4 Januari 2015
HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN (P)
Hari Anak Misioner Sedunia
Hari Anak Misioner Sedunia
Bacaan I: Yesaya 60:1-6
1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
Bacaan II: Efesus 3:2-3, 5-6
2 — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
2 — memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Injil: Matius 2:1-12
1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
7 Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak.
8 Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia."
9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
RENUNGAN
Hai teman-teman, pernahkah kalian melihat bintang-bintang di malam hari? Apa yang kalian rasakan pada saat itu? Indah, bukan?
Hai teman-teman, pernahkah kalian melihat bintang-bintang di malam hari? Apa yang kalian rasakan pada saat itu? Indah, bukan?
Yups, saya yakin kita semua pasti pernah melihat bintang di langit malam. Sebagian orang merasa terpesona menyaksikan keindahannya, sehingga terbukti ada begitu banyak puisi dan lagu tercipta yang memakai kata "bintang" di dalamnya. Sedangkan sebagian lainnya menganggap bintang hanya sebagai benda langit biasa tanpa ada yang spesial, entah karena sudah sering melihatnya atau pun karena mereka lebih tertarik pada hal-hal lain. Namun satu hal yang pasti, ternyata ada fungsi bintang yang jarang diketahui orang sampai saat ini, yaitu: sebagai pedoman atau penunjuk arah. Meskipun cahaya bintang-bintang hanya kecil saja di tengah kegelapan malam, namun cahaya itu sudah cukup untuk menuntun para pelaut dan pengembara selama berabad-abad untuk tiba di tempat yang mereka tuju.
Dalam Injil hari ini, diceritakan bagaimana perjalanan orang-orang Majus menuju kandang Betlehem untuk berjumpa dengan bayi Yesus, menyembah Dia serta memberikan persembahan berupa emas, kemenyan dan mur. Perjalanan yang amat panjang itu berhasil mereka lalui, karena mereka setia mengikuti sebuah bintang istimewa yang merupakan gambaran terang Allah bagi dunia, yang membantu manusia untuk berjalan di jalan yang benar. Memang sih, tidak selamanya perjalanan orang-orang Majus itu jelas dan pasti. Sebab Injil juga menceritakan kepada kita bahwa mereka pun sempat kehilangan arah, tidak dapat melihat bintang itu lagi, yaitu ketika mereka tiba di Yerusalem, khususnya di istana Raja Herodes. Kiranya keadaan itu merupakan gambaran bahwa Raja Herodes dan seluruh Yerusalem dipenuh oleh kegelapan akibat sifat iri hati, takut serta curiga yang mewarnai hati mereka. Bahkan Herodes menganggap bayi Yesus adalah saingannya dalam hal kekuasaan.
Namun orang-orang Majus ternyata mampu mengatasi kegelapan yang berbahaya itu, karena mereka percaya akan isi Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Juru Selamat akan lahir di Betlehem. Mereka pun kemudian memutuskan pergi ke Betlehem, dan Injil memberitahu kita bahwa mereka sangat bersukacita ketika mereka melihat bintang itu lagi (Mat 2:10). Pencarian panjang mereka mencapai titik akhir, ketika mereka berjumpa dengan bayi Yesus dan Bunda Maria. Tanpa ragu-ragu mereka segera memberikan persembahan untuk Anak itu berupa emas, kemenyan dan mur; ketiganya merupakan persembahan amat berharga yang pantas untuk seorang raja pada masa itu.
Guys, hari ini kita merayakan Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Maksudnya adalah, kelahiran Tuhan Yesus itu dinyatakan kepada seluruh bangsa, yang diwakili para Majus tadi. Jadi Tuhan Yesus lahir bukan hanya untuk orang-orang sebangsa-Nya, tapi untuk semua orang, termasuk kita yang tinggal di Indonesia ini. Inilah karya nyata Allah yang luar biasa. Walaupun nampak sederhana dan tersembunyi, namun tetap memperlihatkan kemuliaan dan keagungannya. Walaupun Yesus lahir di kandang yang sunyi, namun diiringi oleh paduan suara malaikat surgawi; walaupun lahir di malam gelap, namun diterangi cahaya bintang istimewa yang amat terang. Walaupun pada awalnya hanya sejumlah gembala setempat yang datang menyembah-Nya, namun kemudian para orang majus dari bangsa-bangsa lain pun datang dan memberi penghormatan kepada-Nya.
