Jesus Our Yearning!

31 Agustus 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: 1Tes 4:13-17a
13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
17a sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.

Mazmur 96:1.3.4-5.11-12.13 | R: 13
R Tuhan datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

* 1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!

* 3 Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

* 4 Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. 5 Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

* 11 Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, 12 biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai

* 13 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Injil: Luk 4:16-30
16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan
Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Luk 4:24
Joyers, pernah tidak mendengar seseorang berkata, “yaelah. di tempat asal kamu aja gagal, gimana mau berhasil di sini?” Orang yang berkata seperti itu berpikir bahwa segala sesuatu yang berhasil harus dimulai dari kampung halaman kita. Apakah benar demikian? Saya sendiri sebenarnya masih berusaha mencerna isi perjanjian baru yang dibacakan hari ini. Memikirkan apa yang dikatakan Yesus dan bagaimana realita yang seringkali terjadi.
Kembali pada pertanyaan, “apakah segala sesuatu harus berhasil di tempat asal kita dulu?”. Menurut saya, tidak. Pernah tidak Joyers lebih mudah memberikan saran kepada orang lain mengenai masalah keluarga, percintaan atau persahabatan mereka? Anggap saja, mereka berhasil melakukan saran kita. Masalah mereka teratasi. Namun ketika masalah itu menimpa kita, saran yang sama tidak membuahkan hasil yang maksimal. Apakah itu salah? Tidak, karena bisa saja kita perlu treatment yang berbeda. Kita pun tidak perlu menyesali diri sendiri karena lebih mampu membantu orang lain mengatasi masalahnya daripada mengatasi masalah pribadi. Setidaknya, hal yang bisa kita syukuri di sini adalah kita berguna bagi orang lain.
Kesuksesan, sebut saja upaya mencapai cita-cita, tidak mesti selalu kita lakukan di kampung halaman. Mungkin berkembang di kampung halaman menjadi hal yang sulit, karena kita terus-terusan diremehkan oleh para tetangga. Mungkin mereka menganggap impian kita mustahil atau pribadi kita yang tidak kompeten. Di saat yang sama, kampung halaman adalah tempat kita menjalani aktivitas sehari-hari. Kita sudah sangat nyaman tinggal di situ dan enggan ke mana-mana lagi. Inilah zona nyaman kita. Namun, Joyers, kita punya cita-cita untuk dicapai..dan apabila orang sekitar kurang mendukung, berarti kita perlu pindah ke tempat yang lebih menghargai usaha kita.
Yesus sendiri mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” Maka bila kita bergerak ke wilayah yang berbeda, itu tak masalah selama apa yang kita lakukan senantiasa seturut kehendak Tuhan.
Selamat menjalani akhir Agustus dengan bahagia, Joyers!
(LJB)

30 Agustus 2015


Hari Minggu Biasa XXII (H)

Bacaan I: Ul 4:1-2.6-8

1 "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

Mazmur 15:2-3a.3cd-4ab.5 | R: 1a

R TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?


* 2 Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, 3a yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, 


* 3cd yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; 4ab yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN;


* 5 yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.


Bacaan II: Yak 1:17-18.21b-22.27
17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
21b terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Injil: Mrk 7:1-8.14-15.21-23
1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.
2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;
4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.
15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."
21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Renungan
”Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya menjadi pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (bdk Yak 1 : 22).

Happy Sunday Guys.
Bacaan hari ini menceritakan kepada kita tentang, sebuah hal yang menarik untuk kita cermati bersama dimana menceritakan tentang mewartakan, melaksanakan, dan menghidupi Sabda Tuhan.Contoh konkretnya ialah misalnya ambil bagian dalam sebuah organisasi Gereja misalya : OMK, Paduan Suara, PPA, dan masih banyak lagi.Tergantung kita yang mana kita inginkan.
Saat ini saya sedang mengikuti sebuah Paduan Suara di sebuah Paroki, dan saya begitu antusias dan semangat saat latihan dan juga saat tampil di gereja karena saya sangat suka memuji Tuhan lewat lantunan suara.Fungsinya ialah membangkitkan iman para pendengar dan teristimewa memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Jadi saya mengajak kaum muda sekalian untuk marilah kita untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan menggereja di mana kita berada.”Tetai hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya menjadi pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (bdk Yak 1 : 22).
Refleksi kita ialah Marilah kita mengamalkan Sabda Tuhan dalam dalam kehidupan kita dan dalam kehidupan sehari terlebih mengamalkan dan menghayati Sabda Tuhan dan ikut aktif dalam kehidupan menggereja.
(PKMK)


29 Agustus 2015

Peringatan wajib Wafatnya St Yohanes Pembaptis, Martir (M)

Bacaan I: Yer 1:17-19
17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!
18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Mazmur 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17 | R: 15a

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.

