Jesus Our Yearning!

31 Agustus 2015

Hari biasa (H)

Bacaan I: 1Tes 4:13-17a
13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.
14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
17a sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.

Mazmur 96:1.3.4-5.11-12.13 | R: 13
R Tuhan datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

* 1 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!

* 3 Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.

* 4 Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. 5 Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

* 11 Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, 12 biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai

* 13 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

Injil: Luk 4:16-30
16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:
18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan
Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Luk 4:24
Joyers, pernah tidak mendengar seseorang berkata, “yaelah. di tempat asal kamu aja gagal, gimana mau berhasil di sini?” Orang yang berkata seperti itu berpikir bahwa segala sesuatu yang berhasil harus dimulai dari kampung halaman kita. Apakah benar demikian? Saya sendiri sebenarnya masih berusaha mencerna isi perjanjian baru yang dibacakan hari ini. Memikirkan apa yang dikatakan Yesus dan bagaimana realita yang seringkali terjadi.
Kembali pada pertanyaan, “apakah segala sesuatu harus berhasil di tempat asal kita dulu?”. Menurut saya, tidak. Pernah tidak Joyers lebih mudah memberikan saran kepada orang lain mengenai masalah keluarga, percintaan atau persahabatan mereka? Anggap saja, mereka berhasil melakukan saran kita. Masalah mereka teratasi. Namun ketika masalah itu menimpa kita, saran yang sama tidak membuahkan hasil yang maksimal. Apakah itu salah? Tidak, karena bisa saja kita perlu treatment yang berbeda. Kita pun tidak perlu menyesali diri sendiri karena lebih mampu membantu orang lain mengatasi masalahnya daripada mengatasi masalah pribadi. Setidaknya, hal yang bisa kita syukuri di sini adalah kita berguna bagi orang lain.
Kesuksesan, sebut saja upaya mencapai cita-cita, tidak mesti selalu kita lakukan di kampung halaman. Mungkin berkembang di kampung halaman menjadi hal yang sulit, karena kita terus-terusan diremehkan oleh para tetangga. Mungkin mereka menganggap impian kita mustahil atau pribadi kita yang tidak kompeten. Di saat yang sama, kampung halaman adalah tempat kita menjalani aktivitas sehari-hari. Kita sudah sangat nyaman tinggal di situ dan enggan ke mana-mana lagi. Inilah zona nyaman kita. Namun, Joyers, kita punya cita-cita untuk dicapai..dan apabila orang sekitar kurang mendukung, berarti kita perlu pindah ke tempat yang lebih menghargai usaha kita.
Yesus sendiri mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” Maka bila kita bergerak ke wilayah yang berbeda, itu tak masalah selama apa yang kita lakukan senantiasa seturut kehendak Tuhan.
Selamat menjalani akhir Agustus dengan bahagia, Joyers!
(LJB)