Jesus Our Yearning!

8 Agustus 2015

Peringatan wajib St Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam (P)

Bacaan I: Ul 6:4-13
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu -- kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami -- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,
12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.

Mazmur 18:2-3a.3bc-4.47.51ab | R: 2

Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku

* 2 Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! 3a Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, 

* 3bc Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! 4 Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.

* 47 TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku,

* 51ab Ia mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya, dan menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya

Injil: Mat 17:14-20
14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.
19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Renungan


“Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
(Ul. 6:5)

Kasih dan Percaya
Orang muda yang terkasih di dalam Kristus, saya rasa sudah tidak asing lagi ketika kita berbicara tentang KASIH, baik itu kasih kepada Tuhan, kasih kepada sesama, maupun kasih kepada lingkungan di sekitar kita. Kasih kepada Tuhan seperti yang dikisahkan dalam Kitab Ulangan hari ini menuntut kita untuk mengasihi DIA dengan segenap hati, segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatan kita. Tuhan Allah selalu mengasihi kita tanpa batas. Buktinya ialah melalui Yesus Kristus yang rela wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagi kita ialah “Sanggupkah kita mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan yang kita miliki? Mampukah kita mengasihi Allah seperti Allah mengasihi kita?”
Begitu banyak perikop dalam kitab suci yang bertemakan KASIH, termasuk kasih Allah melalui pribadi Yesus Kristus yang tak henti-hentinya melakukan mukjizat penyembuhan. Salah satunya ialah menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan dalam Injil Matius hari ini. Para murid Yesus tidak mampu menyembuhkan anak muda ini karena mereka kurang percaya, sama seperti kita yang masih belum merasakan kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus dalam hati dan kehidupan kita. Itu sama halnya dengan kita belum percaya sepenuhnya kepada Allah. Apabila kita belum percaya secara total kepada Allah, mampukah mengasihi Allah yang selalu mengasihi kita? Ketika kita percaya, tak ada yang mustahil bagi Allah.
Ada sebuah pengalaman yang nyata membuktikan KASIH Allah kepada manusia, terlebih jika kita PERCAYA kepada-Nya. Dalam minggu kedua Agustus ini, Keluarga Mahasiswa Katolik Ekonomi (KMKE) di fakultas tempat saya menuntut ilmu dan Keluarga Katolik Mahasiswa Kedokteran (KKMK) akan bekerja sama  melaksanakan kegiatan baksos daerah dengan dana yang tidak sedikit. Persiapan telah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Berkenaan masalah dana yang tidak sedikit jumlahnya, kami dari KMKE melakukan pencarian dana mulai dari penjualan kue, bazaar, hingga bantuan dana dari donator. Beberapa minggu lagi kegiatan kami akan berjalan. Mahasiswa Kedokteran telah memperoleh dana yang sudah cukup, sementara kami masih jauh dari target. Kami dari KMKE berusaha kembali melakukan pencarian dana dan tentunya kami saling menguatkan. Pembimbing mengajak kami untuk terus berdoa. Doa memang mengubah segala sesuatu. Hari demi hari, dana mulai terkumpul. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan! Dana yang awalnya jauh dari target, akhirnya bisa terpenuhi karna KASIH Allah kepada kami dan tentunya kami PERCAYA bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kami selagi kami mau berusaha.
Semoga kita juga sebagai orang muda selalu membakar semangat dalam diri kita untuk selalu berbuat KASIH, terlebih mengasihi TUHAN, Allah, yang adalah Maha Pengasih dan tentunya kita juga harus PERCAYA bahwa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. 
Semoga demikian. Amin!

[BCO]