* 1 Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. 2 Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

* 3 Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. 4a Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

* 5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH. 6ab Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

* 15ab mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari.

* 17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib

Injil: Mrk 6:17-29
17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.

Renungan


“Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”
(Yer. 1:19)

Tantangan dan Kesulitan
Adakah dari antara kita yang tidak pernah menghadapi tantangan atau mengalami kesulitan dalam hidup? Saya yakin pasti kita semua pernah mengalami hal itu. Apakah Anda berhasil menghadapinya? Ataukah Anda mundur tanpa usaha sedikit pun? Bagaimana caranya Anda melewati itu semua?
Teman-teman terkasih, Kitab Yeremia hari ini, pada intinya menegaskan bahwa dalam kondisi apapun, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, meskipun kita dalam keadaan yang sangat menderita. Ketika kita mengalami suatu kesulitan, terkadang kita merasa bahwa Tuhan tidak berada di pihak kita. Terkadang kita berpikir bahwa Tuhan itu tidak adil. Itu semua tidak tepat, kawan! Justru sebaliknya. Ketika kita mengalami suatu kesulitan, jangan kita menjadi goyah. Kita harus melawan itu semua karena kita tidak sendiri. Tuhan pasti akan menolong kita. Selagi kita tetap setia untuk menjadi pengikut-Nya, kita tidak akan kalah dalam menghadapi apapun.
Sobat Kristus, menjadi orang muda Katolik yang beriman juga ada tantangannya. Mungkin kita menjadi takut mengatakan kebenaran, takut dikucilkan, dan lain sebagainya. Jika kita masih “takut ini dan takut itu”, maka kita salah besar! Sebagai orang muda Katolik yang beriman, kita harus berani menjadi terang bagi orang lain, sekalipun kita harus dikucilkan, bahkan mati oleh karena membela kebenaran atau menegur yang salah, seperti Yohanes Pembaptis yang dipenggal kepalanya karena menegur Herodes yang mengambil istri Filipus, saudaranya. Saya mengajak teman-teman untuk berani menegur yang salah dengan alasan yang jelas, tidak hanya asal menegur, sebagaimana kita peringati hari ini wafat Yohanes Pembaptis yang kehilangan nyawa karena menegur Herodes.  Perbuatan baik mungkin memang sulit untuk dilakukan. Ada-ada saja hambatan yang menghalangi kita untuk berbuat baik. Akan tetapi, sesulit apapun tantangan dan kesulitan yang kita hadapi, kita pasti menang karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan akan menjadi penolong sejati dalam kehidupan kita.
Bapa kami di dalam surga, sulit bagi kami untuk menegor kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kami. Mampukanlah kami untuk melakukan hal-hal yang baik, agar surga-Mu dapat kami rasakan di dunia ini. Amin.


[BCO]

28 Agustus 2015

Peringatan wajib St Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja (P)

Bacaan I: 1Tes 4:1-8
1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.
2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Mazmur 97:1-2b.5-6.10.11-12 | R: 12a

R Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar

* 1 TUHAN adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! 2b Awan dan kekelaman ada sekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

* 5 Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan TUHAN, di hadapan Tuhan seluruh bumi. 6 Langit memberitakan keadilan-Nya, dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

* 10 Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
* 11 Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. 12 Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Injil: Mat 25:1-13
1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Renungan
“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
(Mat 25:13)


