Jesus Our Yearning!

22 Juli 2015

Peringatan wajib St Maria Magdalena (P)

Bacaan I: Kid 3:1-4a
1 Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
2 Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
3 Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
4 Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia

Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9 | R: 2b

R Jiwaku haus akan Dikau, ya Allahku

* 2 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

* 3 Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. 4 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.

* 5 Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. 6 Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.

* 8 sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. 9 Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.

Injil: Yoh 20:1.11-18
1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Renungan

Meneladani Santa Maria Magdalena


Santa Maria Magdalena
Hari ini Gereja memperingati pesta santa Maria Magdalena. Kita mengenal Maria Magdalena melalui Injil. Maria Magdalena seorang yang amat cantik dan ia bangga akan kecantikannya itu. Akan tetapi perjumpaannya dengan Yesus, Maria merasakan penyesalan yang mendalam atas hidupnya yang jahat. Dikisahkan opada Injil Lukas, Maria Magdalena datang kepada Yesus dan menangis. Kemudian Ia membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan mengeringkan kaki Yesus dengan rambut yang panjang serta indah. Meminyaki kaki-Nya dengan minyak wangi yang mahal harganya. Semua orang heran melihat kejadian itu. Mereka melihat Yesus membiarkan diri-Nya disentuh oleh orang berdosa. Bagi orang Yahudi hal itu tidak lazim, karena pendosa seperti penyakit yang bisa menular kepada siapa saja. Jadi jika kita disentuh oleh orang berdosa maka orang yang tersentuh akan berdosa pula. Yesus tahu apa sebabnya dia datang. Yesus melihat hati Maria. Maria memohon pengampunan kepada Yesus. Oleh sebab itu Yesus berkata: “ Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.” Yesus berkata lagi : “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

Sejak saat itu, ia menjadi pengikut dan pelayan Yesus selama karya-Nya bersama para wanita yang juga disembuhkan Yesus dari kuasa Roh jahat. Maria dengan rendah hati melayani Yesus dan para rasul-Nya, bahkan setia mengikuti jalan salib Yesus bersama bunda Maria sampai di bawah kaki salib. Maria juga ada saat penguburan Yesus. Setelah tubuh Yesus dibaringkan dalam makam, pagi-pagi benar pergilah Maria Magdalena ke kubur melihat kubur kosong. Jenazah Yesus telah diambil, menurut Maria. Tetapi yang terjadi Yesus telah bangkit. Maria  tidak mengetahui hal itu. Justru ia larut dalam kepedihan yang mendalam. Rasa kepedihan dan kehilangan itu dilukiskan dalam Kitab Kidung Agung : “....... pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota: di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku ditemui peronda-peronda kota. “Apakah kamu melihat jantung hatiku?” (Kid.3:1-3). Kesedihan itu menghilang ketika Yesus menyapanya dengan menyebut nama Maria. Dengan menyebut nama Maria menunjukkan relasi yang mendalam dan cinta. Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita bahwa Maria Magdalena, seorang yang dulunya berdosa dan bertobat memiliki relasi yang mendalam. Hari ini kita diajak oleh Maria Magdalena untuk bangkit dari segala kelemahan dan dosa untuk menjalin relasi yang mendalam dan cinta dengan Yesus. Dengan begitu kita akan memperoleh keselamatan dan sukacita di dalam-Nya. 

Maria Magdalena telah menjadi kekasih jiwa Yesus, jantung hati-Nya. Maria Magdalena memperoleh belas kasihan dan pengampunan Tuhan. Dosanya yang begitu banyak telah memperoleh pengampunan akan menjadi besar sukacitanya. Tentunya, kita ingin memiliki relasi yang mendalam dengan Yesus Kristus. Oleh karena itu, marilah kita belajar dari Maria Magdalena yang tetap setia mengikuti Yesus apa pun keadaan yang terjadi. Dan berani datang kepada Yesus memohon pengampunan dosa dan bertobat. Yesus amat mencintai semua manusia termasuk para pendosa yang bertobat.

 Jadi hari ini melalui santa Maria Magdalena, Yesus menawarkan pertobatan dan mengajak kita untuk menjalin relasi yang mendalam dan cinta kepada-Nya. Tinggal kita yang menentukan apakah mau menerima ajakan Yesus atau tidak ? Amin....

[LTL]