Jesus Our Yearning!

8 Juli 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: Kej 41:55-57; 42:5-7a.17-24a
55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."
56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
5 Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan.
6 Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
7a Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka.
17 Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
18 Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.
19 Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu.
20 Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.
21 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
22 Lalu Ruben menjawab mereka: "Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita."
23 Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.
24a Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis.

Mazmur 33:2-3.10-11.18-19 | R: 22

Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

* 2 Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! 3 Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru; petiklah kecapi baik-baik dengan sorak-sorai!

* 10 TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; 11 tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.

* 18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, 19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Injil: Mat 10:1-7
1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

Renungan


“Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka

(Kej 42:7a)

Walking forward [sumber: http://benbriand.com/]
“Masa Lalu” - Pasti teman-teman langsung ingat dengan namanya “Sang Mantan”, kan? hahaha... Mungkin itu termasuk dalam kitab masa lalu teman-teman. Ada banyak hal yang termasuk dalam masa lalu dan kebanyakan orang mengartikan masa lalu tersebut secara negatif. Bisa jadi kali ya?
Tidak semua orang mempunyai masa lalu yang menggembirakan. Ada juga beberapa orang yang mempunyai masa lalu yang sangat pahit dan menyakitkan sehingga membuat orang tersebut ingin menguburnya dalam-dalam. Tapi siapa sangka kalau suatu saat masa lalu tersebut akan muncul kembali? Coba deh teman-teman renungkan, kira-kira bagaimana sikap teman-teman seandainya saja masa lalu tersebut datang menghampiri ketika teman-teman sudah berhasil bangkit dari keterpurukan tersebut? Marah, balas dendam, dan kembali sakit hati. Ketiga perasaan tersebut mungkin akan timbul sebagai reaksi ketika masa lalu tersebut datang kembali. Saya pun pernah merasakan hal seperti itu.
Dari bacaan pertama hari ini, teman-teman bisa lihat kalau Yusuf juga punya masa lalu yang sangat kelam. Teman-teman tau sendiri dulu dia dijual oleh saudara-saudaranya karena mereka iri dengan Yusuf. Mereka sudah menjadi orang dewasa, termasuk Yusuf sendiri yang ternyata menjadi tangan kanan raja Firaun untuk menangani gandum tersebut berdasarkan mimpi Yusuf tersebut. Yusuf saat itu menjadi pekerja yang sangat handal dan profesional dimana ia mengatur penjualan gandum tersebut secara merata kepada seluruh orang mesir dan berbagai penjuru dunia. Namun semua berubah ketika saudara-saudara Yusuf datang membeli gandum. Okay, Kita kembali ke persoalan Masa Lalu. Yusuf langsung mengenal mereka namun untungnya mereka tidak mengenal Yusuf. Jadi, Yusuf berpura-pura menjadi orang asing terhadap mereka (ada unsur acting-nya juga toh.. hehehe). Sakit Hati? Pasti. Hati Yusuf pasti teriris lagi ketika ia mengingat kejadian yang dulu dia alami. Tapi apakah ia menyimpan dendam kepada mereka? TIDAK! Lihat saja, ia tetap bekerja secara profesional dan tetap mengasihi mereka dengan memberikan gandum kepada mereka sama seperti yang lain. Dan dari kesempatan inilah, Yusuf melakukan berbagai cara untuk memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya bahwa Yusuf masih hidup dan tetap mengasihi saudara-saudaranya.
Dari hasil permenungan saya dari bacaan hari ini, Tuhan mengajarkan kita dua hal: Pertama, kita harus tetap profesional dalam melakukan sebuah pekerjaan. Jangan karena orang tersebut pernah membuat kita sakit hati lalu kita pun bersikap demikian dalam sebuah pekerjaan. Kedua, yaitu mengampuni. Secara jelas, Tuhan mengajak kita agar mengampuni dan memaafkan orang yang telah menyakiti hati kita di masa lampau. Kita tidak bisa pungkiri kalau masa lalu tersebut bisa saja datang secara tiba-tiba, apalagi jika sudah bangkit dari kekelaman tersebut. Masa lalu tetaplah masa lalu dan jangan bawa masa lalu tersebut ke dalam cita-cita kalian. Ingat, orang mampu memaafkan adalah orang yang mempunyai hati yang besar!


Tetap semangat ya! Tuhan Yesus Memberkati.

[BRNDT]