Selamat mengawali hari baru guys…
    Bacaan injil hari ini tidak lagi asing di telinga kita. Tema perumpaannya tentang 5 gadis bijaksana atau 5 gadis bodoh. Masuk dalam kategori manakah anda? Gadis-gadis bijaksana atau gadis-gadis bodoh. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mampu bisa mempersiapkan segala sesuatunya entah untuk hari ini atau akan datang. Hal yang perlu kita selalu ingat hidup kita ini tidak ada yang pasti kecuali kembali kepada sang Pencipta. Saya dan anda tidak tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Langkah yang harus kita tempuh adalah mampu berjaga-jaga seperti injil hari agar tidak terjadi seperti gadis-gadis yang bodoh. Untuk lebih mendalaminya saya akan berbagi kisah hidup seseorang. Kisah hidup orang ini sedang berada dimasa keemasan ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 1920-an. Ia mendapat cukup banyak uang dan berhasil mencairkan sebelum tahun kelesuan ekonomi. Sebagai seorang jutawan ia berpikir,”Mengapa aku harus hidup di Amerika?Adakah tempat lain di dunia tempat aku bisa hidup, yang cuacanya lebih baik, lebih aman dan lebih membahagiakan?” Maka ia pergi ke perpustakaan setempat dan mencari buku-buku. Dengan mengerahkan kecerdasannya, ia berusaha mencari tempat yang yang sempurna dimana ia bisa pensiun dan menikmati sisa hidupnya dengan kekayaan yang berlimpah. Ia bisa pergi ke mana saja yang ia kehendaki dengan uang yang begitu banyak. Lalu, ia memutuskan untuk pergi sebuah pulau tropis dengan iklim sempurna bernama Guadalcanal. Bagi yang tahu soal sejarah, Pulau tersebut terkenal dengan lokasi dua pertempuran utama dalam Perang Dunia Kedua. Yang pertama adalah ketika pulau itu direbut oleh pasukan Kekaisaran Jepang, dan kemudian direbut Amerika. Terjadi dua pertempuran yang dahsyat di sana. Jadi ada pria yang menimbun kekayaanya dan berkata, “Aku akan pensiun ke Guadalcanal!” Ia pikir ia akan damai di sana selama-lamanya. Lihat apa yang terjadi, ia terlibat dalam dua pertempuran besar. Ia memang selamat dan bisa menuturkan kisah ini, akan tetapi itu bukanlah tempat aman sesuai yang diidam-idamkannya.

    Itulah ketidakpastian. Kita hanya mampu memprediksi tetapi tidak satupun dari kita yang tahu jawaban pastiNya. Terkadang dalam hidup begitu mengejutkan, mengecewakan, menyenangkan dll. Untuk itu kita diharapkan mampu berjaga-jaga dalam situasi apa pun, kita harus selalu siap menghadapi kenyataan hidup di depan mata kita. Ingatlah satu hal Tuhan takkan pernah melepaskan tangannya untuk menuntun dan menolong kita, kecuali kita sendiri yang melepaskannya.
Bapa, mampukan kami untuk selalu berjaga-jaga dalam situasi apa pun sehingga bila saatnya tiba kami siap. Amin

(DRL)

27 Agustus 2015

Peringatan wajib St Monika (P)

Bacaan I: 1Tes 3:7-13
7 maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu.
8 Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.
9 Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
10 Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
11 Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu.
12 Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Mazmur 90:3-4.12-13.14.17 |   

Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita

* 3 Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" 4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

* 12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 13 Kembalilah, ya TUHAN -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

* 14 Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

* 17 Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Injil: Luk 7:11-17
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya."
17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Renungan


"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah !"

