Jesus Our Yearning!

24 Januari 2015

Peringatan wajib St. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja (P)
Hari ketujuh Pekan Doa Sedunia

Bacaan I: Ibrani 9:2-3, 11-14
2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, — artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, —
12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Injil: Markus 3:20-21
20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

RENUNGAN
Santo Fransiskus dari Sales
Hari ini adalah peringatan wajib St. Fransiskus dari Sales, Uskup Jenewa, Pujangga Gereja, dan pelindung pers Katolik sedunia. Dia adalah orang yang sangat cerdas di universitasnya dan lulus dengan nilai yang gemilang. Namun karena panggilan Tuhan yang semakin kuat, ia memutuskan untuk meninggalkan segala tawaran pekerjaan yang lebih menggiurkan kemudian menjadi Imam, meskipun ayahnya sempat tidak setuju dengan keinginannya. Ia mulai melanjutkan studi di Collège de Clermon yang dijalankan oleh para Yesuit. Dan seperti biasa, ia mendapatkan hasil yang memuaskan. Fransiskus kemudian ditahbiskan menjadi seorang Imam pada akhir tahun 1593 dan ia mulai berkarya di daerah Jenewa yang masih menganut Protestan Kalvinis. Berkat kegigihan dan rahmat Tuhan yang menyertainya, akhirnya ia mampu mempertobatkan mereka dan kembali ke ajaran Katolik. Fransiskus dikenal sebagai imam yang sabar dan saleh, bahkan sikap tersebut masih melekat dalam dirinya ketika sudah menjadi Uskup. Fransiskus juga dikenal akan buku-buku yang ditulisnya dan oleh sebab itu, pada tahun 1923 Fransiskus diangkat menjadi Orang Kudus oleh paus Pius XI sekaligus menjadi pelindung pers Katolik dan para penulis Katolik. Selain karena kesalehannya, Ia pun memiliki devosi mendalam kepada Hati Yesus yang Mahakudus, yang melambangkan kasih Kristus yang menebus dosa manusia. Dengan semangat pelayanannya yang membara itulah, selama masa hidupnya, Fransiskus telah mendirikan sejumlah sekolah serta Ordo Visitasi (tarekat Suster-suster Salesian) yang ia dirikan bersama seorang biarawati, Sr. Jeanne-Francoise de Chantal.
Nah, dari kisah tadi, saya dapat simpulkan kalau Yesus sang Imam Besar telah hadir dalam diri kita masing-masing, Yesus mau berdoa pada kita agar semua mau mendengarkan panggilan-Nya, seperti ajaran Yesus sendiri untuk mencari murid-murid-Nya. Janganlah takut untuk mengakui kesalahan teman-teman, karena Yesus sendiri sudah melunasinya dulu dengan penderitaan yang sangat berat. Yesus telah diberi tugas untuk mau memberi obat dan menyembuhkan orang lain.
So, jadilah orang yang siap diutus Yesus, dan wartakanlah Kerajaan Allah di daerah di mana Injil belum dihidupi dan biarkanlah Roh Kudus Tuhan turun atas teman-teman semua.
Good Morning and God Bless You!

[BRNDT]