 Maka bangunlah Sara dan mereka berdua mulai berdoa dan mohon, supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka angkat doa sebagai berikut: "Terpujilah Engkau, ya Allah nenek moyang kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya.
6 Engkaulah yang telah menjadikan Adam dan baginya telah Kaubuat Hawa isterinya sebagai pembantu serta penopang; dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkaupun bersabda pula: Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.
7 Bukan karena nafsu berahi sekarang kuambil saudariku ini, melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani aku ini dan dia dan membuat kami menjadi tua bersama."
8 Serentak berkatalah mereka: "Amin! Amin!"
9 Kemudian mereka tidur semalam-malaman.

Mazmur 128:1-2.3.4-5 | R: 1a

R Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN

* 1 Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! 2 Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

* 3 Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!

* 4 Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. 5 Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

Injil: Mrk 12:28b-34
28b Lalu seorang ahli Taurat datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Renungan
“Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Mrk 12:31

 
God is Love

Ketika Yesus disodorkan pertanyaan hukum manakah yang paling utama, Yesus dengan mudah menjelaskan hal tersebut. Karena ia telah menerima kasih dari Allah dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya melalui perumpamaan-perumpamaan kepada sesama. Begitupun dengan saya dan anda, kita semua telah menerima kasih dari Allah Bapa yaitu PutraNya yang rela tergantung dan wafat disalib demi menebus dosa kita. Bagaimana dengan kita,Apakah kita sudah mengasihi sesama dan terlebih Bapa?Jika belum selalu ada pintu bagi kita yang mau kembali dan mengasihiNya sepenuh hati. Ketika kita telah memilih menjawab wahyu Allah, maka dalam hidup kita akan dipenuhi kasih. Melaksanakan kasih tidak hanya dengan memberi dalam bentuk materi tetapi dalam bentuk tenaga,pikiran dll. Sebagai warga negara Indonesia. Kita patut berbangga karena mempunyai Negara yang mewajibkan kita beragama. Setiap agama mengajarkan kasih. Tinggal bagaimana kita menjalankan kasih itu. Ternyata dalam kehidupan sehari-hari berbanding terbalik dengan hal tersebut. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?alasannya adalah untuk mendapatkan harta, mereka rela mengambil hak hidup seseorang, menganiaya, dll. Selain harta saat ini orang berebut untuk menduduki suatu kedudukan guna derajat sosialnya naik,dihormati,disegani dll. Hal-hal duniawi yang begitu mengiurkan membuat kita lupa akan kasih. Melupakan Ia yang telah memberi kita hidup dan melupakan sesama kita yang menderita dan dikucilkan. Hari ini Yesus ingin mengajarkan kita untuk melakukan segala sesuatu berlandaskan kasih. Sungguh indah dunia ini kalau kita mampu melaksanakan hal tersebut.Perpecahan, peperangan, pertentangan, perkelahian akan hilang digantikan dengan kedamaian dan ketentraman. Mengamalkan kasih kita awali dari diri sendiri, ketika kita mampu mengasihi Bapa,maka kita mampu mengasihi ciptaanNya yaitu diri kita sendiri dan sesama. Sesama merupakan sarana untuk kita bisa sampai pada kediaman abadi di surga. Maka marilah kita memperbaharui pribadi kita masing-masing dengan berdasarkan kasih. Marikita bertemu dengan Yesus melalui kasih kita kepada sesama.

Bapa sumber kasih ajarilah kami untuk selalu saling mengasihi sebagaimana Engkau telah mengasihi kami masing-masing. Sehingga tercipta kedamaian dalam hidup kami. Amin

(DRL)