Selamat pagi ! Selamat mempersiapkan diri untuk hari ini, ku titipkan salam dan doa agar hari ini berjalan dengan baik.
Teman-teman terkasih, Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus yang mengadakan mukjizat di kota Nain, pada seorang anak muda, anak tunggal dari seorang janda di kota itu.
Dikatakan bahwa, ... Dan ketika Tuhan melihat janda itu, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya : "Jangan menangis!". Lalu muncul pertanyaan, mengapa Yesus memilih menghidupkan kembali si anak dari janda itu, padahal mungkin saja ada juga orang lain yang meninggal pada saat itu, yang kaya raya dan populer mungkin, yang bisa menjadikan Yesus sebagai artis di Nain dan bahkan Yerusalem? Bingung kan?
Teman-teman yang terkasih, sejauh yang bisa saya refleksikan dari bacaan pada pagi hari ini, kisah diatas merupakan potret kehidupan yang sekiranya ada pada diri kita semua, khususnya pada diri anak-anak muda zaman ini. Tidakkah kalian berpikir bahwa kita pada saat ini sedang dalam kondisi "mati?". Anggap saja si janda itu keluarga kita, Gereja, sahabat, lingkungan atau apa sajalah yang dekat dengan diri kita masing-masing. Dan diri kita yang telah "mati". Mati disini bukan berarti meninggal, tapi mati dalam artian putus hubungan/lost connection dengan orang-orang di sekitar kita. Orang yang meninggal juga begitu kan? Biar bagaimanapun cara kita berkomunikasi, mereka takkan merespon balik. Nah, kondisi inilah yang sekiranya banyak terjadi di zaman ini.
Contohnya, karena adanya pengaruh budaya barat, mayoritas orang akhirnya hanya mementingkan diri sendiri, hidup terfokus hanya pada pemenuhan materi saja. Adanya handphone dan gadget, tidak bisa dipungkiri bahwa hp atau gadget sekarang ini sudah menjadi barang primer (utama/sangat diperlukan), tapi sadarkah teman-teman kalo hp atau gadget itu juga salah satu penghalang hubungan? Coba bandingkan kehidupan kita di awal tahun 2000an dimana hp masih jarang dengan tahun sekarang ini, saat anak kecil sudah sibuk dengan game onlinenya, tidak ada lagi interaksi yang terjadi diantara mereka, tidak ada lagi anak-anak kecil yang berlari kesana kemari, main layangan dan permainan tradisional tiap sore hingga malam menjelang. Sadarkah kita bahwa hp atau gadget menjadi barrier/dinding penghalang/sekat diantara kita semua. 
Tak dapat dipungkiri juga, gadget menjadikan kita putus hubungan dengan Tuhan. Kita menjadi malas ke gereja, kita lebih mementingkan diri dengan main game, nonton tv, atau chattingan, apalagi yang sedang dalam proses pdkt. Semua hal ini menjadikan kita tidak peduli lagi dengan kehidupan rohani kita. Untuk itu, Tuhan datang menyapa kita lewat Injil pada hari ini, sama seperti Tuhan yang datang membangunkan anak si janda itu. Tuhan ingin membangunkan kita dari keadaan "mati" kita, Dia ingin kita hidup kembali dengan penuh sukacita dan pengharapan, sama seperti si janda yang begitu bersukacita ketika anak tunggalnya hidup kembali. Tuhan ingin kita menjadi garam dan terang dalam keluarga, sahabat dan lingkungan sekitar kita. Membuat kita semua menjadi anak muda yang tidak hanya memiliki hubungan yang akrab dengan sesama tetapi juga memiliki hubungan atau cinta yang mendalam kepada Tuhan dan Gereja.

Maka dari itu, Aku berkata kepadamu, "Hai anak muda bangkitlah !"
Jadilah pribadi yang baru di dalam Kristus.

Selamat menjalani hari ini. GBU



(AS)

26 Agustus 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: 1Tes 2:9-13
9 Sebab kamu masih ingat, saudara-saudara, akan usaha dan jerih lelah kami. Sementara kami bekerja siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun juga di antara kamu, kami memberitakan Injil Allah kepada kamu.
10 Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya.
11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
12 dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.
13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Mazmur 139:7-8.9-10.11-12ab | R: 1a 

R TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku

* 7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.

* 9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

* 11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," 12ab maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang.

Injil: Mat 23:27-32
27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
32 Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

Renungan
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Matius 23:31
Syalom, Joyers! Pada bacaan injil hari ini, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mengapa? karena mereka tidak menyelaraskan perkataan dengan perbuatan. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Apa yang diperbuat oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi semata-mata untuk dilihat orang. Mereka 'haus' akan penghormatan. Oleh karena itu, Yesus meminta kita untuk menuruti apa yang mereka katakan, bukan apa yang mereka lakukan.
Hari ini, saya ingin mengajak Joyers untuk merenung, bagaimanakah sikap kita selama ini? Apakah kelakukan ahli-ahli Tauran dan orang-orang Farisi tersebut masih bertunas dalam diri kita? Sudahkah kita berusaha melepas kelakukan itu? Atau malah sebaliknya, kita memelihara kebiasaan-kebiasaan buruk seperti yang dilakukan orang Farisi hingga bermekaran dalam hidup kita?
Kebiasaan yang saya maksud adalah kebiasaan menjadi orang yang munafik. Contoh kecilnya adalah, sebagai siswa kita tahu bahwa membuang sampah sembarangan adalah perlakukan yang tidak benar. Bahkan dengan lantang saat presentasi di sekolah, kita menyampaikan, "Jagalah kebersihan! Jangan membuang sampah sembarangan!" Tapi apa yang kita sampaikan itu benar-benar kita laksanakan? Jika kita masih membuang tisu atau bungkus snack sembunyi-sembunyi di jalan tol, di atas angkot, maupun di pinggir jalan, maka itu berarti kita masih munafik untuk hal-hal kecil.
Kebiasan tidak baik lainnya adalah kebiasaan 'cuci tangan'. Yang saya maksud bukanlah cuci tangan yang diartikan secara harafiah, melainkan 'Cuci Tangan' yang berarti melakukan kesalahan tanpa ingin dipersalahkan. Kebiasaan tidak bertanggungjawab. Ibaratnya kita mengotori lantai rumah dengan lumpur sehingga membuat orang serumah marah, tetapi kita malah berpura-pura tidak mengetahui kejadiaan tersebut. Sebelum dituduh, kita mencuci tangan kita hingga bersih sehingga penghuni rumah tidak memiliki bukti. Lebih buruknya, kita malah menuduh adik kita pelakunya. Inilah kebiasaan 'Cuci Tangan'.
Pada bacaan injil hari ini juga sempat diungkit bagaimana ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melakukan politik 'Cuci Tangan'. Mereka membangun makam nabi dan memperindah tugu orang saleh dan berkata, "Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu." Padahal, dengan berkata demikian, mereka mengakui bahwa mereka adalah keturunan pembunuh nabi-nabi.
Semoga Bapa di Sorga selalu menyucikan hati kita dan senantiasa membantu kita agar perkataan dan perbuatan kita selaras dan sesuai dengan kehendak-Nya.
Amin
(LJB)

