Jesus Our Yearning!

5 Juni 2015

Peringatan wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir (M)

Bacaan I: Tob 11:5-14
5 Dalam pada itu duduklah Hana mengamati jalan yang harus ditempuh anaknya.
6 Iapun telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia: "Sungguh anakmu tengah datang dan juga orang yang menyertainya."
7 Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya: "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka.
8 Sapukanlah empedu ikan itu kepada matanya. Obat itu akan memakan dahulu, lalu mengelupaskan bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya."
9 Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia kepadanya: "Setelah engkau kulihat, anakku, maka mulai sekarang aku dapat mati." Maka ia menangis.
10 Tobitpun berdiri dan meskipun kakinya tersandung namun ia keluar dari pintu pelataran rumah.
11 Tobia menghampirinya dengan empedu ikan itu di tangan lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya: "Tetapkan hati, pak!" Selanjutnya obat itu dikenakannya padanya dan dibiarkannya sebentar.
12 Lalu dengan kedua tangannya dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya.
13 Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya: "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!"
14 Ia menyambung pula: "Terpujilah Allah, terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para malaikat-Nya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan terpujilah hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kulihat anakku Tobia!"

Mazmur 146:2abc.7.8-9a.9bc-10 | R: 2a

Aku hendak memuliakan TUHAN

* 2abc Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku.

* 7 yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,

* 8 TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. 9a TUHAN menjaga orang-orang asing

* 9bc anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. 10 TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun!

Injil: Mrk 12:35-37
35 Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

Renungan

"Terpujilah Allah, terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para malaikat-Nya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan terpujilah hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya. "
(Tob 11:14)

Tetap Bersyukur
Teman-teman yang terkasih, apa kabar kalian? Masihkah kalian merasakan kasih Tuhan hari ini? Ataukah kalian sedang putus asa karena berbagai cobaan hidup? Memang ada banyak hal yang bisa membuat kita merasa putus asa. Mungkin karena kita merasa mengalami cobaan yang begitu berat lalu kita merasa Tuhan tidak lagi ada bersama dengan kita. Ketika kita merasa sedang mengalami pencobaan, kita harus percaya bahwa cobaan yang kita terima tidak mungkin tidak dapat teratasi. Cobaan yang kita terima bukan untuk menyiksa kita, tetapi untuk menguji sejauh mana kemantapan iman yang kita miliki itu. 

Dalam bacaan pertama, dikisahkan bagaimana Tobit mengalami cobaan, yakni dia harus mengalami kebutaan. Tetapi bukan karena Tuhan membenci Tobit. Tuhan tetap menyertai Tobit. Tuhan menyembuhkan mata Tobit melalui obat berupa empedu yang dibawa Tobia, anaknya. Dan setelah sembuh, apa yang dilakukan Tobit, dia bersyukur dan memuliakan Tuhan. 
Nah, teman-teman, kita  juga mungkin sedang merasa berada dalam posisi Tobit yang buta, kita sedang merasa menderita. Satu hal yang kita harus sadari, Tuhan tidak membenci kita. Tuhan sangat mengasihi kita. Derita yang kita alami itulah yang akan memurnikan iman kita. Andaikata Tobit tidak buta lalu disembuhkan, mungkin dia hanya merasa hidupnya datar dan biasa saja. Namun, setelah mengalami kebutaan lalu sembuh, saat itulah dia merasakan kasih Tuhan yang begitu nyata dalam hidupnya, sehingga dia sangat bersyukur dan memuliakan Tuhan. Kita pun demikian, jika hidup kita mulus saja, mungkin kita merasa kasih Tuhan yang kita terima itu biasa-biasa saja. Ketika kita merasakan kerikil-kerikil tajam dalam hidup kita dan kita bisa melaluinya pastilah kita akan merasakan betapa luar biasanya kasih Tuhan itu bagi kita. Tuhan senantiasa membantu kita dengan berbagai cara, bisa dengan cara yang begitu dahsyat hingga cara yang sederhana sehingga kita tidak menyadarinya. Tapi satu hal yang pasti, Tuhan senatiasa membantu dan menuntun kita menghadapi cobaan hidup kita. Dan satu hal teman-teman, karena kita telah dibantu oleh Tuhan, jangan lupa bersyukur dan memuji Tuhan, seperti halnya Tobit: "Terpujilah Allah, terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para malaikat-Nya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan terpujilah hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya." (lih. Tob 11:14)

[TW]