Jesus Our Yearning!

26 Januari 2015

Peringatan wajib St. Timotius dan St. Titus, Uskup (P)

Bacaan I: Ibrani 9:15, 24-28
15 Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.
24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. 

Injil: Markus 3:22-30
22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan."
23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan,
25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya.
27 Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."
30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.

RENUNGAN
Jangan Iri
Teman-teman, coba ingat kembali, pernah tidak kalian merasa tersaingi oleh teman kalian? Mungkin kalian berpikir dalam hati, teman saya lebih ganteng atau lebih cantik. Atau kalian merasa teman kalian lebih terkenal, lebih pintar, atau memiliki lebih banyak keunggulan? Sadar atau tidak teman-teman, jika kita sudah menganggap teman kita sebagai saingan, percayalah, kita pasti akan membencinya. Nah, kalau kita sudah membenci teman kita, kita pasti berusaha untuk menjatuhkannya. Yah, kita bisa menggunakan segala cara untuk menjatuhkan teman kita, salah satunya kita menjatuhkan tuduhan yang bukan-bukan kepada teman kita itu. Di hadapan orang lain kita berusaha menjelek-jelekkan dia padahal teman kita tidak seperti itu. Lalu, kalaupun kita berhasil membuat teman kita jatuh, apakah kita merasa diuntungkan? Tidak. Toh kita tidak menjadi lebih ganteng, atau lebih cantik, atau lebih pintar. Singkatnya, kelebihan teman kita itu tidak akan berpindah ke kita. Malahan tuduhan-tuduhan tadi itu akan membuat teman kita semakin kuat dan sabar! Nah, daripada membenci teman yang punya keunggulan dari kita, mendingan kita bersahabat dengannya. Dengan bersahabat dengannya, dia pasti tidak akan ragu mengajari kita sehingga kita bisa lebih pintar, atau memberikan solusi sehingga kita juga bisa tampil lebih keren atau singkatnya teman kita pasti akan membagi keunggulannya kepada kita.
Yesus pernah mengalami hal serupa. Kita tahu Yesus lebih populer, punya lebih banyak pengikut, dan lebih dicintai banyak orang dibandingkan dengan ahli-ahli Taurat. Akibatnya ahli-ahli Taurat menjadi iri dan benci kepada Yesus. Mereka menganggap Yesus sebagai saingan, tetapi Yesus tidak pernah menganggap mereka sebagai saingan. Mereka sudah berusaha mencari cara untuk menjatuhkan-Nya, salah satunya dengan menuduh Yesus bahwa Ia juga kerasukan roh jahat. Namun, tuduhan itu tentu dapat dibantahkan oleh Yesus karena tuduhan itu tidak benar. Yesus berkata kepada orang Farisi itu bahwa orang yang menghujat Roh Kudus akan tidak diampuni selama-lamanya karena mereka telah melakukan dosa kekal (lih Mrk 3:29).
Teman-teman, semoga kita tidak mencontoh sikap ahli-ahli Taurat tadi dengan menjadi pribadi yang selalu berpikir positif dan tidak menganggap orang lain sebagai saingan.
Have a Blessed Monday!

[TW]