25 Agustus 2015



Hari Biasa (H)

Bacaan I: 1Tes 2:1-8
1 Kamu sendiri pun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
5 Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi --
6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.

Mazmur 139: 1-3.4-6 | R:1a

R TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku 

* 1 TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku 2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

* 4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. 5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. 6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Injil: Mat 23:23-26
23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.

Renungan

"Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih." (Mat 23:26)


Hallo sahabat JOY!
Apakah kita semua berusaha untuk menampilkan yang terbaik di hadapan orang? Banyak dari kita pasti akan menjawab: IYA. Contoh konkretnya, kita pasti berusaha menggunakan pakaian yang paling baik saat pergi ke pesta, kita berusaha bertutur kata yang paling sopan dengan orang terpandang, dan sebagainya. Harapan kita, itu semua akan membawa kesan yang baik.
Bukan hanya kita di zaman ini yang seperti itu. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi di zaman Tuhan Yesus pun demikian. Mereka selalu berusaha mendapat kesan yang baik dari masyarakat. Caranya dengan menaati semua hukum Taurat. Tapi sayangnya, demi menaati hukum Taurat itu mereka menomorduakan keadilan, belas kasih, dan kesetiaan.

Sahabat JOY! Tuhan Yesus sebenarnya tidak mengecam perbuatan mereka yang melaksanakan hukun Taurat, seperti membayar persepuluhan. Yang dikecam oleh Tuhan Yesus ketika mereka melupakan keadilan dan belas kasih dalam melaksanakan hukum Taurat. Mereka membersihkan cawan dan pinggan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan (bdk.Mat 23:25). Kemunafikan inilah yang ditentang oleh Tuhan Yesus. Bagi Tuhan Yesus yang terpenting bukanlah sisi luarnya atau penampilan fisik. Sisi dalamlah yang lebih penting, yakni hati yang baik. Kata Tuhan, "Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih" (Mat 23:26).

Sahabat JOY! Seperti kata Tuhan Yesus, marilah mulai saat ini kita memiliki hati yang baik. Orang lain menilai kita bukan dari pakaian kita yang baik ataupun tampilan fisik kita yang baik. Orang akan menilai kita dari hati kita. Berusaha untuk tampil baik secara fisik itu tidak salah, tapi bukan itu yang utama. Hati yang utama. Jika kita memiliki hati yang baik, semuanya akan menjadi baik.
[TW]



24 Agustus 2015

Pesta St Bartolomeus, Rasul (M)

Bacaan I: Why 21:9b-14
9b Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Mazmur 145:10-11.12-13ab.17-18 | R: lih. 12

Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.

* 10 Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. 11 Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu,

* 12 untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. 13ab Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.