Maka teman-teman, perayaan Epifani hari ini mengajak kita untuk merenung sejenak: Apakah hidup kita juga telah menampakkan Terang Tuhan dan menyatakan kemuliaan-Nya? Sebab bisa saja, kita sudah sekian lama menjadi orang Katolik, bahkan sejak lahir, dan setiap tahun merayakan Natal, namun hidup kita belum sungguh-sungguh menampakkan Terang Tuhan itu. Kita masih jatuh bangun untuk mengalahkan kegelapan dalam jiwa kita, yaitu segala bentuk kelemahan dan kecenderungan kita untuk berbuat dosa. Oleh sebab itu, marilah kita isi masa muda kita dengan belajar dari orang-orang Majus; mengangkat pandangan kita ke arah Tuhan Yesus, sang Bintang Terang, dan membiarkan Dia menuntun langkah kita setiap hari.
Have a blessed Sunday!
[Wsn]
Namun orang-orang Majus ternyata mampu mengatasi kegelapan yang berbahaya itu, karena mereka percaya akan isi Kitab Suci yang menunjukkan bahwa Juru Selamat akan lahir di Betlehem. Mereka pun kemudian memutuskan pergi ke Betlehem, dan Injil memberitahu kita bahwa mereka sangat bersukacita ketika mereka melihat bintang itu lagi (Mat 2:10). Pencarian panjang mereka mencapai titik akhir, ketika mereka berjumpa dengan bayi Yesus dan Bunda Maria. Tanpa ragu-ragu mereka segera memberikan persembahan untuk Anak itu berupa emas, kemenyan dan mur; ketiganya merupakan persembahan amat berharga yang pantas untuk seorang raja pada masa itu.
Guys, hari ini kita merayakan Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Maksudnya adalah, kelahiran Tuhan Yesus itu dinyatakan kepada seluruh bangsa, yang diwakili para Majus tadi. Jadi Tuhan Yesus lahir bukan hanya untuk orang-orang sebangsa-Nya, tapi untuk semua orang, termasuk kita yang tinggal di Indonesia ini. Inilah karya nyata Allah yang luar biasa. Walaupun nampak sederhana dan tersembunyi, namun tetap memperlihatkan kemuliaan dan keagungannya. Walaupun Yesus lahir di kandang yang sunyi, namun diiringi oleh paduan suara malaikat surgawi; walaupun lahir di malam gelap, namun diterangi cahaya bintang istimewa yang amat terang. Walaupun pada awalnya hanya sejumlah gembala setempat yang datang menyembah-Nya, namun kemudian para orang majus dari bangsa-bangsa lain pun datang dan memberi penghormatan kepada-Nya.
Maka teman-teman, perayaan Epifani hari ini mengajak kita untuk merenung sejenak: Apakah hidup kita juga telah menampakkan Terang Tuhan dan menyatakan kemuliaan-Nya? Sebab bisa saja, kita sudah sekian lama menjadi orang Katolik, bahkan sejak lahir, dan setiap tahun merayakan Natal, namun hidup kita belum sungguh-sungguh menampakkan Terang Tuhan itu. Kita masih jatuh bangun untuk mengalahkan kegelapan dalam jiwa kita, yaitu segala bentuk kelemahan dan kecenderungan kita untuk berbuat dosa. Oleh sebab itu, marilah kita isi masa muda kita dengan belajar dari orang-orang Majus; mengangkat pandangan kita ke arah Tuhan Yesus, sang Bintang Terang, dan membiarkan Dia menuntun langkah kita setiap hari.
Have a blessed Sunday!
[Wsn]