* 17 TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. 18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Injil: Yoh 1:45-51
45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Renungan


"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
(Yoh 1:47b)

Smile Always!
“Orang yang jujur dan punya hati yang tulus pasti disenangi oleh banyak orang” – Hmmm, saya rasa pernyataan tersebut tak perlu diragukan lagi kebenarannya. Kita saja pasti menyukai teman yang punya hati yang tulus dan jujur kepada yang lain. Coba saja teman-teman lihat orang lain di sekitar kita. Ada beberapa diantara teman kita yang punya sikap jujur, baik, dan punya hati tulus. Tak jarang, mereka punya banyak teman karena semua senang berteman dengannya, bahkan ada banyak yang tertarik atau jatuh hati dengan dirinya (hmmm, boleh juga). Ternyata ada banyak keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari ketulusan yang kita miliki!
Dalam Injil hari ini, Yesus sendiri mengetahui kepribadian Natanael  dan Ia senang dengan orang yang memang punya hati yang tulus dan jujur, seperti dalam diri Natanael. Dan dari bacaan Injil hari ini, Yesus juga memberitahu kita kalau Orang yang jujur tentunya akan mendapat hal yang lebih besar dari yang kita kira (Lih. Yoh 1:50). Ingat, Bapa sendiri tahu isi hati kita! Teman-teman bisa lihat bagaimana Yesus bisa mengetahui karakter dari Natanael. Artinya, Yesus juga tahu bagaimana karakter kita masing-masing.
Tak mudah memang untuk menjadi sosok yang tulus dan jujur. Saya saja kadang tidak jujur dan tidak tulus dalam melakukan sebuah pekerjaan. Dan pada hari ini, Tuhan mengajak saya dan teman-teman agar kita dapat mengoreksi diri, apakah pribadi kita sudah cukup layak di hadapan Tuhan atau belum. Apabila kita dulu sering pilih-pilih teman, menyombongkan diri, sering berbohong, tidak mau menerima kesalahan diri sendiri, mungkin sekarang ini kita perlu berubah. Kita angkat dan buang semua keburukan dalam diri kita, dan kita tanamkan sikap jujur dan tulus hati. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan, seperti bersikap ramah kepada orang lain, tidak membicarakan keburukan orang lain dari belakang, selalu bersyukur, dan selalu tersenyum! (asal jangan berlebihan. Hehehe). Teman-teman tahu sendiri kan, senyuman seseorang bisa menandakan apakah kita ini orangnya jujur atau tidak, tulus atau tidak. Jika kita punya hati yang tulus dan terbuka terhadap yang lain, orang lain pasti akan menyenangi kita, bahkan Tuhan sendiri lebih menyenangi dan menyayangi kita karena Tuhan akan memberikan hal yang lebih besar dari yang kita harapkan!

Jadilah orang muda yang jujur, berkarya dengan penuh ketulusan, dan jangan lupa bahagia, ya! 
God Bless You!


[BRNDT]

sumber: Dokument redaksi JOY

23 Agustus 2015

Hari Minggu Biasa XXI (H)

Bacaan I: Yos 24:1-2a.15-17.18b

1 Kemudian Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua orang Israel, para kepalanya, para hakimnya dan para pengatur pasukannya, lalu mereka berdiri di hadapan Allah.
2a Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu:
15 Jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
18b Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."

Mazmur 34:2-3.16-17.18-19.20-21.22-23 | R: 9a

R Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN


* 2 Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. 3 Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.


* 16 Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; 17 wajah TUHAN menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan kepada mereka dari muka bumi.


* 18 Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. 19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.


* 20 Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; 21 Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah.


* 22 Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman. 23 TUHAN membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.


Bacaan II: Ef 5:21-32
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

Injil: Yoh 6:60-69
60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Renungan

” Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadalah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia” (Yosua 24 :15)

Sahabat yang terkasih dalam Kristus, pada Bacaan Pertama pada hari Minggu ini menceritakan kepada kita tentang takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia, patutlah kita untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepada dengan tulus ikhlas dan setia, karena jika kita memohon kepadaNya dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti mendengarkan doa dan permohonan kita.
Sahabat yang terkasih dalam Kristus, pada bacaan pertama hari minggu ini mau menceritakan juga kepada kita bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita umatNya, Dia tidak akan pernah membiarkan umatNya dalam suasana sedih, duka, dan sebagainya. Tinggal bagaimana kita untuk beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia.
Pada suatu ketika, saya mengikuti sebuah pertandingan futsal antar SMA se-Makassar, dan kebetulan saya itu orangnya gugup saat bermain. Maka saya berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan agar diberikan yang terbaik dalam pertandingan itu, dan Puji Tuhan, Tuhan mendengarkan doa saya, saya bisa menampilkan yang terbaik dalam pertandingan itu. Saya sangat bersyukur bisa menampilkan yang terbaik dalam pertandingan itu, itu semua berkat Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita mengembangkan sikap takut akan Tuhan dan beribadah dengan tulus ikhlas dan setia. Semoga demikian. Amin